c}

99 28 4
                                    

Gummy membuka perlahan pintu kaca pada toko elektronik Fin, dan tersenyum perlahan saat melihat Sant.

"Gummy, Fin menunggumu di loteng." ujar Sant, tangannya sibuk mengelap mesin cuci berwarna merah.
Gummy mengangguk lalu meletakkan tasnya di meja kasir.

Sant menghela napas, ia masih ingat kata-kata Fin lima menit yang lalu.

"Jangan macam-macam memberitahu Gummy aplikasi paket itu! Atau kau kembali kritis seperti 11 tahun yang lalu."

Sant merasa berterimakasih sekali pada amarah Fin. Dan ia lolos dari kritis berkat Fin juga, berkat amarah Fin. Aplikasi paket itu sangat aneh, sebenarnya Sant tidak setuju dihidupkan dengan aplikasi seperti itu. Baginya takdir berada di tangan Tuhan, bukan aplikasi.

Tapi Sant cukup beryukur saat ini, setidaknya ia bertemu Fin lagi dan berbuat baik di sisa kontrak hidup sementaranya.

"Sant, apakah ada yang ingin kamu katakan padaku?" Gummy menoleh pada Sant yang melamun melihatnya.

"Ah Gummy, bolehkah aku minta nomormu?" tanya Sant.

Gummy mengangguk, lantas ia menyerahkan ponselnya pada Sant.

Fin melongok dari tangga, melirik apa yang sedang Sant lakukan. Ia kemudian berdeham kecil, membuat Gummy menoleh dan tersenyum.
"Sudah datang?" tanyanya.
Gummy mengangguk, mengambil sehelai foto pada tangan kanan Fin.

"Siapa ini?" tanya Gummy seraya membolak-balik foto, siapa tahu di belakang foto itu ada nama yang tertera.
"Temanku. Kami sudah lama tidak bertemu." jawab Fin, tangannya mengisyaratkan agar Sant tidak melamun melihatnya berduaan dengan Gummy.

Tangan Fin terulur, ia kemudian mengajak Gummy keatas agar lebih nyaman berbincang.

Sant menghela napas, ia mengotak-atik aplikasi paket di ponselnya. Waktunya hidup tinggal sebentar lagi, ia berencana memberitahu Gummy kebenarannya.

•••

Radith merasa hampa. Kamarnya tidak lagi kotor karena rambut Gummy. Mungkin ini yang dikatakan rindu(?).
Radith menggelengkan kepalanya, meyakinkan dirinya agar keukeuh pada Saras.
Radith kemudian membuka sms yang membuatnya mengalami hal yang tidak diduga-duga. Mencari nomor ponsel yang mengiriminya sms tentang Gummy.

Radith kemudian terkesiap. Ia kemudian memperbesar ukuran font seakan tak percaya melihat sebaris nama pada layar laptopnya.
"Fine and Wine"

Nama samaran Fin yang selalu ia gunakan saat membuat blog.
Radith mengambil ponselnya cepat. Menelpon Gummy dengan segera.

"Halo? G?" ucap Radith.
"Sejak kapan Soretta berganti nama menjadi G?" jawaban telpon itu membuat Radith meringis dan mempercepat langkahnya menuju toko elektronik Fin.







S a y  h e l l o   t o

G u m m y

Miss u all❤❤

Hello GummyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang