Hati- hati dengan ucapan. Karena dari ucapan itu ngga bisa bohongin si hati
-vinterflorence-* * *
Suasana kelas 12 IPA 1 mulai sepi. Masih terlihat di depan pintu, dua orang yang sedang berdebat karena hal kecil."Ihh, bener kan ucapan aku? Ngga salah kan kali ini?" desis Luna dengan tatapan penuh tanya.
"Iya, Luna ngga salah kok. Mungkin aku yang ngga ngerti sama ucapan kamu barusan. Aku juga ngga bilang kamu mirip makanan. Sekali lagi maafin aku ya, cuma bercanda doang sayang. Udah yuk, mending sekarang kita ke kantin. Aku udah laper banget nih," jawab Rafa sambil merangkulnya.
"Hemm, oke yuk!"
Setibanya di kantin, banyak pasang mata yang melihat ke arah Luna dan Rafa dengan tatapan iri dan senang. Mereka tidak risih dengan keadaan seperti itu, karena memang sudah biasa dan wajar. Tiba- tiba segerombolan cowok-sahabatnya Rafa datang menghampiri kedua sejoli itu.
"Ngga salah nih mata gue? Masih aja lo berdua nempel kaya perangko? Kali- kali putus kek. Pengin liat nih kalo kalian putus pasti seisi SMA ini bakal herman. Eh maksud gue heran," ejek Mahesa.
"Ucapan adalah do'a. Jadi kita harus aamiin bersama. Mari kita mulai," lanjut Fian.
"Aamiin!" seru Fian, Mahesa dan Naufal.
Gadis di samping Rafa hanya tersenyum simpul mendengar ejekan dari sahabatnya Rafa.
"Ngga bakal gue traktir lo semua! Sungguh teganya, teganya, teganya... hoohh asmaraaa," ucap Rafa kepada 3 sahabatnya itu.
"Lah kenapa lo jadi nyanyi bang? Lagian gue heran, udah mau lulus dan bayangin hayati aja lelah liat lu sama Luna lengket terus? Dan bentar lagi kalian juga mau annive kan yang ke 3th kan?" seru Mahesa-sahabat Rafa yang punya bawel se-bumi ini.
"Ngapain lo bingung mikirin hubungan gue yang lengket terus sama Luna? Toh yang jalanin kan gue dan Luna? Mau 3, 4 bahkan 1000 tahun gue awet sama Luna ngga masalah kan? Lama- kelamaan jadi mirip emak rempong deh lo. Mending sekarang pikirin aja, kenapa diri lo yang katanya paling kece dan tampan masih aja jomblo? Ngga malu tuh sama sepatu yang udah ganti pasangannya? Hahaha," balas Rafa dengan ejekan yang lebih parah.
"Yailah Raf, selow aja kali sama gue ngga usah ngegas elpiji. Sama aja lo kaya Luna ngga bisa diajak berjanda, eh maksud gue bercanda. Ya gue mah sebagai sahabat lo cuma bisa berdoa supaya lo berdua langgeng sampe kakek nenek. Maafin ucapan gue yang tadi ya Lun, tahu sendiri kan gue emang begini? Humoris dan manis!" seru Mahesa yang menampilkan senyuman terimutnya.
"Iya, ngga papa kok Sa. Aku udah ngerti banget sama sikap dan sifat sahabat Rafa selama 3 tahun ini. Jadi ngga usah dibuat ribet masalah tadi. Makasih juga ya, Luna aamiin-in do'a nya Esa. Hehe," jawab Luna.
"Untung aja ada Luna, Sa. Coba kagak ada, udah gue sumpelin kaos kaki Pak Darto yang wanginya kaya bunga 7 rupa!" ketus Rafa kepada Mahesa.
Mereka pun tertawa bersama- sama. Tetapi tidak dengan Naufal. Dia hanya diam dengan tatapan kosong. Dia sedang memikirkan perasaannya yang tiba- tiba sakit. Entah kenapa Naufal tidak menyerah untuk menutup hatinya kepada Luna. Lalu akhirnya dia membuka suara.
"Kapan makannya sih? Kebanyakan ngobrol lo semua. Jadi ngga nafsu. Gue cabut duluan ke kelas, bye!" ucap Naufal dengan nada sedikit emosi.
🔐
Hayhay.... im coming gaes 😁 seru apa ngga? Ngga juga ngga papa. Wkwk. Jangan lupa vomentnya okeh 😆
Salam kangen,
vinterflorence☔
KAMU SEDANG MEMBACA
(L)una (D)an (R)afa
RomanceCover by : @devitna " ldr itu ngga sulit. Yang sulit itu, menjaga kamu disaat kita sedang berjauhan. " - from R to L - (Start on 30 Jan 2019) HIGH RANK! (Woensolag, 20 Feb 2019) #5 kesalahpahaman #7 perfectcouple #19 rafa #26 duka #73 lun...