Setting: Taman Eden. Pagi hari.
(Tirai panggung dibuka. Masuk Adam sambil manari-nari mengurus tanaman-tanaman di taman itu. Kemudian tertidur. Ular mengamat-amati Adam dari belakang pohon pengetahuan. Hawa bangkit perlahan kemudian menghampiri Adam. Adam terbangun dan kaget. Setelah menyadari siapa Hawa sebenarnya Adam mulai bersuara.)
Adam : Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.
(Adam kemudian mengajak Hawa berjalan-jalan mengelilingi taman Eden sambil menari-nari. Keduanya kemudian sibuk merawat tanaman, hingga akhirnya terpisah. Ular datang menghampiri Hawa.)
Ular : Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?
Hawa : Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.
Ular : Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.
(Ular kembali bersembunyi di balik pohon. Hawa yang termakan dengan rayuan Ular akhirnya memetik buah tersebut dan membawanya kepada Adam. Kemudian Hawa mengajak Adam untuk memakan buah itu. Adam menanyakan pada Hawa asal dari buah tersebut. Hawa mengajak Adam ke tempat dimana ia memetik buah itu. Setelah itu Adam menjadi panik. Hawa terus membujuk Adam kemudian ia memakan buah itu. Semula Adam menolaknya, namun kemudian ia pun memakan buah tersebut. Seketika setelah Adam memakan buah itu keduanya mendapati dirinya telanjang, kemudian mereka lari bersembunyi. Terdengar suara langkah kaki.)
Suara : Di manakah engkau?
Adam : Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.
Suara : Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon yang Kularang engkau makan itu?
Adam : Perempuan yang Kau tempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.
Suara : Apakah yang telah kauperbuat ini?
Hawa : Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.
Suara : (kepada Hawa)
Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu.
(jeda)
(kepada Adam)
Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.(Mereka akhirnya di usir dari taman Eden. Tirai panggung ditutup)
(Penonton menyanyi lagu "Indah Sebagai di Eden")
(Masuk malaikat dan iblis)
Iblis : Hua ha ha hahahaha.....
Pangge-pangge ujang ini.
Bae leh itu lagu bukang for kita.
Kacau...total!
Hua ha ha hahahaha....Malaikat : De pe inti kwa dari hati. Dorang so berusaha mo kase yang terbaik pa Yesus Kristus lewat pujian.
Yah, kalu ada fals-fals dikit, ato nda ta iko ketukan, ato ada yang manyanyi sambil menghayal, ato yah, memang suara blek kan patut di maklumi. Manusia jo no.
Lantaran kan nda samua manusia ada bakat di manyanyi.Iblis : Butul, memang so dari sononya rata-rata manusia pe bakat bukang di manyanyi mar di bidang kekacauan, kekerasan, kesombongan, kenyanda-sabaran, kemunafikan yang samua-samua itu maso pa kita pe bidang.
Hua ha ha hahahaha....
Naraka!!!Malaikat : Iiiiih...tttakuuut...(mengolok iblis)
Iblis : Dunia skarang deng dunia dulu masih sama!!!
Samua lantaran kita! Kita!! Kita!!!
Dari Eden sampe skarang, manusia nyanda akan pernah lolos dari kita pe kuasa!
Hua ha ha hahahaha....