Babak II : Adegan III

67 5 0
                                    

Setting: Balai Istana Herodes. Malam.

(Tirai panggung dibuka, Herodes dan prajurit-prajurit Israel sudah berada di panggung, sedang berpesta. Herodes duduk di kursi Raja)

Semua yang ada di panggung : Demi kejayaan bangsa kita !
Untuk kejayaan tanah air!
Hidup raja agung terbesar kita!
Hidup Caesar yang sudah memberikan kepercayaannya pada raja kita Harodes!!!

(Masuk Salome saudari Herodes beserta pelayan-pelayan istana. Salome duduk di kursi Permaisuri)

Salome : Cukup!
Roma dan Caesar tidak akan pernah seperti sekarang ini, kalau saja tidak ada saudaraku Herodes!
Peperangan ini....
Kemenangan ini adalah milik Herodes Yang Agung!
Semua karena jasa-jasanya, sehingga Yang Mulia Herodes pantas di sebut Raja Agung Terbesar.

Semua : Hidup yang mulia raja Herodes!
Hidup yang mulia raja Herodes!

Herodes : Tembok-tembok perbentengan yang megah telah rampung. Belum lagi wilayah-wilayah musuh di pinggiran Palestina yang merupakan garis terdepan sudah ditaklukkan.
Sebentar lagi wilayah-wilayah lainnya akan segera menyusul.
Ha ha ha hahahaha.....

Semua : Hidup yang mulia raja Herodes!

Herodes : Kalian semua adalah perwira-perwira terbaik yang pernah dimiliki bangsa ini. Berbahagialah ibu yang melahirkan kalian, karena sudah terbukti bahwa pasukan ini adalah pasukan yang kuat.

Semua : Hidup yang mulia raja Herodes!
Hidup yang mulia raja Herodes!

(Herodes tertawa, masuk seorang kurir)

Kurir : Yang mulia raja Herodes, di depan istana ada tiga orang yang mengaku raja dari timur yang datang untuk menemui raja terbesar di tanah Palestina.

Herodes : Hua ha ha ha hahahaaha....
Ternyata keagungan dan kemuliaan namaku sudah tersebar sampai ke kerajaan-kerajaan di timur.
Hua ha ha hahahahahaha....

Semua : Hidup yang mulia raja Herodes!

Herodes : Suruh mereka masuk!

Kurir : Daulat tuanku! (keluar)

Perwira I : Mungkin, mereka mulai ketakutan, karena dipikirnya pasukan kita akan bergerak ke timur, ke wilayah mereka.

Semua : (tertawa)

Perwira II : Mungkin mereka datang kemari dengan membawa bendera putih.

Semua : (tertawa)

Perwira III : Atau, mereka ingin menjadikan kita sekutu. Dan memberikan upeti kepada raja teragung, termulia, dan terbesar.....Herodes.

Semua : Hidup yang mulia raja Herodes!
Hidup yang mulia raja Herodes!
Hidup yang mulia raja Herodes!
(Masuk kurir dan ketiga orang Majus)

Herodes : Ada perlu apa, sehingga datang dari jauh-jauh kemari?

Majus I : Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.

Herodes : Apa...? Baru dilahirkan? Lelucon apa ini? Hahahaha...

(semua orang di istana Herodes menjadi terkejut dan tercengang-cengang. Terdengar suara kasak-kusuk. Seseorang mendekati Herodes dan berbisik padanya.)

Herodes : Cepat kumpulkan semua imam kepala dan ahli taurat.
(gelisah)

(masuk ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala)

Herodes : Siapa raja orang Yahudi yang kau maksudkan itu, sehingga alam pun turut menyembahnya?

(para imam dan ahli taurat sejenak berbisik-bisik, beberapa dari mereka membuka kitab)

Ahli Taurat : Dia adalah Mesias. Raja yang akan memimpin Israel.

Herodes : Ini pemberontakan! Di mana dia akan lahir?

(para imam dan ahli taurat sejenak berbisik-bisik, beberapa membuka kitab)

Imam Kepala : Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi.

Herodes : Ini mustahil!!! (terbata-bata, gelisah, gugup, sempoyongan)
Tidak mungkin di tanah ini ada raja yang lebih besar dari aku!

(Para Ahli Taurat dan para Imam kepala terlihat sedang memperdebatkan sesuatu. Herodes mendekati orang-orang Majus dan kemudian berbisik)

Herodes : Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia.

(Keluar orang-orang Majus. Herodes memanggil kurir dan mengisyaratkan agar mengikuti orang-orang majus itu. Keluar kurir. Tirai panggung ditutup)

(Penonton manyanyikan Kidung Jemaat No. 95 Ayat 1-3 "Gita Sorga Bergema")

(masuk Iblis dan Malaikat)

Malaikat : Raja paling besar!
Bukang cuma di Israel, mar di dunia.
Yang Dia pe kerajaan nyanda akan pernah berakhir!
Bayangkan!!!

Iblis : Tunggu kita mo bayangkan (mengolok Malaikat)

Malaikat : Tuhan deng Manusia ada depe pendamai.
Yesus Kristus!
Yang Ilahi yang ada jadi manusia!

Iblis : Intsssrupsi!!!
Di dunia ini dia pe kerajaan bukang satu-satunya yang paling pai deng abadi!
Ada dua kerajaan yang sama-sama pai.
Tau to sapa punya tu satu?!

Malaikat : Mar, de pe laste kan ngana pe kerajaan mo kalah!
Lantaran so ada tatulis.

Iblis : Kita nyanda akan pernah kalah!!!
Yang tatulis di situ salah!!!
Kita pe tujuan yang sebenarnya, mo buktikan kalu samua itu salah.
Samua yang tatulis di kitab-kitab itu salah!!!!

Malaikat : Ngana masih inga itu kejadian pa gembala-gembala di padang rumput?
Apa yang tatulis pasti mo jadi.

Drama NatalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang