"jadi dia mengalami luka cukup parah, bagian wajahnya remuk, kedua tangan dan kakinya patah, dan tubuhnya begitu kekurangan darah. Aku rasa kepalanya terbentur sangat keras di bagian belakang, kemungkinan dia akan menderita Anemia. Dan saat ini dia masih dalam keadaan koma." Ujar Jayden dengan membaca laporan kesehatan di tangannya.
Semua yang mendengar itu terhenyak seketika, terutama Aysa dan Mark, hati mereka hancur ketika kekasih dan orang yang dia cintai dalam keadaan menggenaskan seperti itu.
"Oh iya satu lagi, ada yang tahu kekasihnya siapa ??" Tanya Jayden membuat semua menatap ke arahnya dengan tatapan bingung, apa hubungannya dengan keadaan nya saat ini, dia memiliki kekasih atau tidak tetap saja Ribkha mengalami kecelakaan.
"Memang kenapa ??" Tanya Aysa dengan sedikit bergetar khawatir dalam hatinya.
"Hanya ingin memberitahu jika, saat ini Mrs. Ribkha di nyatakan sedang hamil muda, kira kira usia kehamilannya baru 2 minggu. Tapi keadaan yang lemas membuat kondisi kandungannya tidak stabil sama sekali." Ujar Jayden menjelaskan.
Membuat semua yang ada disana tercengang, terkejut dan shock. Terutama Aysa dia tidak percaya, Ribkha hamil ?? Astaga katakan ini mimpi, katakan ini hanya mimpi.
Bukan Aysa tidak mau memiliki anak bersama Ribkha, hanya saja kenapa hamilnya disaat gadis itu sedang kecelakaan parah, bagaimana kandungannya nanti ?? Aysa melemas sementara, dia tidak bisa berfikir tentang apapun.
"Dokter, aku harapkan kau bisa berusaha semaksimal mungkin untuk kandungan nya, sahabat ku bisa gila jika terjadi sesuatu pada kekasih nya." Ujar Andy menepuk bahu Aysa menenangkan nya, sedikit menyindir Enanka dengan menekan kata kekasihnya.
"Tentu saja, aku usahakan semaksimal mungkin, aku permisi dulu." Ujar Jayden yang kemudian berlalu dari sana, sementara orang di sana masih terdiam, masih shock saat ini belum bisa beraksi apapun saat ini.
Aysa yang masih tidak percaya dengan kondisi Ribkha, melirik emosi ke arah Enanka, segera saja lelaki itu menarik Enanka keluar dari sana dan menuju parkiran, membuat yang lain mengikuti nya dengan rasa penasaran.
Aysa sedikit mendorong Enanka dengan rasa emosi, dan bahkan berteriak di depan mukanya.
"Kau !!! Jika sampai Ribkha mengalami kecelakaan lebih, maka aku bersumpah akan membuat hidupmu hancur berantakan !!" Ujar Aysa dengan nada tinggi ke arah gadis itu.
Tiba tiba Klaara muncul membela Enanka, dia berdiri di tengah antara Aysa dan Enanka, dan menatap tajam ke arah Aysa.
"Apa kau lupa siapa Enanka, Aysa !!! Dia kekasih mu, dan tak seharusnya kau memojokkan nya seperti itu !!! Aku ragu jika kau benar benar mencintai Enanka dulu, aku yakin ini semua hanya permainan mu, iyakan ?!"
Aysa terdiam sejenak, lalu seringaian licik terlukis di bibirnya, "memang benar, hubungan ku dan Enanka hanya sebuah permainan saja. Puas kau ?!" Ujar Aysa dengan nada licik khas mafia miliknya.
Membuat Enanka dan Klaara memandangnya tak percaya, sementara Andy tersenyum merendahkan kedua gadis itu.
"Sebenarnya sejak pertama bertemu Ribkha, aku ingin sekali melepas Enanka saat itu, tapi... Dimana letak keseruannya jika semudah itu. Aku menunggu saat yang tepat untuk membuat Enanka hancur sehancurnya. Dan inilah waktunya."
"Kau !!! Kau sudah mempermainkan perasaan kakak ku, dan sekarang sahabat ku ?!" Ujar Klaara kesal.
"Well, aku rasa kakak mu yang terlalu bodoh saat itu, dan jujur aku meragukan kesetiaan persahabatan mu." Ujar Aysa dengan sinis.
"Kau !!!" Klaara terlihat sangat geram, karena merasa lemah di hadapan Aysa saat ini, di tambah seringaian licik di bibirnya menambah kesan nya jika saat ini Klaara harus menelan kekalahan pahitnya.
