10. I See You.

195 44 14
                                    

📖Selamat Membaca📖

Vote komen cuy!
.
.
.

Senyuman Sehun tak pernah luntur sembari terus memperhatikan Guanlin dan Shixun yang tengah asik mengobrol.

Sekarang mereka berada di mobil, Sehun sengaja ingin mengantarnya. Ia ingin lebih lama lagi bersama sang putera, meski jaraknya dekat.

"Shixun, di mana rumah mu?" tanya Sehun membuat Shixun menoleh.

"Ah, Paman. Nanti di depan belok kanan. Dan lumahku yang pagalnya bercat hitam," jawab Shixun yang tampaknya kesusahan untuk menyebutkan kata yang mengandung huruf 'r'. Lucu sekali, bukan?

"Ah, baiklah. Mmm, mainlah ke mansion kami. Dengan senang hati aku akan menyambutmu, Nak. Di sana juga kau bisa bermain sepuasnya dengan Guanlin dan Taemin," balas Sehun tersenyum senang.

Guanlin yang memperhatikannya daritadi hanya bisa menyimpulkan, bahwa Ayahnya sangat senang kepada Shixun.

Tak lama kemudian, mobilpun dihentikan di depan sebuah rumah atau tepatnya mansion besar.

Kentara sekali jika mansion itu adalah mansion jaman dulu. Bisa dilihat dari ; gaya bangunan klasiknya, hiasan-hiasan patung nenek moyang, pagar hitam yang menjulang tinggi, serta air mancur yang memperkuat keyakinan jikalau mansion itu sungguh mansion klasik tetapi elegan.

"Apa ini rumah yang kau maksud?" tanya Sehun sembari meneliti rumah itu.

"Ya, Paman. Telima kasih sudah mengantalku. Dan Hyung, aku pulang dulu. Sampai jumpa besok!" setelah mengucapkan itu, Shixun segera turun dari mobil mewah Sehun.

Shixun tampak seperti terburu-buru turun dari mobil, ia takut jika sang Ibu atau sang Kakek melihatnya diantarkan oleh orang asing.

Ah. Bukan orang asing, Paman itu adalah Ayahnya Guanlin Hyung.

Sehun masih belum melajukan mobilnya, ia menatap sang anak yang baru saja memasuki gerbang mansion dengan terburu-buru.

Mansion itu tampak dijaga ketat, bahkan para penjaga yang berjaga di gerbang masih menatap mobil Sehun.

Deg!

Hati Sehun mencelos kala seorang wanita berdiri di depan pintu Mansion dengan gaya berkacak pinggang.

Tampaknya wanita itu tengah kesal menatap sang anak yang baru saja pulang petang.

"Luhan?" tanpa sadar, Sehun mengucapkan nama orang yang paling ia cintai.

Orang yang selama ini tengah ia perjuangkan, orang yang telah berhasil menjungkir balikan hidupnya.

Sungguh, rasanya Sehun ingin menangis kala melihat Luhan. Jika saja ia tidak segera menyadari keberadaan Guanlin, mungkin saja ia akan menangis meraung-raung.

"Ayah?" panggil Guanlin yang merasa bingung.

Ada apa dengan Ayahnya? Mengapa Ayahnya tampak melamun.

Karena rasa penasaran yang semakin besar, Guanlin mengikuti arah pandang Sehun.

Kemudian ia mengernyit heran. Ayahnya menatap Shixun yang tampak seperti dimarahi Ibunya.

I Will Comeback Again!√[Hunhan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang