Di suatu hari yang cerah dan damai sentosa, terlihat seorang pedagang kaki lima tengah duduk ashoy di bawah pohon nangka tepat di pinggir jalan. Gerobak dagangannya ia letakkan tak jauh dari tempatnya beristirahat.
Di sisi bagian gerobaknya tertera tulisan TAKOYUKI. What? Takoyuki? Makanan apakah itu? Mau tau? Caranya gampang. Ketik REG spasi .. //gagituwoyy
Usut punya usut, nama itu adalah gabungan antara si penjual dan barang dagangannya.
//Ngerti gak? Ngerti gak ngerti, ngertiin ajalah ya *digaplok
"Nih hari, belum ada sebiji pun pembeli yang nongol. Dagangan masih banyak, lagi. Kalo gini terus mah, kapan gue KAYA nya!!" keluh si pedagang dengan frustasi.
"Mana gue belum krimbat, lagi. Udah kayak gembel nih rambut. Nasib jadi orang qismin ya gini nih. Mau ke salon aja susahnya naujubilah." lanjut laki-laki yang disinyalir bernama Yukidi tersebut dengan tangan menyisir rambutnya yang lepek dan bernyimak.
//typonyakebangetan
//sengaja *ditampol
Selagi Yukidi meratapi nasibnya, dari kejauhan terlihat seorang laki-laki berambut Zebra (Iya, Zebra. Soalnya hitam putih gitu warnanya. Kayak tipi jaman doeloe) tengah berjalan santai kayak di pantai. Seraya bersenandung lagu luar biasanya si tuyul kembar, laki-laki itu terus melangkahkan kakinya hingga berhenti tepat di dekat gerobak Yukidi.
"Bang, beli dong." ujar laki-laki bernama lengkap Momotora tersebut.
Yukidi yang tadinya lagi ngaso seraya meratapi nasib, sontak langsung berdiri begitu ada pembeli.
'Alhamdulillah, rejeki anak soleh'
"Beli berapa, dek?" tanya Yukidi senang. Lengkap dengan senyum bisnisnya.
Momo berpikir sejenak. "Emmm.. beli pecelnya satu bungkus, Bang."
"Saya jualnya cilok jepang, Dek. Bukan pecel." sahut Yukidi dengan alis terangkat.
'Nih bocah ga bisa baca kali yak?'
"Yaudah. Sate aja 10 tusuk, Bang."
"Hah? Dek, kan saya udah bilang, saya jualnya cilok jepang. Gak jualan kayak begituan."
"Iiiihhh... Kok maksa, sih? Yaudah deh, buburnya aja satu porsi." ucap Momo kesal. Entah siapa yang harus kesal disini.
'Sabarkan Yuki, ya Allah' Yukidi terus beristighfar dalam hati.
"Adek manis, saya kan udah bilang, saya itu jualnya cilok jepang."
"Lah? Kok gitu? Yaudah deh, mie ayam aja satu porsi. GPL ya, Bang."
'Minta disanted ni bocah' batin Yukidi yang kesabarannya mulai terkikis.
"Dek, gue gak tau ya, lu itu budeq ato gak denger. Gue kan udah bilang, gue itu jualnya cilok jepang!" Yukidi melotot pada Momo.
'Bisa darting nih gue lama-lama'
"Dih, nge-gas. Yaudahlah, gak jadi beli cilok di sini." Setelah berkata demikian, Momo pun langsung angkat kaki dari hadapan Yukidi yang kini tengah dalam metode siaga satu.
"Niat jualan gak sih tu, si gondrong?" gumam Momo yang ternyata sampai ke telinga Yukidi.
1...
2...
3...
"KALO GAK PUNYA DUIT MAH BILANG AJA, K*MPRET. PAKE SOK-SOKAN MAU BELI SEGALA. DASAR BOCAH SETAN. KENA AZAB KARAK NYAHO SIA!!"
Meledaknya emosi Yukidi menjadi akhir dari cerita gajelas ini.
Terimakasih, dan sampai jumpa.
SELESAI
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOLiSH7: Oneshot's Collection
FanficLapak berisi kumpulan oneshoot dari para Ikkemen. IDOLiSH7, TRIGGER, dan Re:vale EH EH ZOOL NYA KETINGGALAN heuheu