"Oh iya satu lagi, aku peringatkan kalian terutama Enanka, jika sampai terjadi sesuatu pada Ribkha maka aku pastikan kasus ini akan terbawa hingga ke persidangan." Ujar Aysa menambahkan ucapannya dan kemudian pergi berlalu dari tempat itu bersama dengan kedua partnernya.
Klaara yang melihat hal itu, hanya bergumam dalam hatinya, "terpaksa aku harus membantu Enanka kali ini, jika tidak peran ku disini bisa gagal, dan dengan cara ini aku bisa membalas perbuatan Aysa."
_****_
Sementara ketiga orang tersebut, siapa lagi kalau bukan Aysa, Andy, dan Mark sedang berada dalam satu mobil kembali ke perusahan Aysa.
Aysa yang berada di depan, di sebelah supir, Andy yang berada di tengah di sisi kiri, dan Mark di sebelahnya. Ketiganya terdiam dalam perjalanan. Tidak lama Andy membuka mulut berbicara, menghilangkan keheningan disana.
"Hey, Aysa apakah menurutmu gadis itu benar benar akan kau seret ke dalam pengadilan ?!"
"Ku rasa tidak.."
"Yeah, kau tahu itu tidak akan terjadi, jika saja Ribkha tidak sadar saat ini."
Aysa menoleh ke belakang menatap Andy dengan tatapan aneh, sementara lelaki itu membalasnya dengan senyuman misterius khas miliknya.
"Hey, tentu saja aku tidak ingin Ribkha mati, bisa gila jika itu terjadi." Ujar Aysa sedikit kesal, apa maksudnya jika Ribkha tidak sadar ?! Apa Andy sedang berharap jika Ribkha mati agar Aysa menuntut Enanka ??? Hell no !! Aysa memang ingin membalas dendam pada Enanka tapi bukan dengan mengorbankan Ribkha.
Andy memutar matanya malas, kebiasaan Aysa yang menangkap ucapan nya dengan lamban membuatnya kesal, apa lelaki mafia itu sudah tidak peka dengan sinyal yang dia kirim saat ini ?!
"Ku bilang, kalau saja Ribkha tidak sadar saat ini."
Aysa terdiam sejenak, kemudian tersenyum miring setelah menangkap perkataan Andy.
"Setelah ini aku benar benar ingin memukul kepala mu yang terlalu lamban berfikir itu." Ujar Andy dengan nada ketus dan kesalnya.
Aysa hanya mengangkat bahunya acuh dan membalik kepalanya menatap ke arah depan kembali.
_*****_
~malamnya...~
"Aku mohon padamu, bantu aku untuk sekali ini saja..."
"Tap...tapi ini melanggar peraturan, kau tahu jika ketahuan hukumannya akan berat"
"Aku tahu, tapi aku mohon... Ini semua demi keselamatan Ribkha, saat ini nyawa gadis itu dalam bahaya."
"En..entahlah...."
"Julian ! Ribkha adalah gadis yang di incar oleh banyak mafia saat ini, mafia jahat yang menginginkan jiwanya. Apa kau tega melihatnya dalam bahaya seperti itu ?? Dan lagi ini adalah permintaan terakhir nya sebelum kecelakaan."
"........ Baiklah, tapi entah bagaimana jika kita tertangkap dan....dan...."
"Tidak akan, kau tenang saja. Kita tidak akan tertangkap. Semuanya biar aku yang urus, drama ini akan menjadi tontonan menarik bagi ku." Sosok misterius itu tersenyum licik.
Sosok lelaki bernama Julian itu mengangguk, dan menerima kerjasama itu, dengan membuat laporan palsu dari salah satu rumah sakit tempat Ribkha berada, dan yang pasti rencana ini menyeret Ribkha ke dalam permainannya.
Aku minta maaf telah menyeret mu ke dalam permasalahan rumit ini, tapi jujur Ribkha aku melakukan ini semua demi kita, demi cinta kita, dan aku tidak akan membiarkan siapapun berani menyentuhmu saat ini, tidak akan !! Lelaki itu tersenyum miring, meski dalam hatinya terus mengucapkan permohonan maaf pada Ribkha, gadis yang masih dalam kondisi koma tersebut.
💓🔫💓🔫💓🔫💓🔫💓🔫💓🔫💓🔫
Bersambung....
Jadi Ribkha itu gak mati tapi koma, gak tau kalau besuknya mati 😂😂
Gimana puas gak nih ??? Semoga puas ya... Soalnya ini ide dadakan 😂😂
Oke sampai disini dulu semua...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Wild Story
Romansa[21+++] (Cerita sudah tamat / ending) Keluar dari lubang buaya, aku justru masuk ke dalam lubang singa. Malam ini aku bisa terbebas dari 6 lelaki yang hendak memperkosa ku, tetapi aku justru jatuh ke tangan seorang pria mafia kejam yang menginginkan...