Setelah sekian lama. Perasaanku masih sama :) , masih sanggup untuk mencintainya . Walau ada juga yang mencintainya sama denganku .•••
"Re..rendra?!?" Tanyaku dengan kaget .
"Iya Ren, kenapa sih kok kaget gitu?"
"Haha gak kok ya kaget lah"
"Kenapa? Apa jangan-jangan , kamu juga naksir yah!"
Dan , skakmat . Marin memberiku pertanyaan yang tak bisa kujawab. Dan membuatku ingin berbohong , terhadap perasaanku sekarang .
"Ah gak kok , ngawur kamu Mar"
"Ah untunglah , kukira kamu suka juga. REENE!" Panggil Marin sambil memegang pundakku .
"Kamu mau bantuin aku gak?"
"Ba..bantu apa ya?" Tanyaku sambil gemetar .
"Bantu biar cintaku gak bertepuk sebelah tangan!"
Kringat dingin tiba-tiba mengucur dari ujung rambutku . Mataku terus-terusan menatap satu objek yang membuatku melamun .
"Ren..ren!"
Ada suara samar-samar yang meneriakkan namaku .
"Ren..Reene!"
Aku mulai tidak bisa melihat dengan jelas. Pusing , mengantuk , dan amarah , semuanya ingin kukeluarkan ."Reene!"
Apa itu Marin yang melambaikan tangannya di depan mukaku?Sepertinya tidak , ada dua laki-laki yang berada di mejaku .
Siapa ? Mengapa aku tidak bisa melihat dengan jelas?"REENE!" teriak Rendra.
Akupun tersadar dari lamunanku .
"Kebiasaan ya ngelamun mulu , ada apa sih Ren?" Tanya Rendra kepadaku .
"Ah dia mungkin lagi banyak masalah" saut Marin , sebelum aku menceritakan apa yang sebenarnya .
"Ndra , ini pelajaran ke berapa ya? Kok kamu bisa disini?", aku pun langsung bertanya .
"Sudah pulang sekolah beb, masih tanya aja kamu , ayo!" Ajak Rendra pulang .
Ternyata aku melamun lama juga ya , sampai pulang sekolah . Akhirnya , aku dan Rendra pulang naik motor . Tapi aku bisa melihat dari kejauhan kalau Marin sedang menatapku dengan sinis penuh dendam .
•••
"Dah sampai!" Kata Rendra kepadaku.
"Makasih ya ndra"
"Iya ren , apasih yang gak buat kamu? Sarapan tadi aku kasih , jemput kamu tadi iya , pulangin kamu iya , hatiku aja aku kasih ke kamu"
"Hah apa?"
"Eh gak bercandaa hehe , serius amat ren"
Aku tersenyum-senyum sendiri mendengar perkataan Rendra. Duuh , emaknya ngidam apa sih dulu oas ngandung Rendra , gomball mulu hehe .
Tapi tetap saja , Rendra melakukan itu untukku supaya moodku naik dan persahabatan kami makin langgeng . Jangan berpikir itu kode darinya .Setelah itu Rendra pulang , dan aku masuk ke dalam rumah .
"Bii aku pulang!"
"Oh mbak Reene , selamat datang kembali! Oh ya mama udah balik tuh dari Bali!"
"Hah beneran bi?"
"Iya , lagi diruang tamu makan apel"
Lalu aku pergi ke ruang tamu untuk menemui mama yang sudah berpisah denganku sejak aku berumur 13 tahun .
"MAMA!" Teriakku .
"Ehh Reene , anak mama dah pulang sini-sini makan apel"
Lalu aku memeluk ibuku setelah tak bertemu 3 tahun lamanya .
"Dah duduk gih ren , mau apel gak?" Tanya mama kepadaku .
"Ga ma , Reene maunya pisang hehe"
"Banyak maunya kamu"
Tiba-tiba saja aku teringat kata-kata Rendra tadi , yang membuatku senyum-senyum sendiri.
"Hayo ngapain senyum-senyum sendiri?"
"Hah emang aku senyum ya? Gak tau!"
"Hayoo , pasti mama tebak masalah Rendra ya! Ciee satu SMA lagii"
"MAA!"
"Udah lama gak cerita Rendra nak , cerita dongg"
"Hehe pokoknya adalah ma!"
Tiba-tiba saja aku teringat dengan Marin yang menatapku dengan sinis tadi , kayaknya dia marah deh sama aku?
•••
Bersambung bab 3~
.
Jangan lupa bwt vote kawan 🙂👍, 1 vote berharga buat saiya
.
Btw srry klo baru up skrng:v , lagi musim2 ujian t.o hehe jadi mungkin 2 hari skali? Bwt musim-musim ujian doang kok 👋 .
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost
Teen FictionCinta dan persahabatan bukanlah sebuah pilihan . Kamu bisa memiliki atau bahkan kehilangan keduanya bersamaan . Kisah Reene yang mempunyai impian bisa memiliki sahabatnya sendiri, Rendra . Impian itu sudah sejak pertama kali mereka bertemu . Namu...