Bab 4 - Sebuah Rahasia

22 7 3
                                    

Luka tidak memiliki suara , sebab itu air mata jatuh tanpa bicara :)

Malam ini aku disuruh Marin untuk menjalankan misi yang ia suruh padaku. Aku disuruh menarik perhatian Rendra untuk membuat Rendra menyukai Marin . Sebenarnya , aku tidak rela . Sangat berat untuk menghadapi ini semua . Bagaimana kalau tiba-tiba aku menitikkan air mata di rumah Rendra karena tidak tahan dengan perasaanku saat ini? Doakan aku supaya aku tidak menangis malam ini :) .

Kulangkahkan kakiku ke rumah Rendra dengan penuh kegelisahan dan hati yang berat. Kupencet bell rumahnya dengan tangan gemetar.

*tingnung* , suara bell rumah Rendra.
Lalu ada suara hentakan kaki yang menuju ke arah pintu dimana aku berada.

"Sebentar!!"
Lalu , pintu terbuka dari rumah Rendra .

"Ah Reene! Masuk-masuk!" Kata seorang perempuan yang cantik sekali , mukanya mirip dengan Rendra , memakai baju daster.

"Iya tante, Rendranya ada?"

"Ada kok , udah masuk dulu aja diluar dingin . Yuk!"

Lalu aku masuk ke rumah Rendra yang superr duperr besar dan keren .

"Sudah lama ya Ren kamu tidak berkunjung kesini" kata ibu Rendra yang mengawali pembicaraan kami.

"Iya tante , mungkin sudah 5 tahun saya tidak berkunjung"

"Iya ya! Oh iya sebentar , tante panggilkan Rendranya dulu yaa"

"Iya tante!"

Sesudah itu , ibunya Rendra naik ke lantai dua , tepatnya pergi ke kamar Rendra untuk memanggilnya . Akupun menunggu sambil melihat-lihat barang-barang Rendra yang sudah tidak asing bagiku sejak 5 tahun yang lalu .

"Reene , katanya suruh ke kamarnya aja" saut ibu Rendra kepadaku .

"Oh baik tante , terimakasih ya sudah repot-repot manggil Rendra"

"Oh no problem darling ,dah gih naik"

Lalu aku segera pergi ke lantai dua , tepatnya ke tempat Rendra berada.

"Permisi , Rendraa!" Kataku sambil mengetuk dan membuka pintu Rendra.

"Ah Ren! Masuk sini!" Kata Rendra dengan semangat menyapaku.

Akupun segera masuk dan duduk di salah satu kursi kamarnya.

"Ada apa Ren? Kok gak chat dulu kalo mau ke sini?" Tanya Rendra.

"I..iya ndra , ada yang pengen kusampaikan"

"Apatuh? Kasih tau Ren! Penasaran"

"Iya em itu..." aku berkata dengan nada berpikir.

"Kamu mau nembak aku ya? Gak usah malu-malu , mentang-mentang kamu cewek ren"

"IDIH yakali!! , jijay , kegeeran lo emang" kataku sambil berbohong pada Rendra bahwa aku menyukainya.

"Hehe terus apa Ren? Kelamaan sih kamu!"

"Menurutmu , Marin gimana?"

"Marin? Maksudnya?"

"Iya , Marin . Kan waktu itu kamu udah kenalan kan? Ya maksudku dia itu mungkin cantik , baik apa gimana . Yang spesial deh"

"Jadi kamu ke rumahku setelah 5 tahun yang lalu dan kamu cuma nanya itu doang? Astaga Ren , itukan bisa di chat!"

"Hehe gak apa-apa lah ndra!"

"Menurutku sih Marin... baik , populer , lumayan cantik sih" kata Rendra sambil memetik beberapa senar gitarnya .

Lalu aku terdiam sejenak dan menyesali apa yang sudah kutanyakan dan membuat perasaanku makin down dan tidak punya harapan lagi .

"Hey Ren? Are you okay?" Tanya Rendra , sambil melambai-lambaikan tangannya di depan wajahku.

"Ah iya NDRA! Sorry! Ngelamun hehe"

"Ngelamunn mulu kerjaanya ."

