5. Cemburu

58 7 0
                                    

**

Pagi ini Darrel, Raffa, dan Hans datang ke kelas XI-IPA 6.

Seperti biasa, Darrel menjahili Shay hingga Shay merasa kesal.

Raffa menggoda Fara yang sedang sarapan di sekolah.

Hans,
Hans sekarang sedikit berbeda. Hans biasanya cuek dan dingin terhadap wanita.Namun, Hans kini terlihat memperhatikan Naya dan sesekali tersenyum tipis hanya dengan melihat tingkah Naya.

"Ekhem, daritadi merhatiin Naya mulu lo. Suka yaa cieee." Darrel mencyduki Hans yang sedang memperhatikan Naya diam diam.

"Apaansi, orang gua ngeliatin Zhena kok." ucap Hans salah tingkah.

"Pfft, Sejak kapan lo jadi suka merhatiin cewek bakpao kayak dia? Bukannya lo gasuka cewek gendut ya?"

Skakmat.

"Yaaa ke-gep merhatiin cewek. Emang enak. Woo." Raffa datang dan ikut mengejek Hans.

"Daripada lo. Kodein cewe tapi cewenya ga pernah peka. Udah kodeinnya 5 bulan lagi. Miris." balas Hans dengan senyum meremehkan.

Raffa mengabaikan Hans dan kembali duduk disamping Fara.

"Far, belakang lu ada apaan?"
Raffa menunjuk ke arah pipi Fara yang sedang menengok ke arah belakang.

"Mana,ga ada ap-"

Blushh

Fara blushing. Muka Fara memerah seketika.

"Ciee blushing ciee. Hahaha" Raffa tertawa melihat wajah blushing Fara. Fara terlihat lucu dengan wajahnya yang memerah itu.

Fara menepuk keras lengan Raffa kesal.

"Far, Rea mana? Daritadi gua ga liat dia." Queensha bertanya kepada Fara. Membantu meredakan kemesraan Fara dan Raffa. Queensha sang jomblo sakit batin melihat kemesraan mereka.

"Ah, dia ke depan kelas. Nemuin Ka Erland kalo ga salah. Bau bau PJ keknya." Fara tertawa kecil melihat wajah datar Queen.

"Nay, lo punya sahabat cowok kayak Shay-Darrel ga?"

"Hmm,Ada. Kenapa?"

"Namanya?"

"Reynand."

Hans yang tak sengaja mendengar percakapan Naya dengan Queen segera memalingkan muka. Kesal. Cemburu. Dia menendang kursi di yang berada di hadapannya. Kursi Shay lebih tepatnya.

"Ih apansi Hans, kursi gue ini." Shay menengok ke arah Hans yang sedang badmood itu. Shay tidak berani memarahi Hans untuk saat ini.

"Sorry." Hans meminta maaf dengan ketus.

"Naya, lu liat Hans deh. Mukanya kek kesel gitu. Menurut lu dia kenapa?"
Raffa sengaja menanyakan hal itu pada Naya. Dia ingin tau reaksi Naya.

"Hmm. Kesel?"

"Ya gue juga tau dia kesel,maksud gua kesel kenapa?"

"Gatau."

Hans berdecih mendengar hal itu. Naya memang benar benar tidak peka.

Shay merasakan ketegangan diantara Naya dan Hans. Ia mencoba memberi kode kepada Naya.

"Naya. Nanti pulang sekolah lu mending ajak ngomong si Hans deh."
Ucap Shay berbisik.

"Iya Nay, Hans daritadi merhatiin lu. Mungkin lu ngomong sesuatu yang bikin dia marah kali." Darrel ikut berbisik bersama Shay.

"Hmm, tadi gua sama Queensha cuma ngomongin gua punya sahabat cowok apa engga, terus gua jawab ada namanya Reynand. Udah gitu doang." Naya bertopang dagu. Tidak paham dengan situasi saat ini.

AraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang