Six

43.2K 1K 23
                                    

Tik.... Tik.... Tik...

Suara detik dari jam dinding cukup mengisi keheningan di sebuah ruangan berbentuk persegi tersebut.

Tapi suara itu tidak membuat seorang gadis, Ribkha yang tengah berbaring menatap kosong ke arah dinding. Gadis itu tak terganggu sedikit pun dengan suara detik jam tersebut, bahkan gadis itu tak mengubah posisi atau arah pandangan nya sama sekali.

Pikiran nya menjadi kacau, saat Aysa harus meninggalkan sendiri untuk beberapa saat karena ada urusan mendadak, Ribkha sendiri berusaha untuk memejamkan matanya, tapi pikirannya masih begitu kacau dan kalup, membuat dirinya tak merasa kantuk sedikitpun.

Ribkha kemudian melirik ke arah jam, dia melihat waktu menunjukkan pk 10.00 pm, artinya ini sudah hampir malam dan lelaki nya belum datang juga. Kemana Aysa ??

Ribkha sedikit frustrasi saat Aysa masih belum kembali, padahal lelaki itu mengatakan akan segera kembali bahkan sebelum jam 09.00 malam, tapi ini ?? Apa lelaki itu hanya mempermainkan perasaan nya ??

~****~

Aysa

"jadi. Bagaimana Aysa ??" tanya seseorang di depan ku, dengan senyuman licik nya itu.

Aku hanya memberikan senyuman remeh kepada nya, untuk apa aku takut dengan mafia kecil itu ?? Lagi pula aku sudah mendapat partner mafia yang lebih baik darinya, Andy.

Aku pikir ada sesuatu yang penting rupanya sama sekali tidak, bahkan lebih baik aku ke rumah bersama kekasih ku, Aloo. Daripada harus bersama kedua orang bejat yang benar benar aku benci.

"no." ujar ku acuh, saat mendengar jawaban ku, keduanya langsung merubah ekspresi mereka, apa peduli ku ?? Toh menolak mereka tidak akan membuat usaha ku kacau.

"what ??"

"I said no, Mrs Klaara !!"

"But why ??"

Kali ini lelaki di sebelah gadis bernama Klaara itu yang berbicara, Mark Havenna. Ck mafia rendahan yang tidak berguna itu.

"you should know the reason." ujar ku dengan sinis ke arah nya.

"revenge ?? Oh c'mon, It's was past.."

Aku menolehkan wajah ku, aku malas berbicara dengan mereka aku bahkan membuang putung rokok ku dan menginjak nya. Aku mengeluarkan kunci mobil ku.

"jika tidak ada hal penting lainnya, aku pergi saja." ujar ku acuh.

"mau bermesraan dengan kekasih baru mu, Mr Georgeo ??" tanya Klaara dengan tatapan tajam.

"It's a trouble for you, Ms. Klaara ?" ujar ku dengan santai, sembari berjalan menuju mobil ku.

"I swear to GOD, I will kill the bitch." ujar Clara, aku hanya mengacuhkan ucapan jalang itu, aku tahu dia sengaja membuat ku emosi, maka dari itu aku tidak akan pernah marah ataupun emosi dengan omong kosong itu.

"Really ?? I hope you can look your self, Ms Klara you're the bitch."

Aku membuka pintu mobil dan berlalu dari sana, aku tak peduli tatapan tajam dan mengancam dari keduanya saat melihat spion mobil ku, aku hanya menginjak pedal gas, dan berharap tidak akan bertemu mereka lagi.

Tidak butuh waktu lama aku sampai di depan rumah ku, Oh Tuhan aku yakin pasti Aloo akan marah besar, ini sudah jam 10 malam, dan aku mengingkari janji ku padanya.

Aku segera masuk ke dalam dan menuju ke kamar, ku lihat seorang gadis terbaring di kamar sembari menatap ke arah dinding, aku bisa melihat nya terkulai dan pintu kamar yang terbuka lebar.

Aku segera masuk ke dalam dengan perlahan agar tak mengganggu nya.

Author

Ribkha yang masih setia dengan tatapan dan posisi terbaring nya.

Tiba tiba....

Ribkha merasakan suatu belaian lembut di rambut nya, segera gadis itu menolehkan kepalanya, dan melihat sosok lelaki yang ternyata sudah berada di atas dirinya, sembari memberikan sebuah seringaian licik.

"hey aloo... Miss me, eh ??"

Ribkha tak membalas ucapan lelaki itu, dan hanya menatap tak percaya ke arahnya, bagaimana dan kapan lelaki ini berada di sini ?? Kapan dia datang ?? Kenapa Ribkha tak mendengar suara apapun ??

"sekacau itukah pikiran mu tanpa ku Alo, sehingga kau tak menutup pintu kamar mu ??" ujar Aysa dengan senyuman miring.

Ribkha heran siapa sebenarnya Aysa itu mafia ?? Psikopat ?? Atau orang indigo yang mampu membaca pikiran dan ekspresi seseorang ?? Secerdas itukah lelaki tampan itu ??

Aysa segera mendekatkan wajahnya dan memberikan ciuman lembut di bibir gadis itu, ciuman tanpa nafsu itu terjadi sedikit lama, Ribkha bahkan memeluk tubuh Aysa seolah tidak menginginkan ciuman itu berhenti, bahkan bisa di bilang Ribkha kini justru ketagihan ciuman yang di berikan lelaki psikopat mafia itu.

Aysa kemudian mulai melepas ciuman itu dan menjauhkan sedikit wajahnya, Aysa kemudian meraih leher gadis itu dan memberikannya tanda kissmark di sekujur lehernya.

"ugh... Ehm..." Ribkha berusaha keras menahan suara tersebut agar tak keluar dari mulut nya, dia tak ingin Aysa semakin bersemangat memakan dirinya malam ini.

"babe... Aloo...." bisik Aysa dengan penuh gairah di telinga Ribkha.

"Hmm ??"

"did you love me ??"

"eh- ehm... I... I don't know, how about you ??"

"I love you very much, Aloo..."

Ribkha membuatkan matanya, apa dia tidak salah dengar ?? Lelaki itu baru saja mengungkapkan cinta padanya ??

"wanna bath together, babe ??"

"Uh... Ehm..."

Grab

Aysa langsung menggendong Ribkha tanpa menunggu ucapan 'iya' dari Ribkha, membuat gadis itu terkejut dan sedikit kesal.

"aku belum bilang iya, Geoo..." ujar Ribkha dengan kesal.

"Geoo ??"

"Ehm ya, kau membuat nickname ku aloo dari nama ku Alodie, jadi aku buat nickname Geoo dari nama mu Georgeo." jelas Ribkha, membuat Aysa memberikan senyuman miring nya.

"that's cute name babe..." ujar Aysa.

"Oh ya aku masih marah, kenapa kau tiba tiba menggendong ku ?! Aku belum bilang iya, Geoo..." ujar Ribkha dengan polosnya.

Aysa terkekeh geli memandang gadis itu gendongannya yang terlihat kesal.

"you're mine babe... Aku tidak perlu meminta ijin untuk menyentuh mu." ujar Aysa membuat pipi Ribkha memerah malu.

❤️🔫❤️🔫❤️🔫❤️🔫❤️🔫❤️🔫❤️🔫

Bersambung...

Ikuti terus ya 😉😉

Aneh gak sih kalau Ribkha aku buat masih polos ?? Padahal dia udah 'berhubungan kaya gitu' sama Aysa.

Banyak banyak kasih komen ya, karena author sangat butuh kritik dan saran dari pembaca... 😉

Terima kasih..

My Love Wild StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang