6. Psikopat

224 35 5
                                    

Selamat membaca📖

Vote komennya gaes!
.
.
.

"Luhan! Cepat buka pintunya! Jaehyun sudah menunggumu," ucap Baba Xi sembari mengetuk-ngetuk pintu kamar Luhan.

Sementara Luhan, ia tengah mendengus kesal. Kenapa Babanya selalu memaksa dia bertemu dengan Jaehyun?

"Lihat saja. Jika Sehun sudah kembali, Baba tak akan punya jalan untuk memisahkan kami!" gumamnya kemudian menatap Shixun yang tengah tertidur nyenyak.

"Luhan!" teriakan Baba Xi masih terdengar olehnya.

Dengan langkah berat, Luhan memutuskan untuk keluar kamar.

Clekk...

"Luhan kau in-"

"Ssttt... Baba tolong jangan berisik. Puteraku tengah tertidur," ucap Luhan memotong pembicaraan Babanya.

Baba Xi langsung diam, kemudian ia mengangguk paham.

Luhan tak mau berlama-lama, langsung saja ia berjalan meninggalkan Baba Xi untuk bertemu Jaehyun.

Tak butuh waktu lama, Luhan sudah sampai di ruang tamu. Ia melihat Jaehyun yang tengah duduk sembari meminum teh.

"Ada apa?" tanya Luhan ketus, kemudian ia duduk di sofa yang bersebrangan dengan Jaehyun.

Jaehyun yang melihat Luhan langsung tersenyum, ia sangat terpesona dengan kecantikan Luhan hari ini.

"Ahhh... Sayang, kau semakin cantik saja. Kau tau? Aku begitu terpesona oleh kecantikanmu itu,"  kata Jaehyun membuat Luhan memutar bola matanya malas.

"Berhenti berbual, Tuan Kim. Langsung intinya saja, kenapa kau menamuiku?" tanya Luhan tidak senang.

Jaehyun tertawa kecil, ia sangat senang jika melihat wajah Luhan yang tengah kesal itu.

"Tentu saja aku menemuimu karena aku rindu. Apa kau tak merindukanku, sayang?" jawabnya lalu bertanya.

"Merindukanmu? Cih, aku masih mempunyai suami yang pantas aku rindukan," jawab Luhan membuat Jaehyun kesal.

Jaehyun tau jelas siapa yang Luhan maksud, pastinya itu Sehun.

Jaehyun sangat membenci Sehun, pria itu telah mengambil Luhannya saat ia tengah berusaha untuk mendapatkannya.

"Berhenti mengingatnya, Lu! Dia itu sudah pergi jauh! Dia tak akan peduli lagi denganmu! Dia hanya pria pengecut yang menjadi benalu dihidupmu!" ucap Jaehyun marah.

Luhan tersenyun sinis, Jaehyun itu mudah sekali terpancing emosi.

"Oh ya? Benalu katamu? Dia itu bukan benalu, justru kau yang menjadi benalu dihidupku!" jawab Luhan membalikan omongan Jaehyun.

Karena gerah dengan keadaan, Jaehyun akhirnya beranjak dari duduk. Kemudian ia membenarkan dasinya.

"Aku masih banyak urusan. Lain waktu aku akan kembali," ucap Jaehyun dingin.

I Will Comeback Again!√[Hunhan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang