Part 1

43 5 1
                                    

"Hei ran"

*Dia vino, dia adalah sahabat ku. Sahabat ku sejak aku kecil, kami bersahabat sejak aku kelas 2 SD kami bersahabat sudah 9 tahun. Waktu yang lama untuk aku melihat kembali apa perasaan ku padanya. Apakah cinta? Atau hanya sebuah rasa terhadap seorang sahabat?.

"Eh vino, kenapa manggil gw? Mau minta tanda tangan yaa? Mana kertas sama pulpennya? Wkwkwk."

"Ih geer banget😐. Aku manggil kamu soalnya aku mau nanya, kamu mau pulang atau kagak hah? Daritadi diajak ngobrol diem aja."

"Masa sih aku diem aja? Perasaan enggak:v."

"Yaudah lah gimana kamu aja. Sekarang mau pulang atau enggak nih?. Kalo enggak aku pulang sendiri nih"

"Ihh jan gitu. Yaudah ayok pulang"

✖✖✖

Seperti malam malam lainya aku selalu menulis diary di buku ku.

Dear diary.

Malam ini aku berharap aku bisa memimpikan nya. Aku ingin bermimpi bahwa aku bisa selamanya bersama dengannya, menghabiskan waktu seumur hidup ku bersama nya. Wahai angin malam, sampaikan salam ku pada nya bahwa aku "rindu".

Setelah itu aku menyimpan buku ku di dalam lemari, dan bersiap siap tidur.

✖✖✖

"Ranii, cepet turun sarapannya udah siap."

"Iya mah bentar lagi"

Aku pun turun ke bawah untuk sarapan bersama keluarga ku. Aku anak tunggal, namun aku tidak di manja aku di didik untuk mandiri tanpa tergantung kepada orang lain.

"Good morning mah pah."

"Good morning honey" jawab keduanya serentak.

"Wuah enak nih sarapannya mah."

"Iya dong. Mamah buatin spesial buat kamu."

"Thank you mah"

"Your welcome honey"
"Kamu ga inget hari ini hari apa?"
"Hari senin kan? Emang nya ada apaan di hari ini?"

"Hmm, yaudah lah gimana kamu. Ntar juga kamu inget"

Aku hanya membalas nya dengan senyum, walau di otak ku kebingungan. Namun aku tetap melanjutkan sarapan ku.

***

"Ranii"

"Eh mah pah itu suara vino. Rani berangkat dulu yaa. Byee"

Aku pun keluar untuk menemui vino.

"Selamat pagi vino"

"Pagi ran. Berangkat?"

"Hayuk"

Friend ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang