Bagi Radith kencan dengan Saras adalah surga. Setelah menitipkan Gummy ke rumah Saras, kini ia merasa lebih tenang juga hampa.
Tidak ada teman ngobrol dan bercanda saat ponselnya di charge, tidak ada yang membereskan ranjangnya, dan tidak ada lagi rasa takut saat ia berhadapan dengan Gummy.
Mau bagaimana lagi? Sampai sekarang Radith masih menolak untuk percaya kehadiran Gummy. Dia sudah meninggal! Mamanya sendiri yang bilang, artikel di koran dan televisi untuk membuatnya semakin yakin jika Gummy sudah meninggal. Dan sekarang ini, ia tiba-tiba datang sebagai paket spesial.
Seberharap itukah Radith dulu pada Gummy? Sehingga pikiran kanak-kanaknya membuat Gummy hidup kembali. Tapi ini benar-benar aneh, pesan pada ponselnya, ketukan ramah Gummy pada pintu kontrakkannya begitu nyata.
Tapi dilain sisi Radith menolak untuk menerima kenyataan dan dilain sisi ia mungkin senang? Bisa dibilang Gummy itu menarik perhatiannya. Dingin dan benar-benar tidak peduli. Hidupnya seperti bergelantungan pada senar-senar biolanya, bibirnya tertarik sedikit saat memainkan benda itu. Dingin tetapi hangat, itulah Gummy.
Dulu surat yang ia kirim padanya juga karena desakan teman-teman sekelas, itu karena Radith adalah ketua kelas. Lama kelamaan surat titip rindu teman sekelas menjadi surat kerinduan Radith pada Gummy. Tidak ada unsur sengaja Radith dalam melapisi surat itu dengan amplop biru muda. Karena hanya amplop itulah yang tersedia di rumahnya.
Dan Gummy suka itu.
•••
"Gummy, bisakah kamu datang kesini? Toko kami sangat ramai sekarang." tanya Fin.
Terdengar suara samar yang membuat Fin tersenyum.
"Fin, kau berbohong." ucap Sant.
Fin tidak mempedulikan ucapan Sant, ia sibuk mencari album foto lamanya. Tersenyum sebentar dan mengambil salah satu foto dari 40 orang di album itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Gummy
Short Story*The Seasons part 02 Gummy, paket dari masa lalu [Sampai jumpa dan jangan lupa kembali lagi.]