Teduh (2)

8 1 0
                                    

Pagi itu, saat dihari sabtu, dimana saya memang ada jadwal mengajar saat itu. Seperti biasanya, saya tertidur sepanjang malam tadi dengan kondisi tidur tidak kondusif, sering terbangun dan tertidur kembali, mungkin karena perasaan dan hati yang begitu tidak sabar akan hari besoknya. Kondisi tidur yang tidak kondusif tidak membuat saya mengantuk saat itu, justru hari itu saya sangatlah bersemangat menjalani hari, saya persiapkan barang yang saya harus bawa dikarenakan saya tidak kerumah lagi tetapi saya langsung pergi ke lokasi tujuan yang saya akan lalui bersama mentari, semua saya persiapkan dan sebelum berangkat, saya tidak lupa berdoa saat itu, berdoa agar segala hari ini bisa berjalan dengan baik, sesuai dengan yang saya harapkan. Dan akhirnya saya berangkat menuju tempat mengajar saya.

Berbeda dengan hari biasanya, dihari itu saya sangatlah bahagia, layaknya perpatah orang -Jatuh cinta membuat hati berbunga bunga- dan itulah yang sangat saya rasakan saat itu, perjalanan dari rumah saya ketempat ngajar tidak membutuhkan waktu yang lama, sekitar 30-45 menit perjalanan, dan akhirnya saya ditibakan ditempat mengajar saya, setiba saya ditempat ngajar, hati saya entah tidak karuan dan seperti rasanya menjadi salah tingkah, tapi bagaimanapun, saya harus menjaga sikap saya, menjaga etitude saya sebagai pelatih, sebagai seorang guru, walaupun sulit tapi saya lakukan saat itu. Tidak lama dari saya tiba dilokasi, sesi latihan pun dimulai, dimulai dengan latihan yang tidak terlalu berat sampai sedikit menantang mengingat kondisi mentari nantinya yang ditakutkan terlalu lelah, efek hal itu justru malah membuat banyak siswa didik merasakan seneng juga, kenapa? Karena saya memberlakukan secara rata perihal materi yang saya berikan saat itu, dan tidak membedakan mana untuk mentari mana untuk siswa lain, yang artinya, ketika saya saat itu memberikan materi latihan yang berat tapi tidak terlalu berat semua juga merasakannya.

Pukul 10:00 lebih sesi latihan di akhiri, ternyata. Walaupun materi yang saya berikan tidaklah terlalu berat, tapi tetap saja, membuat beberapa siswa berkeringat cukup deras dan bahkan ada yang sampai sulit mengatur nafas, padahal dari saya sendiri, materi yang saya berikan tidaklah begitu berat *ya mungkin karena beda era, yang dimana era saya mau latihan gimanapun tetap hayo saja* ucap dalam hati saya, sambil saya memberikan breafing latihan dihari ini.

Antuasiasme siswa didik saat sangatlah luar biasa yang membuat tidak terasa cahaya matahari semakin panas dan berakhirlah sesi latihan saat itu. Saat itu, saya melihat mentari begitu lelah latihan dan walaupun begitu tetapi dia tetap semangat ramah kepada teman teman nya, seakan lelah hari itu tidak menyurutkan semangatnya, itulah hal yang membuat saya sangat menyukai dia, kenapa? Karena selalu bisa memposisikan dirinya walaupun terkadang dia tidak dapat menyembunyikan suasana hatinya, tetapi selalu berusaha agar orang lain tidak mengetahuinya. Matahari semakin meninggi dan tidak terasapun saat itu sudah melewati waktu dzuhur, saya sempet terdiam berfikir *apakah hari ini ga jadi pergi? Sedangkan, hari sudah sangat terik dan ditambah lagi dia masih asik dengan teman teman nya* saat itu saya berfikir sambil mengarahkan pandangan saya kepada mentari yang memang sedang asik bersenda gurau dengan teman teman nya saat itu, sempat saya gelisah, sempat saya menjadi membuat asumsi asumsi yang begitu banyak, sampai akhirnya saya memutuskan untuk berbaring dipodium untuk sekedar merileks kan diri dan menunggu mentari, ingat sekali saya waktu itu, saya dengan mentari akhirnya pergi kelokasi yang akan saya tuju pukul 2 siang, disaat semua teman teman nya beranjak pulang karena waktu hampir sore.

Pada dasarnya, memang murid murid saat itu tidak pernah suka langsung pulang kerumah di saat selesai latihan dihari sabtu, mungkin karena weekend atau memang mau menghabiskan waktu diluar rumah. Entahlah, yang jelas saat itu saya melihat satu persatu berpamitan kepada saya untuk izin pulang, sampai akhirnya semua siswa yang berada dibawah bimbingan esktrakulikuler saya pulang, sampai saat saya hanya dengan mentari, saya melihat saat itu tampak seperti kegelisahan diwajah mentari, tapi segera dia tepiskan dan berjalan menunjuk saya saat itu "Jadi? Udah siap belum? Agak panas si cuacanya?" ucapkan saat itu, saat mentari berada didepan saya saat itu "Ayo jadi, yaa gapapa lah. Saya ngerasa ini ga terlalu terik ko" balasnya saat itu, saya pun tersenyum mendengar jawaban dari mentari disusul dengan saya mengambil kendaraan saya saat itu "Nih pake helmnya, biar ga panas, atau minimal nanti ga ditilang, lumayan kalau ditilang uangnya buat jajan" gumamku saat itu disambut ketawa lembut dari mentari seiring akhirnya kami mengawali perjalanan kami kelokasi yang akan dituju...

SENJA MENTARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang