Part 6

14 6 1
                                    

-Vino POV-

'Bilang jangan bilang jangan bilang jangan, ok jangan bilang'

'Kenapa aku jadi bimbang ginii ya? Bilang jangan ya? Kalo bilang malu, kalo ga bilang ga tenang rasanya'

Ya begitulah kira kira perasaan vino sekarang, lebih tepatnya bingung, ralat bimbang.

-Rani POV-

"Eh ada chat masuk, siapa ya? Oh vino"

Vino : P
Vino : Rani
Vino : Ketemuan Yuk!
Vino : Di Restoo Yang Kemaren
Vino : Yang depan komplek!
Vino : Aku tunggu yaa!

"Ngapain ya vino ngajak ketemuan? Uhh kok jadi geer sih gw:("

✖✖✖


"Ran, iam here"
"Sini duduk di sebelah sini"

"Ok"
"Kenapa ngajak ketemuan? Ada hal apa? Mau ngomong apaa? What wrong? What happ-" ucapan rani berhenti saat vino menunjukkan sebuah foto di ponsel nya, foto itu menunjukkan seorang perempuan yang tak asing bagi rani, rasanya ia pernah bertemu dengan perempuan itu, ralat setiap hari rani bertemu dengan perempuan itu, dia… Vania?!

"Kamu tau ini siapa kan ran?"

Rani hanya menganggukan kepalanya

"Emang ada apa sama vania?"

"Eng emm itu eng apa ya?" Vino menjawab nya dengan gugup

"Kenapa sih vin? Tinggal jawab doang!"

"Eng itu gimana ya ngomong nya? Bingung aku"

"Aelah tinggal Ngomong doang. Ohhhhhh jangan jangan…"

"Jangan jangan apaan sih ran" Walaupun tidak terlalu jelas, namun aku yakin ada sedikit rona merah di pipi vino.

"Ohh aku tau, kamu pasti suka ya sama vania? Yakan yakan, udah lah ngaku ajaa, haha"

"Eng iya ran"

"Hah?! Beneran? Padahal aku tadi cuma becanda loh. Hahaha" Aku pun tertawa walau terpaksa, rasanya senang dan mungkin 'Sedih', Ralat yang lebih tepat yaitu 'Cemburu'.

"Ehehe iya ran bener, tapi kok kamu kayak ga seneng gitu sih?"

"Eh siapa yang ga seneng?. Senenglah, yakali ga seneng. Haha" Tanpa ku sadari, aku telah membuat satu kebohongan yang melukai hati ku.

✖✖✖

Dear diary,

Senang sekali rasanya mendengar sahabat yang aku suka, ralat yang aku cinta, suka pada orang lain. Yah, walaupun ada sedikit goresan di hati, namun aku akan tetap tersenyum dan bahagia bila dia bahagia:).

Wahai hati, sekarang aku sudah paham.
Wahai hati, sekarang kamu harus berjuang untuk melepaskannya.
Wahai hati, sekarang juga aku akan berjuang untuk melepaskannya juga.

✖✖✖

Paginya, rani sedang menunggu vino untuk menjemputnya, namun dia tak datang datang. Dan waktu sudah menunjukkan pukul 06.23. Jika rani tak cepat, maka ia akan terlambat dan tidak bisa masuk ke area sekolah.

Saat sampai di sekolah, ada pemandangan yang menambah goresan di hati rani, apakah itu? Vino dan Vania.

Rani sedikit menguping apa yang mereka bicarakan,

"Van, nanti sore ada acara ga?"

"Enggak ada tuh. Kenapa emang?"

"Mau ga ke resto deket komplek rumah aku? Katanya makanannya enak enak."

"Oh emm, boleh deh. Tapi jemput ya?"

Dasar manja, batin rani.

"Iya siap nanti di jemput jam setengah empat yaa"

"Ok siap"

Semakin lama rani mendengar kan perbincangan mereka, makin banyak luka di hati rani.

Rani pun masuk kelas, dengan perasaan tak tentu, antara sakit, bingung, pasrah, dan entahlah.

***

Bel pulang berbunyi,
Saat rani keluar kelas biasanya ada vino, namun pemandangan macam apa ini? Kosong. Kemana perginya vino yang selalu menunggu nya?.

"Vino mana ya? Kok ga nungguin aku? Apa dia udah pulang duluan? Atau jangan jangan dia sama… udah ran jangan negatif thinking"

-Vino POV-

"Itu vania, deketin jangan deketin jangan deketin. Yes deketin."

Saat vino akan mendekati vania, tiba tiba vania di jemput oleh seseorang dengan mobil.

"Yah telat gw, kira kira itu siapa ya?"
"Ah bodo amat lah, yang penting ntar sore ke resto sama vaniaa. Ye ye ye"

✖✖✖

Haii welcome back gais, apa kabar?
Gimana nih chapter yang sekarang? Rame ga? Dapat feel nya ga?
Jangan lupa buat give you voting and your coment, satu bintang dan coment anda sangat berharga bagi kami, ralat bagi saya😂.
Maap ya cuma sedikit, cuma 514 kata doang😫
Dan maap ga update kilat, karena lagi kekurangan ide dan lagi males ngetik nih, banyak tugas menumpuk jugaa:( *Lah curhat yaa:v.

Makasih buat yang udah vote and coment, kritik dan saran juga diterima, siapa tau bisa untuk memperbaiki next chapter.

Thx,
Salam,
Natashaa💛.

Friend ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang