1. Masuk sekolah

187 9 0
                                    


Happy Reading--
-----------------------------------------------------------

Naya bergegas mencari papan pengumuman. Suasana di depan papan pengumuman cukup ramai. Disana banyak siswa siswi yang penasaran akan kelas yang akan ditempati nanti.

Begitu pula dengan Naya.

Naya mencari satu persatu deretan nama di kelas XI-IPA 1 . Nihil. Namanya tak ada di daftar siswa kelas XI-IPA 1 . Jari telunjuknya masih menelusuri daftar daftar nama yang ada.

" IPA 2 , gak ada "

"IPA 3 , gak ada "

" IPA 4, gak ada juga"

Naya mulai merasa cemas karena namanya tidak ada di kelas XI-IPA 1 - 4. Dia mulai berharap agar nama dia tidak ada di daftar kelas IPA-6.

" IPA - 5, gak ada. Yah udah ini mah. IPA- 6." ucap Naya putus asa.

Naya masih menelusuri daftar nama kelas XI-IPA 6 ,walau ia tau namanya akan ada disana. Tapi kali ini ia menelusurinya dengan jari tengah.

**
"Woii, masih idup lo ? Gua kira udah jadi fosil lhoo." ucap Dara yang datang entah darimana. Dara termasuk orang yang terbilang teman dekat Naya. Sifatnya kadang bertolak belakang satu sama lain.

Dara benci pria dan peka.

Naya suka pria dan tidak peka.

" Masih kok alhamdulillah. Cuma pas lo dateng tiba-tiba gua mau berubah jadi fosil aja." Naya tersenyum meremehkan.

"Sialan lo. Btw, kok lu masih gendong tas sih? Ga masuk kelas ?"

"Tas nya demen sama gua. Jadi dia nemplok terus sama gua."

" Gua nanya serius, dudul." Geram, ia menoyor kepala Naya hingga Naya sedikit oleng.

" Gua ragu-ragu buat masuk ke kelas. Gua liat, temen kelas 10 dulu udah pada dapet temen sebangku. Sekarang gua bingung mau duduk dimana. Gak ada yang gua kenal selain Ayam."

Dara melongo mendengar ucapan Naya. Dia tak habis pikir dengan ucapan Naya barusan yang sangat absurd itu. Entah kenapa ia dapat berteman dengan orang yang gesrek seperti Naya. Meskipun Dara juga sebelas duabelas dengan Naya.

" Yaudah sih, cari tempat kosong taro tas. Duduk manis. Selesai kan? Masalah temen juga nanti lo dapet kok. Kalo ga dapet,gua cuma bisa doain---" ucapan Dara terhenti saat melihat orang yang ia tak suka dari kelas 10 tiba-tiba melewatinya. Queensha.

"Doain apa? " Naya menyahut penasaran.

"Ngh, udah ga penting. Udah mau bel, sono cari tempat duduk yang kosong."
" Oke, nanti jangan lupa ya."

" Jangan lupa apaan? " Dara menyernyit heran. Seingatnya,Dara tak pernah menjanjikan apa apa kepada Naya.

" Beliin gua ayam."

"Apa ? Apa?? Ga denger gua lo ngomong apa barusan. Gua pake bh soalnya."

"Sinting." Naya berlalu begitu saja,meninggalkan sahabatnya yang menurut dia gila itu.

Dara pun pergi meninggalkan Naya. Dia tak mau berlama lama di depan kelas Naya, karena bagi dia, di kelas Naya terdapat serangga pengganggu yang membuat mood Dara turun seperti saat ini. Sedangkan Naya, dia mulai menelisik satu persatu tempat duduk. Berharap mendapatkan tempat duduk di belakang.

Tidak ada kursi kosong selain di depan.

Naya terpaksa pergi ke kursi yang paling depan. Tepat sekali berhadapan dengan meja guru.

" Permisi, gua boleh duduk disini ?"

"Oh, iya boleh boleh. Duduk aja"

" Makasih." ucap Naya dengan wajah yang semula berhati hati kini berubah menjadi datar.

AraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang