15|MaLas

82 15 0
                                    

Happy reading 😚



   Chanyeol pergi keluar gedung . Entah apa yang membuatnya merasa marah seperti ini . cemburu ? yang benar saja mereka baru berkenalan beberapa waktu . Tanpa menggunakan penyamaran iya masuk ke dalam Taxi .

"antarkan aku ke Apartemen didekat sini" ucap Chanyeol .

Cklek

tiba tiba pintu mobil terkunci sendiri . lebih tepatnya sang supir yang mengunci mobilnya.

"Baiklah" Ucap sang supir

   Mendengar suara sang supir membuat sekujur tubuh Chanyeol merinding . 'Wanita' Batin Chanyeol ketakutan . Bukan masalah jika Supir adalah seorang wanita . tapi bagaimana jika itu....

Sasaeng ???

    Tapi Chanyeol bersikap seolah tidak peduli . Jika tebakannya benar dan sasaeng tersebut melakukan sesuatu maka ia akan melawan . Ayolah Chanyeol adalah seorang Pria bertubuh kekar !! bagaimana bisa ia kalah Jika harus melawan seorang Sasaeng ???

   Mobil tersebut mulai jalan . tetapi ada apa dengan Seoul ? Jalanan macet ? kenapa ? dan disini lampu merah banyak sekali Taxi . ada apa ini ? Chanyeol melirik sekitar . ia mulai panik . Ia meneliti ke setiap sudut yang berada di mobil . ia takut jika sang supir menyimpan kamera tersembunyi .

"Apa yang kau cari ? Kamera ? Hahaha" Tawa wanita tersebut benar benar mengerikan . Chanyeol merutuki kebodohannya karena tidak memakai masker dan topi .

"Siapa kau ?!" Bentak Chanyeol

"Hey, Kau adalah seorang bintang terkenal dan apakah begini caranya memperlakukan seorang wanita ? Memben-"

"SHUT UP!!! kau sasaeng ?? apa manfaatnya untukmu sampai mengusik kehidupan pribadiku ?!" Bentak Chanyeol lagi.

"Diam . maka kau akan selamat" ucap sasaeng tersebut dengan santainya . Chanyeol mendekati sasaeng wanita tersebut hendak mencekik leher wanita itu .

"Sebelum mencekik lihatlah keadaan sekitar . Mereka semua temanku . dan lihatlah di setiap sudut mobil ada kamera . kami bisa saja menyebarkannya ke Media sosial jika kau mau"

   Chanyeol hanya bisa tersenyum miris . "Kau bocah SMP tau apa tentang diriku ? cepatlah pulang orang tuamu menunggumu dirumah dan belajarlah yang rajin agar kau bisa mendapat peringkat 10 besar dikelas"

   Sasaeng wanita tersebut pindah kebangku belakang dan duduk disebelah Chanyeol . Ia mulai memeluk Chanyeol dan dengan segera Chanyeol mendorong wanita itu hingga terbentur pintu mobil .

"Yakk!!" Jerit sasaeng tersebut dan kembali melakukan aksinya . kini ia mengeluarkan pisau lipat dari saku jaketnya.

"Yakk yakk!! kau mau apa ?! menjauh!!!" Jerit Chanyeol ketakutan . Pipinya terkena goresan pisau lipat tersebut . bukan hanya pipi tetapi anggota tubuhnya yang lain pun tergores hingga berdarah .

   Sasaeng tersebut terus berusaha mendekati Chanyeol dan mencoba membuka kancing baju Chanyeol . 'Wanita ini memang sudah kehilangan akal sehatnya' Batin Chanyeol .

    Ia tidak bisa berbuat apa apa . taxi ini sempit . dan kaki panjangnya pun tetap susah untuk menggapai Klakson mobil─agar orang orang bisa tau ada apa dengan mobil taxi tersebut dan akhirnya menolong.

Pranggg!!

🐰🐰🐰

   Jia merasa bosan berada di Apartement Jaehyun . Jadi ia lebih memilih untuk keluar dan sekalian membeli obat ke Apotek.

"Jae-ya . Aku pamit sebentar" Ucap Jia kepada Jaehyun yang sedang menonton TV .

"Aku titip Jajangmyeon . aku lapar"

"Tapi aku hanya membawa uang pas untuk diriku sendiri" Mendengar pernyataan tersebut Jaehyun tersenyum dan menghampiri Jia . Ia membuka dompetnya dan memberi Jia sebuah kartu ATM .

"Beli apapun yang kau mau . gunakan dengan baik oke ? passwordnya XXXX" Seru Jaehyun sembari mengacak rambut Jia .

"A-Aniya... aku tidak terbiasa menerima pemberian seseorang..." Jia tertunduk dan mengembalikan kartu ATM Jaehyun .

"dan aku tidak suka ditolak . Aku sengaja menabung untukmu . Seluruh uang yang ada di ATM ku sengaja ku tabung untuk mencarimu . tetapi mencarimu bukanlah hal yang sulit ternyata . Jadi belilah keperluanmu" Jaehyun meninggalkan Jia .

   Jia hanya mengangguk kecil dan pergi . Ia melihat kelangit "Panas" ucapnya lalu mengeluarkan topi dan 1 masker lalu memakainya .

   Ia berjalan jalan melihat keadaan kota Seoul . Sampai di Lampu merah ia melihat begitu banyak taxi .

"kenapa begitu banyak orang menggunakan ta--" Ucapannya terhenti ketika melihat semua penumpang taxi tersebut mengeluarkan ponselnya lebih tepatnya memotret dan tertuju pada salah satu mobil yang berada di tengah tengah .

"OMMO!!!" Jerit Jia ketika melihat ada perkelahian di dalam taxi tersebut . tanpa berpikir panjang Jia mencari sebuah batu dan melemparkannya ke kaca mobil tersebut hingga pecah .

Prangg!!!

   Jia menghampiri taxi tersebut dan menghancurkan kaca mobil tersebut dengan cara memukul-mukulnya hingga pecah. Jia menarik wanita tersebut hingga terseret keluar dari mobil .

   Chanyeol tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut . ia keluar dari mobil dan menggandeng tangan Jia hingga akhirnya mereka pergi dan lolos dari kejaran para Sasaeng tersebut .

    Mereka tiba di sebuah gedung kosong . Nafas Jia memburu membayangkan betapa mengerikannya kejadian tadi .

"Oh gosh... kau tidak apa-apa ?" Tanya Jia lalu menoleh kepada pria dihadapannya .

"C... Chan... Ch... Cha..."

"Park Chanyeol" Ucap Chanyeol mengoreksi apa yang akan dikatakan Jia .

"Terimakasih sudah menolongku dari Kejaran sasaeng tersebut" Ucap Chanyeol .

   Jia hanya diam dan melihat banyak luka di tubuh Chanyeol . Ia selalu membawa Plester , betadine , dan perban kemanapun ia pergi .

"Maaf" Ucap Jia lalu mengobati luka-luka yang ada ditubuh Chanyeol . Chanyeol menatap Jia dan tersenyum .

"Gomawo"



  Hulaaa aku bekk setelah sebulam ga apdet :) . sorry ya lagi masa masanya sibuk :( ya gitu nasib pejuang UNBK 2019 :) . yaudah deh . semoga suka part ini 💕 . Vote kalau kalian suka 💕

Last Day [PCY X IU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang