●KETOS VS WAKETOS●
Langit mulai terlihat biru tua memperlihatkan betapa banyaknya bintang yang menerangi bumi.
Kini Jungkook sedang dalam perjalanan mengantarkan Yerin sampai kerumahnya,awalnya Jungkook memang sengaja mengada ada jika dia tau dimana tempat tinggal Yerin.
Hanya untuk mengerjai gadis di boncengannya tapi rasanya itu tidak berhasil sebab malah dirinya yang merasakan hal tersebut.
Jungkook meraba perutnya yang melingkar tangan Yerin disana,ia merasa berat dibagian punggungnya.
"Ya kali Yerin barubah jadi kuntilanak."ucap Jungkook asal setelah terlintas kejadian di film horor yang dia tonton Minggu lalu.
Ia menepuk tangan Yerin seolah mengisyaratkan agar bersuara tapi nihil tidak ada suara selain mesin kendaraan.
"Yerin."panggil Jungkook yang mulai was-was dan pegal pegal.
Tapi tetap saja Yerin seakan tidak mendengar bahkan menyahut panggilan Jungkook saja tidak.
Setelah sampai dikediaman Yerin yang sebelumnya sudah Yerin tunjukkan maps-nya,Jungkook masih terdiam menatap tangan Yerin yang melingkar erat diperutnya.
"Ini anak modus apa gimana."celotehnya sembari terus menatap tangan Yerin yang berwarna putih pucat.
Jungkook menelan salivanya mencoba memberanikan diri menengok kebelakang.
"Semoga bukan kuntilanak."ucap Jungkook dalam hati yang memohon agar ketakutan nya tidak terjadi.
Dua detik setelah itu Jungkook memutar kepalanya melihat kearah dimana Yerin berada dan seolah mendapat jawaban Jungkook bernafas lega.
"Ternyata tidur kamu tong."kata Jungkook sambil terkekeh.
Ia berbalik sambil terus berusaha melindungi Yerin agar tidak jatuh,dia melepaskan pelukan diperutnya dan menggendong Yerin hingga ia memencet bel rumah Yerin yang rumayan besar.
Tidak lama setelah itu seorang wanita paruh baya yang memanggil Yerin dengan panggilan nona itu mempersilahkan Jungkook masuk membawa Yerin ke kamarnya.
"Makasih ya den udah nganter nona Yerin pulang."ucap wanita itu yang biasa dipanggil bibi iyeum.
Jungkook mengangguk dengan senyumannya dan segera membuka kamar Yerin dan menidurkan Yerin dirancangnya.
Jungkook mendesah pelan sembari memijat tangan dan bahunya yang terasa pegal sekali.
Matanya menatap Yerin yang tertidur dan kembali mengalihkan pandangan itu kearah luar.
Ia berjalan keluar menemui bibi yang menunggunya diluar kamar Yerin.
"Makasih ya den."kata bibi iyeum sambil menunduk membuat Jungkook segera menahan dan menegakkan tubuh bibi iyeum.
"Iya Bi sama sama,jangan berlebihan gitu."ujar Jungkook dengan tersenyum tak lupa tangannya yang menggaruk tekuk yang tidak gatal.
Bibi iyeum tersenyum lega dan mempersilahkan agar Jungkook berjalan lebih dulu,tapi Jungkook malah menyuruh Bi iyeum agar berjalan beriringan dengannya.
Jungkook melihat ke sekitaran yang sepi hening hanya dihiasi oleh lampu dan pintu ruangan yang tidak ia ketahui.
"Pada kemana penghuni rumah ini bi?."tanya Jungkook yang mulai penasaran.
Bibi iyeum tersenyum menjawab pertanyaan Jungkook yang sudah sering kali ditanyakan teman Yerin ketika pertama kali ke rumah ini.
"Keluarga nona Yerin memang sibuk dan orangtuanya kini sedang berada diluar kota."sahut bibi iyeum dan dibalas anggukkan Jungkook.
Pantas saja sejak dari tadi bahkan ia tidak melihat sosok orangtuanya dari Yerin biasanya anak gadis selalu dikhawatirkan apalagi jika pulang semalam ini.
"Maaf ya bi, Jungkook bawa Yerin pulang malem malem."kata Jungkook yang sudah ada diambang pintu sebelum ia pamit pulang.
Bibi iyeum tersenyum.
"Iya tidak apa apa den,bibi malahan senang jika nona Yerin pulang kerumah."
Kening Jungkook membentuk lapisan seolah menanyakan hal yang ganjal dengan kata kata bibi iyeum barusan,tapi segera ia hilangkan pemikirannya yang mungkin tidak akan ada habisnya.
"Kalau gitu Jungkook pulang dulu bi,permisi."kata Jungkook sopan dan dihadiahi anggukkan bibi iyeum.
Jungkook berjalan menjauh mendatangi motornya yang terparkir didepan rumah Yerin,ia berbalik melihat jendela disana yang masih terlihat terang karena lampu yang belum dimatikan.
"Sebenernya lo suka pulang kerumah apa enggak sih yer."
KAMU SEDANG MEMBACA
OSIS : Ketos vs Waketos
FanfictionBerandal sekolah jadi ketua OSIS? Jadi apa nanti murid lainnya kalau OSIS nya aja kayak begitu. Sampai heran, bisa kepilih lewat pemungutan suara. Dia nyogok apa kampanye sejahtera sampai banyak yang milih. Apalagi wakilnya yang dibuat bingung,satu...