🍒🍒🍒
"Pokoknya gue nggak mau tau, lo harus tolak perjodohan konyol ini." Clarissa gusar, saat ini ia dan Kevin memutuskan untuk keluar dari perkumpulan orangtua mereka.
Kevin menggaruk tengkuknya gelisah, "lo pikir gue bakal nerima perjodohan kuno kayak gini, asal lo tau ya, gue punya pacar, kalo tau gue dijodohin, dia bisa mutusin gue."
Clarissa mendengus kencang, "itu sih urusan lo, napa gue yang harus ribet."
Kevin mendecih kearah Clarissa, "terus menurut lo, gue yang lo suruh ngebatalin?"
"Ya iyalah, nyokap lo yang ngebet pengen menantu kayak gue."
Mendengar sahutan Clarissa,Kevin pun menatapnya dengan tatapan tidak percaya, "yang ada papa lo ngebet pengen punya mantu sukses kayak gue."
Ditengah perdebatan mereka yang kian memanas, Aldo kembali datang, tentu saja dengan ponsel dan game ditangannya, "seneng banget kayaknya kalian, sampai ngobrolnya girang gitu, dipanggil mama tuh, katanya mau ngomong."
Clarissa menoleh kearah adiknya kemudian berjalan meninggalkan Kevin tanpa mendebat, tapi sebelum benar-benar meninggalkan tempat, clarissa menyempatkan tangannya ia layangkan pada bahu Aldo dengan kencang. Aldopun memekik karena kesakitan.
Sore berlalu dan acara makan-makan kini sudah berakhir. Kini jam makan malam pun tiba, saat keluarga Dharmawangsa tengah sibuk makan, Karin berkali-kali menghela napas karena sedari tadi Aldo tidak berhasil menyuruh kakaknya keluar kamar untuk makan.
"Digedor Do, diapain kek, pokoknya suruh turun, makan," perintah Karin.
Aldo mulai lelah, ia kesal karena dari tadi terus disuruh turun naik tangga untuk membangunkan Clarissa yang katanya merajuk dan tidak mau makan.
"Tapi kata kak Cla dia nggak mau makan ma," sanggah Aldo saat ia diminta kembali membangunkan Clarissa.
"Manja banget sih Clarissa, gitu doang ngambek, bukannya makasih udah dikasih jodoh bibit unggul kayak Kevin," Gerutu Karin.
Tak jauh berbeda dari keadaan keluarga Dharmawangsa, kediaman keluarga Sukamuljo juga tengah tegang, sedari tadi Kevin masih memasang wajah datar dan hanya berbicara seadanya.
"Kamu 2 minggu dari sekarang nggak ada turnamen kan Vin?" Sugi mulai bertanya.
Kevin mendongak kemudian menatap papanya malas, "kalo turnamen emang nggak ada pa, tapi Kevin punya janji sama temen pengen pergi," sahut Kevin.
Nia siap mendebat, "batalin, kita punya acara sendiri."
"Ya nggak bisa gitu dong ma, Kevin udah janji dari bulan kemaren."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Romance ✔
Fanfiction(FOLLOW SEBELUM BACA) Mereka pernah sedekat nadi sebelum sejauh matahari dan bumi. Mereka pernah saling berbagi tawa, sebelum saling lempar tatapan benci. Mereka pernah saling menggenggam erat, sebelum saling menghindari. Mereka pernah saling me...