🍒🍒🍒
Clarissa masih menekuk wajahnya sambil berjalan terseok-seok membawa banyak barang belanjaan. "Mama kalo ke pasar harusnya ngajak Aldo juga dong ma, biar dia bisa bantuin Clarissa ngangkat barang-barang," gerutunya sambil mengatur napas lelahnya.
Karin menoleh kearah Putri sulungnya lalu dengan cepat kembali fokus pada daftar belanjanya. "Alasan mama nyuruh kamu ikut itu, supaya bisa mama tanya tentang tata letak pasar, jadi nggak usah ngomel, nanti mama kasih cumi yang banyak buat kamu."
Clarissa kembali mendecih pelan, "emangnya Clarissa preman pasar, pake acara hapal tata letak segala."
Mereka masih berjalan menyusuri pasar, jika Karin sibuk mendata beserta bagian tawar-menawar, maka tugas Clarissa hanya menunggu kemudian membawa barang belanjaan.
Mereka selesai saat jam menunjukkan pukul 9 pagi, Clarissa berjalan sambil terus menggerutu dari dalam pasar hingga mendaratkan barang bawaannya ke mobil. "Lain kali belanjanya di supermarket napa sih ma, biar pake troli jadi nggak capek." Gadis itu memang juara dalam hal keluh-mengeluh.
"Kalo di supermarket mahal Cla, disana juga segarnya bukan baru, kebanyakan segar dipaksa karena diawetkan," jelas karin sambil sibuk memasang sabuk pengamannya.
Clarissa hanya membalas Karin dengan dengusan, ia terlalu lelah jika harus mendebat mamanya lagi untuk saat ini. Ia pun langsung melajukan mobilnya membelah jalanan pagi dengan tujuan pulang ke rumah.
Di sisi lain, saat ini Kevin tengah menjalankan tugas dari mamanya untuk membeli arang dan juga beberapa perlengkapan untuk acara barbeque. Walaupun sempat sebal karena mengetahui fakta jika ia akan bertemu sang mantan pada siang ini, ia tetap menjalankan tugasnya dengan baik.
Kevin pulang membawa arang bertepatan dengan keluarnya Clarissa dari mobil sambil membawa beberapa barang dengan plastik berwarna putih besar. Mata mereka sempat beradu singkat sebelum Clarissa memutusnya lebih dulu diiringi dengan decakan nyaring dari mulutnya.
"Diih sok cantik, palingan juga belum mandi," gumam Kevin sambil terus berjalan masuk ke rumahnya.
Sedangkan Clarissa, ia juga sebal karena sempat bertemu dengan seseorang yang sudah cukup lama tidak pernah ia temui lagi secara langsung. "Dia pikir dia oke, yeuu tingginya aja nggak nambah dari dulu."
Mendengar anaknya menggerutu, Karin pun menatap heran kearah Clarissa, "ngapain kamu, baca mantra?"
"Nggak, masa dibilang baca mantra sih."
"Lah, terus apa?"
"Kumur-kumur."
Karin menatap jijik anaknya, "Claris ih jorok deh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Romance ✔
Fanfiction(FOLLOW SEBELUM BACA) Mereka pernah sedekat nadi sebelum sejauh matahari dan bumi. Mereka pernah saling berbagi tawa, sebelum saling lempar tatapan benci. Mereka pernah saling menggenggam erat, sebelum saling menghindari. Mereka pernah saling me...