TIGA : DIA DATANG

102 6 0
                                    

Setelah selesai rapat Purna, Sasha memilih untuk tetap tinggal di Aula karna melihat jam yang masih menunjukkan pukul 17.00. Di pikirannya hanya bagaimana mungkin ia mengemban tugas seberat ini.

(Percakapan sebentar bersama Pembina, dan purna Dewan Ambalan setelah selesai rapat)
"3 hari lagi kita akan mengadakan kemah Penerimaan Ambalan Baru, dan untuk kepanitiaan akan dilakukan oleh Dewan Baru." -kak Eka

"Berarti mulai dari sekarang kita yang membuat proposal dan lain² bu?" -muham

"Iya, besok saya tunggu proposalnya. Bisa dibuat sama Sasha. Dan untuk kepanitiaan kalian berdua sebagai Pradana baru yang akan menyusunnya. Paham? -kak Eka

"Paham bu, nanti saya akan membuat sebisa saya. Dan mengenai kepanitiaan akan saya serahkan besok" -Sasha

Sasha POV.
Selesai rapat aku memilih untuk tetap duduk termenung di Aula Pramuka sekolahku, aku merasa kini semua beban di pundakku. Tiba tiba aku mendengar suara pintu terbuka, spontan aku menoleh ke arah pintu. Begitu terkejutnya aku.

DIA?


Sosok laki laki yang telah berhasil membuat hatiku tertutup, laki laki yang meremukkan seluruh ragaku. Yang membuat senyumku pudar, yang telah menghancurkan satu ruang penuh hatiku. Dia.

Bisma. Lelaki yang 2 tahun lalu membuat satu ruang penuh hatiku hancur.

Sosok itu kian dekat menghampiriku, dan kini tepat duduk disebelahku. Aku berusaha bersikap seolah biasa saja, padahal dalam hati ingin ku menghajar dia.

"Ada apa lu kesini? Bukannya lu udah pulang?"-sasha

"Aku disini cuma mau ngucapin selamat udah jadi Pradana" katanya sambil senyum, aih aku benci senyum itu.

"Udah kan? Yaudah sana pulang" kataku kasar saja.

"Kamu masih membenciku?"

Tuhannnnnnn pertanyaan macam apa ini? Aku sungguh membencimuuuuu😥

"Semua udah berlalu dua tahun yang lalu. Dan ngapain gw benci sama lo? Gaguna" -sasha

"Maaf, bukannya aku berniat menghianati cintamu. Hanya saja waktu itu aku benar benar merasa bahwa aku udah ga pantes lagi buat kamu" -Bisma

Aku naik pitam.
"Ga pantes? Alasan macam apa itu? Lu ninggalin gw tanpa alesan jelas! Dan apa? Tibatiba setelah gw masuk SMA gw denger lu udah punya pacar! Lu tau gimana hati gue saat itu? Gw remuk ma! Lu udah ngebuat gw benci buat jatuh cinta lagi!"

"Bukan itu, dititik dimana dulu aku merasa bahwa aku udah gak pantes lagi buat kamu. Setelah aku denger semua dari temen² ku, aku tahu bahwa banyak banget yang nungguin kamu. Aku merasa mungkin kamu bakal bosan sama aku yang sama sekali nggak ada yang bisa dibanggain. Mereka yang suka dan nungguin kamu lebih lebih dalam segala hal. Aku down, dan waktu itu kita terus menerus mendapat masalah. Hingga wanita itu datang buat jadi pundakku. Maaf, aku ninggalin kamu dan pergi ke dia" -Bisma

"Sejauh itu fikiranmu? Padahal mati matian gw dulu ngejauhin mereka buat apa? Buat bikin lo tahu bahwa wanita setia itu ada! Gw ga pernah ngerespond mereka. Gw bahkan tutup telinga kalo temen² gw bilang lu laki laki ganjen atau apalah itu. Apa itu semua ga ngebuat elu sadar bahwa disini gw bener² setia? Ha? Lu tau semenjak itu gw bener bener ga mau jatuh cinta lagi sampai sekarang" tangisku pecah setelah aku menumpahkan segala kekesalanku. Tanpa memperhatikannya aku pun langsung berlari keluar ruangan dan menuju parkiran mengambil motorku, dan bergegas pulang. Ya, dengan air mata yang tetap menetes deras membasahi pipiku.

"Kamu jahat ma. Aku benci kamu..." .

Jatuh dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang