Lelaki itu

10 4 25
                                    

Hana menyadari seseorang disampingnya lalu mendongakkan kepala dan betapa terkejutnya Hana saat menemukan Jungkook dengan rambut berantakan dipenuhi keringat bahkan bajunya basah kuyup.

"Mengapa kamu menangis disini?" tanya Jungkook, Hana yang masih membeku mengedipkan matanya berkali kali tidak percaya dengan penglihatannya. Tapi dengan cepat Hana merubah ekspresinya menjadi panik.

"Ya! Sedang apa kamu disini? Bagaimana jika ada yg melihat?" panik Hana melirik kanan kiri dengan cepat. Jungkook terkejut mendengar ucapan banmal dari mulut Hana, detik berikutnya dia tersenyum kecil.

"Tenanglah ini kawasan khusus jadi aman," jelas Jungkook.

"Kamu sangat berantakan, sebaiknya kamu kembali." ucap Hana khawatir.

"Kamu lebih berantakan lagi dengan air mata diseluruh wajahmu." balas Jungkook yang baru disadari Hana yang langsung menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan. Dia merasa sangat malu sembari menghapus sisa air matanya.

"Seharusnya kamu tidak melihat ini," malu Hana membuat Jungkook tertawa.
"Jangan dipikirkan apa perkataan kru kami, mereka seperti itu karena banyak orang jahat yang ingin menyakiti kami. Mereka hanya tidak tahu kamu itu siapa." Jungkook mengusap pipi Hana lembut. Hana sedikit terkejut mendapat perlakuan manis dari Jungkook tapi dengan cepat dia menepis pikirannya. Hana menggeleng.

"A-aniya, gwaencanha."

"Lalu apa yang membuatmu menangis? Apa kamu mengkhawatirkanku?" tanya Jungkook yang awalnya hanya ingin menggoda Hana tapi yang ada dia mendapatkan Hana yang terdiam dan seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Apakah benar karena aku?" tanya Jungkook lagi. Tapi Hana masih tetap diam. Dapat Jungkook lihat mata Hana mulai berkaca-kaca.

"Ya ampun, kamu benar-benar mengkhawatirkanku sampai menangis seperti ini dan bukan karena ditegur?" Jungkook menatap tidak percaya, Hana mengangguk pelan. Jungkook bingung harus menanggapi seperti apa. Apakah dia harus senang? Tapi jika semua fansnya melihat dia dalam keadaan seperti itu pasti akan menangis juga.  Marah? Untuk apa dia marah karena itu hal biasa bagi seorang fans menangisi idolanya. Jungkook hanya bisa tersenyum menatap Hana.

"Terima kasih, kamu sangat keren saat menolongku, aku tidak menyangka kamu akan melakukan hal itu. Aku sangat bersyukur."

"Kamu mempelajari itu darimana?" sambung Jungkook.

Hana menggeleng. "Hanya tahu saja," jawabnya.

"Itu sangat menakjubkan. Kamu menyelamatkan konser kami, kegembiraan ARMY, dan juga aku. Kamu menyelamatkan aku, kkamsahamnida!" ucap Jungkook tulus dengan senyum terpancar dari wajahnya. Hana ikut tersenyum. Jungkook berdiri, dia mengulurkan tangannya pada Hana. Hana menatap uluran tangan Jungkook yang besar, dia tersenyum dan meraih tangannya.

"Ayo kedalam, kamu harus bersihkan wajah sembabmu itu sebelum pergi." ucap Jungkook dibalas senyuman oleh Hana.

-°-

"Hana?" panggil Taehyung.

Taehyung mencari Hana disekitar tempat dia meninggalkan gadis itu tapi tidak ada tanda-tanda keberadaannya.

"Aishh, kemana lagi dia. Bukankah kuminta tetap disini." Taehyung mengeluarkan handphone dan mencari kontak Hana. Berdering beberapa detik, tapi belum diangkat.

"Ya! Eodiseo? Aku memintamu untuk tidak meninggalkan tempat ini tapi mengapa kamu tidak ada disini?" serang Taehyung sesaat Hana mengangkat panggilannya.

"Ah oppa mianhe. Aku sedang berada ditoilet."

"Toilet? Tunggu disitu jangan kemana-mana lagi." ucap Taehyung lalu memutuskan sambungannya. Dia bergerak menyusul Hana.

Heart ThiefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang