Pr hari pertama sudah beres aku kerjakan, tapi aku masih belum mengantuk, ahirnya kuputuskan untuk membaca buku kecil milik Dinar. Satu persatu halaman kubaca dengan gelak tawa karena asllinya Dinar itu 180 derajat dari yang warga sekolahku tahu, hingga ahirnya aku sampai di halaman tentang keluarganya .
My FAKE family
Keluarga palsuku hanya terdiri dari ayah ibu dan aku , menurut kartu keluarga kami adalah satu keluarga , tapi kenyataannya kami tak seperti itu, ayah dan ibu dulu menikah karna dijodohkan hanya untuk kepentingan bisnis keluarga semata.
Jadi aku tak pernah berharap melihat ibu merapikan dasi untuk ayah, atau ayah menyiapkan kejutan untuk ibu saat pulang kerja, karna bagiku itu terlalu muluk bagi keluarga palsu ini .
Nyatanya ayah memiliki selingkuhan seorang pramugari , dan ibu belum lama ini aku sesekali melihat dia jalan dengan seorang mahasiswa.
Mereka sama-sama berpura pura tidak tahu, dan aku pun begitu , aku hanya ingin hidupku mudah
Semua orang melakukan sesuatu karna alasan yang hanya bisa diterima oleh diri mereka sendiri, terkadang mesti jadi diri mereka untuk mengerti alasan mengapa mereka melakukan sesuatu yang salah.
Kuputuskan cukup untuk hari ini membaca buku ini , mataku sudah tak mampu bertahan sambil melepas kacamata tebalku aku merebahkan diri ke tempat tidur
><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><
Ahh . . apa hal ini yang dinamakan teladan jam segini sama sekali belum nongol di sekolah, Kemana sih Dinar aku kan banyak tugas buat dia.
Aku masih berdiri di pos satpam sekolah di depan gerbang menunggu Dinar sang pacar palsuku, tapi nampaknya dia ngaret lagi hari ini. Akhirnya aku putuskan untuk menunggu dia di kelas saja.
Di lapangan basket terdengar suara riuhnya para gadis yang sedang menonton para Punggawa basket SMA ini berlatih.
Pemain bernomor 13 itu melakukan dribble bola dengan lincahnya melewati cowo bernomor 16 yang bertubuh lebih tinggi darinya, Hingga akhirnya ia tinggal melakukan loop ke ring itu , tapi satu pemain yang mengikuti nomor 13 itu melakukan defence dengan menghalau bola itu masuk . bola itu ia tepis dan bola itu kini terbang ke arahku . tunggu ? apa aku bilang arahku ?
Aku coba menutupi muka ku sebisaku dari hantaman bola basket yang besar itu .
Tiba-tiba kurasakan lenganku dicengkram dari blakang, Tubuhku terasa di pindahkan dengan cepat ke pinggir, Lalu bola basket yang besar itu terdengar menghantam sesuatu.
Aku menengok untuk mencari siapa yang menolongku dan masih memegang lengan bahuku, dan senyumnya yang khas itu ia sematkan kembali di wajah yang paling tampan se SMA ini.
"Morning , sori telat ya El :)" ucap dia lembut . aku diam dan tersenyuum kecil padanya , kamu tepat waktu Din ga telat sama sekali . ucap-ku dalam hati
Dia tersenyum lagi . " Yu El ke kelas "
Aku hanya mengangguk lalu mengikuti Dinar berjalan .
Semua orang disitu melongo melihat kejadian tadi yang hampir membuatku malu, mereka keheranan mungkin mengapa ada yang akrab denganku, belum lagi yang akrab itu adalah seorang Dinar.
Sesampainya di kelas aku langsung ia suruh duduk di belakang di pojok dengan dia .
"Thank's soal yang tadi " ucapku pelan .

KAMU SEDANG MEMBACA
Elicious
RomanceDari keinginan untuk tahu bagaimana cara menulis cerita cinta. Aku bertemu dengannya. Bagaimana caranya membuatku tau caranya mencinta? Apa dengan cara berbohong? Atau dengan berpura pura merasa bahagia. Entahlah ... Tapi bagiku yanng paling penti...