gerimis

20 2 0
                                    

Gerimis sudah mengguyur sejak 2 jam yang lalu. Membuatku enggan pergi keluar kantor untuk mencari makan siang. Jadi aku menghabiskan waktu makan siangku di ruangan, ditemani semangkuk soto dari kantin.

Barusan Bona meneleponku. Katanya, ia juga hanya makan siang di kantin rumah sakit.

Merasa bosan, aku melihat keadaan jalanan di luar kantor melalui jendela yang ada di ruanganku. Yang menarik perhatianku adalah adanya beberapa pengendara motor yang tidak mengenakan jaket walaupun gerimis turun semakin deras.

Ah, aku jadi ingat. Dulu aku juga pernah seperti mereka. Naik motor saat gerimis, tanpa mengenakan jaket.

***

"Pake jaketnya, nanti dingin."

"Gausa, kamu aja pake sendiri aja."

"Tapi nanti kamu dingin."

Aku tidak menjawab lagi perkataan Bona. Aku lebih memilih langsung naik ke boncengan motornya.

Sore ini, Bona menjemputku sepulang kuliah. Karena sejak tadi memang tidak ada gejala-gejala hujan, Bona menjemputku dengan motor. Namun tepat saat aku sampai di parkiran, gerimis mulai turun. Itu mengapa Bona memaksaku mengenakan jaketnya.

"Ayo jalan," ucapku sambil menepuk pundaknya.

Aku tau Bona kesal karena aku tidak mau menurut. Tapi aku tidak mau pusing. Kata siapa aku akan kedinginan kalau tidak mengenakan jaket?

Bona tidak memacu motornya terlalu cepat, sebab jalanan malam ini sedikit licin karena hujan. Kalau dihitung, dengan kecepatan yang sekarang maka masih ada waktu sekitar 20 menit lagi sampai tiba di apartemenku.

Aku tersenyum, menikmati wangi hujan yang bercampur dengan wangi jaket Bona. Kemudian aku mencondongkan posisi dudukku. Melingkarkan kedua tanganku pada pinggangnya. Kemudian memasukkan telapak tanganku ke dalam saku jaket yang Bona kenakan.

Sudah aku bilang bukan, aku tidak akan kedinginan walau tidak mengenakan jaket.

Kalau dilihat dari reaksi Bona yang tidak protes sama sekali, sudah dapat aku pastikan Bona menyukai apa yang aku lakukan.

20 menit berlalu dengan cepat. Kini Aku dan Bona sudah berada di parkiran apartemenku. Begitu aku turun dari bocengannya, Bona langsung melepas helmnya dan mengatakan sesuatu.

"Jadi besok-besok kalau hujannya cuma gerimis, kita naik motor aja ya?"

Kan.

NESTAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang