Bab - 5

20 3 3
                                    

Menunggumu adalah caraku mencintaimu dalam diam.

Matahari mulai menerangi celah-celah kordenku yang belum terbuka. Namun aku tetap saja dibalik selimut penguinku dan berharap tidak ada yang membangunkanku pagi ini.

"Mbak Reene!! Mas Rendra udah didepan tuh!" Teriak bibi dari luar kamar.

"Bilang tinggal aja bi!!" Kataku dengan suara lantang dari dalam kamar.

Tiba-tiba saja bibi membuka pintu kamarku , lalu membangunkanku dengan membuka selimutku.

"Bangun mbak! Udah pagi masih demen tidur mbak , kasian mas Rendranya nungguin tuh" kata bibi sambil melipat selimutku.

"Kan ku bilang tinggal aja bi , lagian aku belum mandi . Dan ini udah jam berapa , pasti dia telat!"

"Kata mas Rendra gak apa , asal mbak Reene ke sekolah" ucap bibi dengan tersenyum.

Yasudah , akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke sekolah bersama Rendra. Aku tidak boleh terlihat sedih ataupun marah ke Rendra . Aku tidak mau merusak hubungan Rendra dengan Marin karena perasaanku yang bertepuk sebelah tangan ke Rendra .

Akupun segera mandi dan sarapan . Setelah aku selesai itu semua , aku segera pergi keluar untuk berangkat ke sekolah.

Namun , ada yang aneh dari hari ini . Rendra tidak membunyikan klakson motornya .

Aku berdiri tepat di samping Rendra yang sedang menatap jalanan dengan penuh kekosongan.

Aku memulai pembicaraan kami,
"Pagi Rendra!" Ucapku dengan gembira agar ia tak menanyaiku soal kemarin.

Ternyata , Rendra tetap diam menatap jalanan itu tanpa merespons ucapanku.

"Rendra , are you okay?" Kutanya dengan penuh kecemasan . Dan , ia tetap tidak menjawabnya.

"Rendra!"
"NDRA!" Dan aku membentak Rendra karena sifat Rendra yang sudah membuatku begitu menjengkelkan .

Tiba-tiba saja,

"Happy Birthday to us!" Ucap Rendra sambil memegang handphonenya yang bergambar kue dan lilin yang menyala.

"Maaf ya Ren , aku cuma bisa pakai handphone hehe . Nanti aku traktir deh!" Ucapnya dengan muka yang bahagia.

"Astagah Rendra! Ini bukan hari ulang tahun aku! Lagi pula ulang tahun kita beda ndra " Ucapku dengan sedikit tertawa.

"Maksudku ,  Happy Anniversary!!"
Kata Rendra.

Aku sangat kaget dengan perkataan Rendra yang barusan ia ucapkan . Pipiku langsung memerah tidak karuan .

"A..anniversary?" Tanyaku dengan gugup.

"Iya , ulang tahun persahabatan kita Ren!"

"Astagah Rendra! Ingat aja kamu!" Ucapku dengan penuh malu karena sudah salah sangka.
Huh harusnya aku tidak mikir yang aneh-aneh sampai ke situ. Sadarkan dirimu Reene! Impian memiliki Rendra sudah tidak ada harapan lagi!

"Dah yuk ke sekolah! Nanti telat lho" katanya sambil menyalakan mesin motornya.

Lalu kami segera pergi ke sekolah. Sesampai di sekolah , kami masuk ke kelas masing-masing , dan aku ingin melaporkan apa yang Marin misikan kepadaku kemarin malam.

Seperti biasa, mejaku dikelilingi anak cowok . Sebenarnya yang mereka kelilingi sih bukan mejaku , tapi meja Marin. Saat aku sampai di depan mejaku , para cowok-cowok itu langsung bubar dalam sekejap , dan berbisik dengan suara kecil , namun tetap saja aku bisa mendengarnya .

LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang