Part 4

104 78 81
                                    

"Karena kehadiranmu, membuatku jadi semangat. Terima kasih,"
-R to L-

"Sampai kapan gue ngadepin tingkah kalian yang selalu buat hati ini teramat sakit?"
-N-

* * *

Tepat pukul 07.00 WIB, suara Pak Hery sudah terdengar kembali. Itu artinya senam akan segera dimulai,

"Bapak akan panggil 3 siswi dan 3 siswa untuk menjadi instruktur senam pagi ini," ucap Pak Hery kepada seluruh murid SMA TRIWARNA yang mengikuti pelajaran penjas.

Suara gemuruh bermunculan dari seluruh murid yang mendengar perintah Pak Hery.

Luna membatin, pasti aku yang dipanggil lagi.

"Valencia dan Rafa kelas 12 IPA 1, Luna dan Irfan kelas 12 IPA 2, Aurel dan Rizky kelas 12 IPA 3. Nama-nama yang bapak sebutkan harap maju ke barisan depan, sekarang juga!" tegas Pak Hery dengan semangat yang membara.

"Duh, kenapa gue lagi yang dipanggil! Apa ngga cukup, tahun kemarin gue jadi bahan tawaan mereka, gara- gara gerakan senam gue yang kaku nya kebangetan," kesal Rafa kepada dirinya.

Sementara seorang gadis tengah memperhatikannya diam- diam, dan saat itu juga sepasang mata menangkap balik tatapan dari gadis tersebut dan menggelengkan kepalanya tanda menyerah, lalu gadis tersebut mendekati dan menepuk kedua bahu pria tersebut. Sambil berkata, "Kamu pasti bisa kok! Masih ingat kan dengan latihan yang aku ajarkan ke kamu, kurang lebih setahun yang lalu? Lagian ini cuma senam bersama, ngga perlu malu atau demam lapangan ya. Hehe. Fighting, beib!" seru Luna sambil memberi semangat kepada Rafa.

"Ehm, aku ragu Lun. Tapi, aku akan lakuin yang terbaik buat kamu. Makasih semangatnya ya sayang! Oh iya, yang benar itu demam panggung. Bukan demam lapangan ya," jawab Rafa sambil mengusap lembut rambut Luna.

"Sama- sama Raf. Hihi, suka- suka aku dong!" jawab Luna dengan lidah yang menjulur.

Sementara, dari kejauhan ada cowok yang memperhatikan mereka berdua dengan tatapan kesal dan cemburu.

* * *

Di kelas 12 IPA 1, terlihat Rafa sedang duduk dengan kaki yang diluruskan ke lantai. Ya, Rafa merasa lelah karena mengikuti senam pagi tadi.

Kalo bukan karena Luna, gue ngga akan bersusah payah ikutan senam barusan. Mending gue main seharian sama Luna daripada, akhirnya, badan gue jadi remuk begini, batin Rafa dengan kesal.

Tiba- tiba Naufal beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Rafa,

"Tumben banget lo ngga sama Luna? Biasanya abis senam langsung ke kantin?" tanya Naufal.

"Selesai senam tadi, gue ngga liat Luna. Ngga tau dia kemana."

"Oh, gitu," jawab Naufal dengan singkat.

Empat perempuan sudah stay di kantin. Luna, Oca, Vio dan Anya sedang menunggu pesanan datang. Mereka memesan paket siomay lengkap dan air mineral. Karena senam versi Pak Hery mengeluarkan banyak gerakan dan energi yang terbuang.

"Girl's LOVA, ada yang mau aku omongin nih. Masa ya, tadi pas Luna deketin Rafa, si Naufal kelihatan ngga seneng gitu deh. Kenapa ya?" tanya Oca.

"Ah, masa sih Ca? Mungkin perasaan kamu kali, atau mungkin kamu salah liat raut mukanya Naufal?" jawab Luna dengan tanyanya.

"Suer deh Lun, aku ngga salah liat," jawab Oca.

"Tapi gue juga liat kok. Menurut gue kayaknya dia cemburu liat lo sama Rafa," sambung Anya.

"Kenapa jadi bahas si opal sih? Liat mukanya aja gue pengen muntah. Ya, meskipun dia cool. Tapi terlalu datar dan sinis. Sekarang kita makan nih siomaynya. Ngga usah bahas opal lagi. Semerdeka dia mau ngapain juga," celetuk Vio-salah satu sahabat Luna yang anti sekali dengan Naufal.

🔐

Hola gaes 😄 maapin yak kalo ceritanya kurang seru. Tapi kalo bacanya ngga ngantuk pasti seru deh 😃

makin kesini vomentnya dikit.. huhu tapi tak apa... 😂 terus stay disini yaaaa!!!

Salam cantik,
vntrflrnc☔

(L)una (D)an (R)afaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang