Babak I : Adegan III

95 5 0
                                    

Setting: Dunia masa Perjanjian Lama. Malam.

(Tirai panggung di buka, perempuan-perempuan yang menagis tadi terlihat sedang memindahkan jasad-jasad korban peperangan ke luar panggung. Masuk nabi Yesaya dan langsung bergabung dengan perempuan-perempuan tadi untuk memindahkan jasad-jasad.)

Nabi Yesaya : (Sambil memindahkan jasad)
(dinyanyikan) Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.
Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan.
Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian.
Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api.
Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

(Keluar nabi Yesaya)
(Masuk nabi Mikha langsung bergabung memindahkan jasad)

Nabi Mikha : (Sambil memindahkan jasad)
(dinyanyikan) Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. Sebab itu ia akan membiarkan mereka sampai waktu perempuan yang akan melahirkan telah melahirkan; lalu selebihnya dari saudara-saudaranya akan kembali kepada orang Israel. Maka ia akan bertindak dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan TUHAN, dalam kemegahan nama TUHAN Allahnya; mereka akan tinggal tetap, sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi, dan dia menjadi damai sejahtera.

(Keluar nabi Mikha)
(Masuk nabi Zakharia yang kemudian langsung memindahkan jasad)

Nabi Zakharia : (dinyanyikan) Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.
Ia akan melenyapkan kereta-kereta dari Efraim dan kuda-kuda dari Yerusalem; busur perang akan dilenyapkan, dan ia akan memberitakan damai kepada bangsa-bangsa. Wilayah kekuasaannya akan terbentang dari laut sampai ke laut dan dari sungai Efrat sampai ke ujung-ujung bumi.

(Setelah semua jasad telah di pindahkan, nabi Zakharia berjalan keluar. Perempuan-perempuan itu segera merespon nubuatan yang baru saja mereka dengarkan dari ketiga nabi itu dengan tarian pengharapan. Masuk beberapa orang masuk bergabung dengan mereka sehingga jumlah orang yang menantikan kedatangan Mesias semakin bertambah. Masuk Iblis yang langsung menghasut satu-persatu dari mereka. Lama-kelamaan satu-persatu mulai memisahkan diri dan keluar. Hingga tirai panggung ditutup)

(Penonton menyanyikan Kidung Jemaat No. 81 Ayat 1,2,5 "O Datanglah Imanuel")

(masuk Iblis dan Malaikat)

Iblis : Hua ha ha hahahaha...
Apa yang ngana mo banggakan dari tu cerita itu?!
Itu tiga pace itu?
Ha ha haha...

Malaikat : Nubuatan!!!

Iblis : Oh....(mengangguk)
Mar ngana so lia kita pe andil?!
Akhirnya kan nda ada orang yang percaya tu ramalan itu.
Kalu cuma sekedar tau, ada!
Mar kalu soal percaya, no wey!!!

Malaikat : Mo ada orang percaya ke', mo nyanda ke', kalu namanya kehendak Tuhan, pasti mo jadi. Buktinya ngana.

Iblis : Kiapa kita?

Malaikat : Dapa user dari surga no.

Iblis : Bukang dapa user, kita yang suka pigi dari situ.

Malaikat : Eh, bagitu e?!
Kalu soal andil, ngana pasti tau tu kejadian di satu rumah di kota Nazaret.

Drama NatalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang