Kok sakit ya?

269 15 5
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 5:58, namun gadis yang satu ini belum juga terbangun dari mimpinya.

"Zea bangun sayang"

Seorang wanita paruh baya sedang mengguncang bahu seorang gadis cantik yang saat ini masih bergelung dalam selimutnya.

Wanita itu adalah Renata, dia tersenyum mengingat kelakuan putrinya yang memang sangat susah dibangunkan.

"Hmmmm" gumam Zea namun mata nya masih menolak untuk melek.

"Zea, bangun dong sayang. Udah jam setengah tujuh loh ini. Nanti kamu ditinggal sama abang kamu "

Zea membuka matanya dengan malas, lalu berjalan ke kamar mandi dengan mata yang masih tertutup.

'BRUK'

"Ehh ehh aduh siapa sih yang naro pintu disini" Gerutu Zea yang terjedot pintu kamar mandi sambil mengusap keningnya

"Hati-hati dong sayang" Ucap Renata

"Sudah sana kamu cepat mandi" lanjutnya

Renata beranjak pergi menuju ruang makan yang disana sudah ada Arsya dan Ferdi papah nya Zea dan Arsya.

"Zea udah bangun mah?" Ucap Arsya sambil memakan nasi goreng nya

"Udah emang ya tuh anak susah banget kalo dibangunin, tadi aja sempet nabrak pintu kamar mandi terus dia ngomong begini siapa sih yang naro pintu disitu jelas-jelas pintu udah dari dulu ada disitu " Ucap Renata terkekeh

Ferdi hanya menggelengkan kepala nya mendengar ucapan Renata.

Tak lama Zea turun dari kamarnya  menghampiri meja makan yang disana sudah ada bang Arsya dan kedua orang tuanya

Zea duduk disamping Arsya dan memakan sarapan nya.

"Yu dek berangkat "ucap Arsya

" Mah pah Zea berangkat" Ucap Zea

"Hati-hati dijalan sayang" Ucap Renata diangguki Zea dan Arsya

Zea dan Arsya memasuki mobil dan melaju kesekolah. Dimobil hanya ada keheningan Arsya sedang fokus menyetir sedangkan Zea senyum-senyum sendiri.

"Dek?lo sehat kan?" Ucap Arsya bergidik ngeri sambil melirik Zea yang sedang senyum-senyum sendiri

"Sehat kok bang, emang nya kenapa?"

"Itu lo ngapain senyum-senyum sendiri?"

"Kaga tuh " bohong Zea padahal tadi ia sedang memikirkan seseorang

"Adek gue udah gak sehat ini mah" ucap Arsya hanya menggelengkan kepalanya

Zea hanya mengerucutkan bibirnya

Arsya terkekeh,ia mengacak-ngacak rambut Zea gemas.

Dari tadi Zea memikirkan seseorang yang telah mengganggu pikiran nya dan wajah orang itu pun selalu terbayang-bayang. Mungkin bisa dibilang Zea jatuh cinta pada pandangan pertama?

                                ******

Bel istirahat sudah berbunyi semua murid berhamburan keluar kelas menuju kantin untuk mengisi perut nya yang kosong.

"Kantin yuk" Ucap Zea dan diangguki oleh Rere, sesil dan Qania

Mereka keluar dari kelas menyusuri koridor sekolah untuk pergi kekantin.

Sampai dikantin Zea mencari kursi yang kosong, dan Zea melihat ada kursi kosong di meja Arsyadkk

"Dek" Teriak Arsya melambaikan tangan nya kearah Zea.

"Yuk kesitu" Ucap Zea diangguki oleh ketiga sahabatnya

Mereka berjalan ke arah kursi Kosong di meja Arsya. Kemudian mereka duduk.

"Eh dedeq cantik" ucap Fino, Zea memutar bola nya malas

"Dek udah pesen belum?" Ucap Arsya

"Belum bang"

"Mau pesen apa?"

"Nasi goreng sama es jeruk" Diangguki oleh Arsya

"Kalian mau pesen apa?" Ucap Zea kepada ketiga temenya

"Samain kaya lo aja Ze" Ucap Rere

"Gue juga sama ze" Ucap Sesil dan Qania

"Sekalian pesenin temen-temen gue juga" Ucap Zea

Kemudian Arsya pergi untuk memesan makanan. Zea terus memandangi cowok  yang tengah asik memainkan ponselnya.

Tak lama Arsya datang membawa makanan, kemudian mereka memakan makanannya.

       
                            ******

Bel Pulang sekolah sudah berbunyi para murid berhamburan keluar kelas menuju parkiran dan ada juga yang ke halte depan sekolah untuk menunggu jemputannya.

" Ze kita balik duluan ya" Ucap Sesil

"Oke hati hati" Ucap Zea. Sesil, Rere dan Qania mengangguk

"Yaudah kalo gitu byee" Ucap Sesil melambaikan tangan nya, Zea melambaikan tangan nya sambil tersenyum

Zea keluar kelas menuju kelas abangnya XII IPA 1. Sampai didepan kelas XII IPA 1

"Bang Arsya nya ada?" Ucap Zea pada cowok yang baru saja keluar kelas XII IPA 1

"Ada tuh didalem" Sahut cowok tersebut

"Okey makasih"

Saat Zea ingin masuk Zea berpapasan dengan Arsyadkk. Mata Zea dan salah satu teman abangnya yang memiliki sorot mata tajam saling bertatapan, Zea tersenyum pada cowok itu dengan cepat cowok itu mengalihkan pandangannya ke arahlain

Idih jutek amat untung ganteng  batin Zea

"Haii bebep Zea" ucap Fino dan Vano

"Ek kok lo ikut-ikutan gue sih" Ucap Fino sambil menoyor kepala Vano

"Aw! Mulut mulut gue ya terserah gue dong!" ucap Vano sewot sambil mengusap kepalnya

Arsya hanya menggelengkan kepala nya melihat tingkah kedua temannya itu.

"Aduh udah dong jangan rebutin gue, iya tau gue itu cantik sekseh  " Ucap Zea sambil menampilkan tampang so imutnya

Ck,Bukan adek gua tuh Batin Arsya

"Mm kenalin nama gue Zevanya Dania Adibrata " Ucap zea tersenyum sambil mengulurkan tangannya ke Zean.

Namun Zean hanya melirik tangan Zea dengan wajah datarnya dan pergi keluar kelasnya tanpa membalas tangan Zean. Senyum zea memudar dan menurunkan tangan nya

Jleb bingits gak tuh? batin Vano

"Sabar ya bebep Zea abang Zean emang begitu, mending sama babang Fino aja" Ucap Fino sambil menaik turunkan alisnya

Kok Sakit ya?batin Zea

"Udah gak usah sedih, emang tuh orang mah begitu"  Ucap Arsya mengusap bahu Zea, Zea hanya tersenyum

"Yaudah yuk pulang" Ucap Arsya diangguki Zea

-voment-

ZE-ZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang