Sayang...
Tidurlah...
Lupakan apa yang harus kau lupakan. Lepaskan apa yang harus kau lepaskan.
Sayang...
Tidurlah...
Tatapanmu mulai redup nampak lelah, suaramu berat dan lemah.
Sayang... Tidurlah...
Nyamankan dirimu, bayangkan aku memelukmu dalam kehangatan.
Tersenyumlah, anggap saja aku sedang membelai rambutmu dengan lembut.
Sayang...
Tidurlah...
Biarkanlah mimpi indah menghiburmu, agar hari jelekmu yang tadi sia-sia.
Buang capekmu, biarkan angin malam yang mengambil alih, agar besok ketika mentari menghangatkan tubuh kau terlihat gagah.
Lelaplah sayang..
Seharian kau berkutat dengan pekerjaanmu, menguras entalpi raga, memeras keringat. Kini saatnya kau istirahat agar esok bisa kembali beraktivitas.
22.59 WITA = 21.59 WIB.
Lagi-lagi kau ketiduran. Dan untuk pertama kalinya aku tidak menunggu balasan chatmu.
Marisa, 19 Juli 2018.
23.28 WITA
Selamat malam Nyebelin, sampai jumpa di pagi hari masih dengan suaraku yang senang mendengar suara beratmu kala bangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kata Si Hati
Short StoryIni adalah kata si hati. Bukan kata si jari. Apalagi saya. Si jari hanya membantu mengetik. Dan saya hanya membantu mempublish. INGAT YAA! INI KATA SI HATI. HATI YANG PERNAH KAU BUAT BAHAGIA. HATI YANG PERNAH KAU SAKITI.
