Kadang tak paham dengan pemikirannya. Tak pernah mengerti jalan pikirannya . Membuatku bertanya-tanya apa yang sedang dituju olehnya .
#lny
"Nit..nit!""Bi aku berangkat!" Aku berpamitan kepada bibi sambil memakai sepatuku .
"Iya hati-hati ya!" Kata Bibi sambil melambaikan tangan .
"Morning Bear!" Sapa Rendra .
"Dih kok bear?" Tanyaku sambil tersenyum .
"Bear kan tukang tidur! Haha kesiangan mulu sih kamu Ren"
"Dih mana gak selalu kali . Yang ada tuh beruang lucu , gemesin tau!"
"Iya iyaa terserah kamu deh"
Lalu kami segera berangkat ke sekolah dan segera masuk ke kelas kami masing-masing .
Saat aku masuk kelas , aku melihat mejaku dan meja Marin penuh dikelilingi anak cowo maupun cewe . Wajar Marin dikelilingi banyak orang , dia adalah siswi yang populer
"Pe..permisi.." kataku supaya aku bisa duduk di tempatku.
Lalu orang-orang yang mengitari meja Marin segera bubar . Aku tidak berani menatap Marin karena menurutku dia akan marah padaku soal yang kemarin.
"Selamat pagi Reene!" Sapa Marin ke arahku .
"Pa..pagi!" Jawabku dengan tidak menatap wajah Marin .
"Kamu kenapa Ren? Sakit?"
"Gak apa kok Mar"
"Oh iya Ren soal kemarin-"
"MARIN! maafkan aku Marin , kemarin aku pulang sama Rendra , kamu pasti lihat ya? Maaf!"
"Kamu ini ngomong apa sih Reene , kamu kan pulangnya emang selalu bareng Rendra. Oh iya sebenarnya aku cuma mau minta bantuan aja kok"
"Ba..bantuan apa ya?" Tanyaku dengan gugup , jantungku berdetak cukup kencang.
"Yang kemarin ren , soal Rendra "
Jantungku berdetak lebih cepat dan keringat dingin mulai mengucur
"Re..Rendra?" Tanyaku pada Marin."Iyaa!"
"Yang kemarin?"
"Yup!"
Sepertinya aku jujur saja , kalau tidak, mungkin harapan untuk mengejar mimpiku semakin kecil peluangnya , jadi sekarang aku akan menyatakan kebenaran pada Marin.
"Se-sebenarnya Marin , aku-""Kamu temanku kan Reene?" Sautnya yang langsung memotong pembicaraanku.
"Tem..teman?"
"Iya , hubungan pertemanan kita juga sudah seperti sahabat . Masa teman tidak mau membantu sesama temannya , harus saling membantu dong." Jawabnya dengan wajah senyumnya yang 'fake'
"Aku mau membantumu Marin , tapi aku hanya-"
"Hanya aku suka juga dengan Rendra . Apa itu yang akan kamu ucapkan Reene dari tadi?" Saut Marin yang memberikanku pertanyaan tersulit yang pernah ada di kamus kehidupanku . Dan terpaksa , aku harus berbohong , sepertinya ini waktu yang belum pas untuk mengucapkan kebenarannya .
"TIDAK! Aku tidak menyukai Dia!" Jawabku dengan suara lantang dan berdiri.
*ctakk* lemparan spidol mengenai kepalaku .
"Wah..wah.. wah , baru masuk SMA sudah main asmara-asmaraan nih , DUDUK!" kata bu guru kepadaku .
"Maa..maaf bu!" Aku pun meminta maaf dan langsung duduk di kursiku lagi.
Aku mendengar suara bisikan anak-anak lain :
"Eh tu anak aneh banget ya!"
"Pst! Pasti masalah Rendra ya? Jangan-jangan dia juga suka ya sama Rendra? Wah Marin saingannya gampang banget"
"Iya nih!"Aku tidak tahan dengan ucapan teman-teman dikelasku yang sedang membicarakanku .
"Pst Reene!" Bisik Marin ke telingaku.
"Jadi , bagaimana?" Tanyanya sekali lagi .
Dengan penuh pasrah , akhirnya aku mengorbankan kesempatan impianku untuk memiliki Rendra . Dan kesempatanku untuk mendapatkan Rendra akan berkurang .
"Aku akan membantumu." Kataku dengan berbisik."Begitu dong , teman yang baik adalah teman yang saling membantu temannya" jawabnya dengan mengeluarkan senyum paksaanya.
Aku mengorbankan semuanya untuk temanku . Teman yang tidak bisa disebut Teman :)
.
.
Haii makasih yg udah baca sampai sini:") kalo kalian baca sampai akhir ini makasih banget karena secara tidak langsung aku udh dpt support dari kalian! Jangan lupa juga buat Vote and comment!
.
Kemungkinan besok bab 4 udah bisa di up! See you!
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost
Teen FictionCinta dan persahabatan bukanlah sebuah pilihan . Kamu bisa memiliki atau bahkan kehilangan keduanya bersamaan . Kisah Reene yang mempunyai impian bisa memiliki sahabatnya sendiri, Rendra . Impian itu sudah sejak pertama kali mereka bertemu . Namu...