Ketika si Mulut berdusta "Aku sudah melupakannya". Si Otak masih sering memproyeksikan sang pujaan hati di alam mimpi.
Si Hati amat tersakiti atas perbuatan mereka. Dia merasa lelah dengan perbuatan Otak dan Mulut selama ini yang menurutnya sedang bersekongkol dan tidak bisa diajak kompromi.
Hati merasa dirinya telah diombang-ambingkan di tengah perairan yang luas. Sejujurnya dia juga masih menyukai insan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Sang Mantan Bucin
Teen FictionBerusaha menyentuh hatimu Dengan menabur sebuah kalimat di dalam layar Merangkai bunga yang tak berwujud bunga - Daza