"Hehe . Oh iya udah begitu aja ndra? Gak ada yang mau ditambahin gitu?"

"Gak , cukup. Lagian juga cantikan kamu" kata Rendra sambil tersenyum.

Tiba-tiba saja mukaku memerah tidak terkontrol dihadapan Rendra .

"Ciee nge-blush mukanyaa"

"Ish diem Ndra!"

Tiba-tiba saja Rendra mengatakan hal yang sudah tidak asing di telingaku . Berulang-ulang ia katakan setiap tahun. Tetapi , kata-kata itu tidak membuatku hilang harapan dari impianku .
"Ren , kamu tau kan kita ini cuma sahabat? Gak lebih gak kurang?" Kata Rendra sambil memainkan gitarnya dengan lagu yang terdengar sedih bagiku.

"Iya ndra , aku tau :) kamu udah kasih tau beberapa kali, aku selalu inget kok" kataku dengan wajah tersenyum.

"Sebenarnya ada yang ingin kukasih tau.." kata Rendra dengan suara pelan dan mulai menghentikan permainan gitarnya .

"A..apa?" Tanyaku dengan kepo.

"Sebenarnya aku dan Marin-"

"RENDRA! REENE , makan kue pai dulu yuk di ruang makan!" Kata ibu Rendra dengan suara lantang sambil membuka pintu kamar Rendra secara tiba-tiba .

"MAA! ketuk dulu bisa gak? Lagi ngomong serius nih!" Kata Rendra dengan nada kesal.

"Oh maaf , yasudah kalau begitu nanti langsung ke ruang makan ya . Kita makan pai bersama-sama"
Lalu ibu Rendra menutup pintu kamar Rendra.

"Maaf Reene , kita lanjutkan ya-"

Tiba-tiba saja ,
"Aku mau pulang." Kataku dengan wajah menghadap kebawah.

"Hah apa-"

"Aku mau pulang!" Kataku , kuucapkan sekali lagi kepada Rendra dengan suara lantang.

"Kenapa Ren?" Tanyanya dengan muka penuh tanda tanya.

"Sudah jam 8 malam , aku pulang" kataku dengan menegakkan kepala sambil berjalan mengarah pintu kamar Rendra untuk keluar. "

Tiba-tiba saja,

Rendra memegang tangan kiriku.

Aku tidak tahu dia belajar dari mana melakukan hal yang tidak kusukai saat moodku sedang tidak enak. Mungkin dari komik?
Dia terlalu banyak baca komik dan novel , begitu juga dengan film.

"Ren , kenapa sih kamu tuh selalu aja pergi pas aku mau ngomong serius-seriusnya?"

Aku langsung menyingkirkan tanganya dari tanganku dan berbalik ke arah pintu lagi .

"Tanya aja tuh sama mbah gugel kenapa. Aku pamit pulang!" Jawabku sambil menutup pintu .

Akupun segera turun dari tangga rumah Rendra dan menuju pintu rumah Rendra .

"Loh Reene? Kok gak makan kue pienya? Rendranya mana?" Tanya Ibu Rendra.

"Ah iya sudah malam tan , tidak usah lagipula saya sudah kenyang , saya pamit pulang!" Kataku sambil menyalami tante.

"Baiklah hati-hati Reene!"

Setelah aku keluar dari rumah Rendra , tiba-tiba saja gerimis kecil membasahi bajuku dan membasahi trotoar yang sedang kulewati . Aku tak tahan menahan rasa sakit yang aku rasakan saat ini. Untung aku langsung pulang dan tidak mendengarkan secara keseluruhan apa yang diucapkan Rendra tadi. Bisa-bisa aku air mataku tidak terkontrol di kamarnya .

Dan sepertinya habis harapanku untuk menjalani impianku. Karena hubungan spesial sudah berada diantara Rendra dan Marin.

Bersambung......
.
.
Jika kalian suka silahkan vote dan komen!! Makasih•v•
Semoga bisa dengan ini mood kalian jd nambah hehe :3 . Btw kasian ya Reene :" ditinggal hubungan spesial sama Marin dan Rendra . Kelanjutannya tunggu aja ya (2 hari skali upny^^)
.
.

LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang