SR 8

5 0 0
                                    




"Emm, apa kau sudah memakan omatmu?"

Sontak aku menoleh ke arahnya. "Obat? Bukankah kau sendiri yang bilang agar aku berhenti mengkonsumsi obat tidur itu. Kau aneh sekali, eonnie."

"Benar aku memang mengatakan itu. Tapi tidak dengan obatmu yang satunya lagi."

Aku mengerutkan keningku. Obat satunya lagi? Apa eonnie mengetahuinya? Bukannya selama ini aku tidak membicarakan ini kepadanya.

"Maaf tapi aku tidak sebodoh yang kau pikirkan. Sejak kapan obat tidur terdiri dari tiga macam dalam satu tabung? Dan maaf aku menanyakannya kepada manager tentang itu."

"Aku tidak menganggapmu seperti itu eonnie. Aku hanya berpikir jika aku memasukan obatku dalam satu tabung maka orang orang tidak akan curiga, kalau ini hanya obat tidur atau vitamin saja."

"Tapi aku rasa kau yang sedikit bodoh. Memangnya ada obat tidur atau vitamin yang berbeda bentuk dalam satu tabung?"

"Kau benar. Kau pintar dan aku bodoh. Kau puas eonnie." Aku melipat tanganku dan memunggunginya.

"Aigoo, apa kau marah. Aishh padahal aku berencana menginap di sini." Terdengar helaan nafasnya. "Baiklah aku pergi. Jang,,"

"Hajima. Kau tidak boleh pergi. Kau harus menemaniku."

"Eoh, kau tak jadi marah."

"Aku? Aku tidak marah." Elakku.

"Benarkah? Bukankah tadi,,"

"Sudahlah eonnie, ayo kita tidur. Aku sudah mengantuk." Potongku.

"Baiklah. Kajja kita tidur. Tapi sebelumnya kau minumlah obatmu dulu. Jaebum mengatakan padaku kalau kau tadi memegangi dadamu dan kau terlihat pucat. Dia menyuruhku mengingatkanmu untuk meminum vitaminmu. Tapi ku rasa yang dia maksud adalah obatmu."

Skip..

Hari ini hari pertama pembuatan MV. Aku dan Got7 sudah siap di lokasi.

"Chagi, apa kau baik baik saja?" Mark oppa duduk di sampingku.

"Lebih dari kata baik. Aku sangat, sangat dan sangat baik. Aku ingin segera menyelesaikan syuting ini oppa." Ucapku penuh semangat.

"Bersabarlah, ini baru hari pertama." Tiba tiba JB hyeong ikut bergabung.

"JB benar. Masih ada banyak hal yang harus kita lewati. Memangnya kenapa kau seperti bersemangat sekali ingin cepat selesai." Tanya Mark oppa.

"Apa manager tak memberi tahu kalian?" aku melihat mereka bergantian. Tatapannya sama, seperti mengatakan, 'memangnya memberi tahu apa?'.

"Benarkah kalian tidak di beri tahu? Apa hanya aku saja yang diberi tahu? Ah sudahlah. Kalau begitu kalian tunggu saja sampai pekerjaan kita selesai." Tawaku.

Pekerjaan kami terbilang lancer terkendali. Beberapa hari lagi pembuatan MV ini akan selesai. Yeah, liburan menanti. Aku sangat bersemangat sekali untuk libur kali ini. Bahkan aku sudah membuat catatan untuk liburanku.

"Soo-ya, beristirahatlah. Besok aku akan menjemputmu tepat jam lima." Pesan manager sebelum meninggalkan markasku.

"Ye. Hati hati di jalan manager. Sampaikan salamku pada sunbaenim." Ucapku. Karena katanya setelah mengantarku pulang, manager akan mampir dulu ke dorm sunbae yang dia manageri.

Jam masih menunjukkan pukul tujuh. Masih terlalu siang untuk tidur. Hari ini syuting memang selesai lebih cepat, tak seperti hari hari sebelumnya. Mungkin karena mood kita semua sedang baik. Jadi kami tidak perlu mengulang sampai berkali kali, paling hanya dua atau tiga kali.

"Ah, kalau sedang sendiri seperti ini aku jadi rindu Nana eonnie. Maafkan aku yang selalu mengingatmu disaat aku kesepian." Monologku.

"Soohye eonni kira kira sedang apa ya sekarang? Aku merindukannya."

Aku mengambil ponselku yang di letakkan di atas meja. Menelusuri setiap inci layarnya dengan tujuan satu kontak. Setelah ketemu, jariku menekan tanda panggilan.

"Yeobseyo." Sapa dari sebrang sana.

"Hallo sist, how are you?"

"Fine and you?"

"Fine too. Emm, are you busy, now?"

"Aniyo. Ada apa, emh? " tanyanya. Ah, sepertinya dia bisa menerawang apa yang aku pikirkan.

"Tidak. Hanya merindukanmu."

"Aku tau bukan hanya itu kan? Cerita lah, aku akan mendengarkanmu."

"Apa kau tidak sedang berlatih atau bertemu dengan penggemarmu?"

"Kalau aku melakukannya, mana mungkin aku mengangkat telponmu. Lagi pula hari ini manager memberikan libur untukku."

"Benarkah?"

"Hem. Jadi kau mau bercerita lewat telpon atau aku ke sana, menemui uri yondongsaeng yang sibuk."

"Tidak. Pekerjaanku hari ini selesai lebih awal. Kemarilah jika kau bisa."

"Baiklah. Tapi beri tahu menagermu dulu kalau aku akan ke sana."

"Baiklah. Nanti akan kuberi tahu jika sudah ku hubungi managerku."

Setelah telpon terputus, segera mencari kontak manager. Memberitahukan bahwa kakakku akan datang. Dan pastinya persetujuan yang ku dapatkan. Kemudian aku mengabari kakakku.

Sambil menunggu dia datang, aku membuat makan malam. Setelah curhatanku pada Eunji eonnie waktu itu, dia lah yang mengisi lemari pendinginku dengan bahan bahan masakan.

Kali ini aku membuat sup dengan tambahan beberapa potong sayap ayam. Karena aku merindukan eomma dan suasana Indonesia jadi aku membuatnya. Tidak lupa memanaskan kimchi yang manager bawa tadi pagi.

Dan taraaaa,,, makanannya telah siap.

"Dia lama sekali. Apa managernya tidak mengizinkannya? Seharusnya dia mengabariku." Memandang ponselku yang tidak ada notifikasi apapun.

"Lebih baik aku mandi saja dulu."

Mengambil handuk dan baju ganti sebelum masuk kamar mandi. Sedikit ragu untuk mandi karena entah kenapa aku merasa dingin, atau mungkin cuaca malam ini memang dingin.


*ToBeContinue*

Saranghaeyo HyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang