Suasana sekolah sudah cukup sepi, 20 menit setelah waktu pulang sekokah bukanlah waktu yang sebentar. Seorang pelajar memakai seragam putih Abu-abu berjalan menuju parkiran yabg sudah disiapkan oleh pihak sekolahan.
Pulang sekolah terlambat sudah menjadi kebiasaan Erwin karena dia harus mencatat materi-materi pembelajaran pada jam terakhir, contohnya Kimia. Kimia adalah salah satu pelajaran kegemaran Erwin sejak SMP atau tepatnya sejak ia mengenal ilmu Kimia.
Diambil kunci dari sakunya dan mulai mengemudikan motor sport bewarna hitam miliknya itu. Saat memasang helm ke kepalanya, tiba-tiba ada seorang gadis yang tidak kalah cantik dengan artis Indonesia. Karena wajahnya yang cantik nan mempesona tidak heran jika warga sekolah SMA TARUNA JAYA mengenal sosok seorang Vera. Gadis famous sekaligus ketua geng The Hits angkatan kelas 11 tahun ini.
Ingin sekali Erwin langsung pulang ke rumah tanpa menggubris gadis itu, tapi rasanya tidak sopan sekali kalau dia membiarkan gadis seorang diri berdiri didepannya. Sepertinya sudah menjadi hal biasa bagi Erwin melihat Vera dipinggir prakiran tapi tidak untuk hari ini.
Hari ini gadis berambut sebahu dengan tas ransel bewarna hijay toska itu sepertinya ingin berbicara penting dengan Erwin.
"Loe ngapain ngalangin jalan gue, ganggu aja." Ucap Erwin dingin yang dibumbui oleh rasa penasaran.
Sudah penasaran ditambah rasa heran karena dari tadi gadis itu hanya membisu tanpa mengeluarkan kata sepatah pun.
"Gadis aneh." Gumam Erwin dari hati.
Tidak ingin mengambil pusing Erwin langsung memakai helmnya lagi dan memutuskam untuk segera pulang karena masih banyak alasan yang harus ia selesaikan.
Menurutnya menunggu gadis aneh angkat bicara itu adalah kegiatan yang unfaedah memdingan juga nongkrong di warung mbak Mi-Ah sambil makan siomay dan segelas kopi hitam yang lebih syahdu tru lala....
"Tunggu." Akhirnya gadis itu angkat bicara juga.
Memutar mata malas akhirnya Erwin merespon walau hanya mengangkat alis kanannya.
"Sebenarnya gue mau ngomong serius sama loe, tapu gue enggak berani bicaranya dari mana." Gadis itu mencari kesibukan dengan memainkan tas ranselnya sambil menggigit bibir nya yang merah muda itu.
Ja elah emang apa si yang mau diomongin bikin penasaran aja deh tu bocah.
"Cepetan." Erwin masih saja sibuk dengan jam tangannya karena ia sudah cukup terlambat untuk pulang.
"Egh.... itu anu."
"Anu apaan, kalau ngomong yang jelas dong."
"Gue mau balikin buku biologi loe yang ketinggalan di kelas." Sialan sepertinya bukan itu yang ingin dibicarakan tapi ya sudahlah no prablem enggak masalah juga lagian enggak penting amat tuh si vera mau ngomong apa.
"Makasih." Erwin secepat mungkin untuk pulang dan meninggalkan Vera sendirian.
"Vera.... aduh loe begok banget si kok malah bahas buku biologi itu enggak sesuai skenario my prince." Setelah Erwin meninggalkan Vera, Tiara bersama Salsa menemui Vera ditempat kejadian. Diam-diam dari jauh Tiara dan Salsa mengamati Vera dan Erwin dari jauh.
Hmmmm emamgnya apaan si yang mau diomongin Vera, kalau gini kan jadi penasaran.
"Pala loe PA, loe pikir gampang apa bilang kaya gitu gue Narvous dodol." Vera menjitak kepala Tiara karena tidak terima dirinya diremehkan.
"Ya sorry Ver." Melihat kelakuan sahabatnya, Salsa hanya bisa tersenyum kecil. Jarang banget kan susana kaya gitu.
"Tapi bentar deh gue mau nanya, emang si Vera mau ngapain si gue bingung tau." Dengan muka polos dan watados Salsa membuat Vera dan Tiara naik pitam, bagaimana tidak coba??? Mereka tidak habis fikir kenapa bisa-bisanya Salsa bisa masuk di Geng the Hits. Kayaknya Vera salah masukin orang deh buat beegabung di gengnya.
"Aduh Salsa loe tuh ya kalau begog lama banger si, kapan coba otak loe encer dikit malu-maluin aja."
"Ya maaf gue kan cuma mau nanya lagian si Vera aneh bangwr pakek sok-sokan baik mau nganterin buku catatan Erwin."
"Ishhh itu namanya MODUS dodol, si Vera itu mau cari muka didepan Erwin. Loe jadi orang pinter dikit napa." Rasanya kepala Tiara ingin pecah mengetahui kelakuan sahabatnya yang super aneh itu, disisi lain Vera hanya diam dan berfikir bagaimana dan kapan moment yang tepat buat ngungkapin perasaannya kepada Erwin.
"Banyak Bacot loe pada, mendingan ayo pulang cepet masuk ke mobik atau enggak gue tinggal." Tanpa basa-basi Vera menuju ke Mobil warna merahnya itu.
*****
Assalamualaikum readers
Enggak mau bertele-tele, pokoknya buat kalian yang udah mau baca cerita aku, aku ucapin banyak terima kasih.
Minta Vote dan Comentnya ya, pleaseee :")Typo masih berkeliaran ya guys:")
KAMU SEDANG MEMBACA
E & F
Teen FictionPindahan dari sekolah lain membuat seseorang menjadi pendiam. mungkin itu sudah umum, tapi tidak untuk Fara. Gadis kelahiran Jepara itu mempunyai sifat yang sangat dingin dan sombong, mungkin karena faktor masa lalunya yang suram. Semenjak pindahann...