o ↬ 3:19

70 10 4
                                    

kedua tangan hanbin sudah dibawa polisi itu ke belakang, sudah siap untuk diborgol.

tapi hanbin masih memberontak dengan sisa tenaganya.

"pak, bapak mikir dong! cewe saya pingsan, kebentur aspal, telinganya berdarah. perlu ditanganin sama medis secepatnya! buat apa sih bapak nahan saya kalau ada yang lebih penting buat diurusin!?!!" bentak hanbin tepat di depan muka opsir itu. ia sudah tidak peduli lagi jika air liurnya muncrat ke wajah sang opsir, dirinya sangat marah.

polisi macam apa yang masih tetap pada pendiriannya untuk menangkap seorang yang dikatakan kriminal padahal ada seseorang yang lebih penting untuk ditolong?

di sebelah hanbin, amy terlentang lemah.

ia sudah tidak sadarkan diri dari beberapa menit yang lalu, denyut nadinya juga hanbin rasakan melemah.

hanbin masih berusaha meloloskan diri dari polisi brengsek ini agar bisa membawa amy ke rumah sakit secepatnya.

tapi ia kalah, hanbin juga lemah.

ia tidak bisa melawan kekuatan dari dua polisi di depannya ini.

"pak, tolong lah. bapak boleh tangkep saya, tapi tolong dong bawa cewe saya ke rumah sakit dulu," kata hanbin, sebelum borgolnya dikunci.

"saya sudah panggil ambulans," sahut opsir itu.

gigi hanbin menggertak karena menahan emosi. "nunggu ambulans lama, pak! bapak bawa cewe saya ke rumah sakit dulu, udah gitu bapak boleh bawa saya ke kantor polisi!"

"gak ada ceritanya nganterin orang ke rumah sakit dulu, saya menjalankan tugas sesuai prosedur." jawab polisi yang satu lagi, lalu mengunci borgol yang terpasang di kedua tangan hanbin.

"kalo bapak gak mau nganterin, biar saya aja yang nyetir, pak! situ gak tau apa cewe itu anak walikota!!?" seru hanbin dengan suara tingginya.

sekilas kedua polisi itu berpandangan, tidak menyangka bahwa gadis yang pingsan itu adalah anak dari walikota mereka.

hanbin tiba-tiba saja menyundul salah satu kepala polisi itu dengan kepalanya. emosi sudah menjalar ke seluruh tubuhnya.

"apa-apaan kamu? berani macam-macam sama aparat?!" tanya polisi satunya sambil membantu temannya untuk berdiri kembali.

hanbin tidak menjawab perkataan petugas polisi tadi. karena belum sempat membalas perkataannya, polisi itu sudah jatuh tersungkur karena tertabrak mobil polisi yang ia kendarai tadi.

hanbin kaget bukan main. lebih kaget lagi saat mengetahui siapa yang mengendarai mobil itu.

"bacot amat sih, naik tinggal naik. pake acara berantem segala. kuncinya masih nyantol, nih." ucap bobby seraya turun dari mobil, lalu mengambil kunci borgol hanbin dari polisi yang ditabraknya tadi, dan akhirnya melepaskan borgol hanbin.

hanbin tidak bisa berkata apa-apa saat melihat bobby, ia sangat-sangat bersyukur karena bobby datang di saat yang tepat, walaupun ia tidak tau bagaimana cara bobby menaiki mobil polisi itu.

dengan cekatan hanbin langsung menggendong tubuh amy yang sudah tergeletak sejak tadi. tubuhnya sangat dingin. lagi-lagi hanbin mengecek denyut nadinya.

syukurnya masih ada, tapi sangat lemah.

hanbin segera masuk ke mobil polisi, "bob, buruan!"

bobby mengangguk ke arah hanbin. tapi sebelum ia masuk ke mobil, bobby menghajar wajah polisi yang tadi disundul hanbin sampai tak sadarkan diri.

"thanks," ucap hanbin pada bobby yang akhirnya masuk dan mengendarai mobil dengan kecepatan penuh ke rumah sakit.

bobby hanya tersenyum menanggapinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

minute to minuteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang