5. Pria Tua Tak Laku.

212 32 2
                                    

Selamat membaca📖

Vote dan komen gaes!
.
.
.
.

Sehun dan Guanlin sudah sampai di Beijing, sekarang mereka tengah berada dalam perjalanan menuju Mansion.

Sehun mengernyitkan dahinya kala melihat Guanlin diam menunduk di sepanjang jalan, kedua tangan anak itu mengepal kuat seolah ada ketakutan yang ia rasakan.

"Guanlin," panggil Sehun dan menyentuh pundak puteranya.

Guanlin tersentak kaget, kemudian ia menatap sang Ayah.

"Kenapa, hmm? Kenapa kau diam saja dari tadi? Apa kau tidak senang kita di Negeri orang?" tanya Sehun lembut.

Guanlin menggeleng, kemudian ia memeluk Sehun. "Aku hanya takut, Ayah. Aku takut dia kembali mengambilku darimu dan ia menyiksaku," jawab Guanlin semakin menenggelamkan wajahnya di dada bidang sang Ayah.

Sehun paham siapa yang dimaksud 'Dia' oleh Guanlin. Kemudian ia mengelus punggung anaknya.

"Kau lupa Ayahmu ini siapa, hmm? Tidak akan ada yang bisa mengambilmu apalagi menyakiti putera seorang Oh Sehun. Jangan takut, Nak. Ayah akan selalu bersamamu," ucap Sehun sebagai ucapan penenang.

Ini yang dikagumi oleh Guanlin, Ayahnya selalu membuatnya tenang. Ketika ia bersama Ayahnya, Guanlin selalu merasa aman.

"Ayah, terima kasih."

Sebuah kalimat yang membuat Sehun tersenyum.

"Sama-sama, Nak. Mulai sekarang kau tak perlu takut lagi," jawab Sehun diangguki Guanlin.

"Oh ya, Chen. Apakah isterimu Xiumin dan anakmu Taemin akan menyusulmu?" tanya Sehun pada Chen yang duduk di kursi samping kemudi.

"Ya, Tuan. Mereka akan menyusul nanti lusa. Soalnya Xiu harus mengurus kepindahan sekolah Taemin," jawab Chen sangat sopan.

Guanlin yang mendengar itu sangatlah senang, setidaknya ia ada teman bermain di Negeri Tirai Bambu itu.

"Paman Chen, benarkah kalau bibi Xiu dan Taemin akan menyusul ke sini?" tanya Guanlin antusias.

"Tentu, Tuan Muda. Lusa mereka akan ke sini," jawab Chen membuat Guanlin tersenyum lebar.

"Aisshh... Aku sudah tidak sabar untuk bermain dengan Taemin."

***

"Shixun-ya! Jangan berlari, sayang! Nanti kau terjatuh," ujar seorang perempuan yang tengah kewalahan mengejar anaknya yang super aktif itu.

Anak itu seolah tak mendengar teriakan Ibunya, ia tetap berlari disekitar taman belakang Mansion.

Menurutnya, berlari-lari adalah hal yang paling menyenangkan kala tak ada teman yang menemaninya bermain.

"Shixun, berhenti sayang! Bunda lelah mengejarmu," ucap perempuan tadi lalu berjongkok karena lelah.

Ketika mendengar Ibunya kelelahan, anak yang bernama Shixun itu langsung berhenti berlari dan menghampiri Ibunya.

I Will Comeback Again!√[Hunhan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang