Bagian 5

492 83 6
                                    


.

.

.



Hari itu, Shuhua masih setia terjebak dalam guyuran hujan. Bukan, bukan ia yang terkena hujan.

Tapi ia terjebak di tempat yang sangat canggung untuk menunggu hujan itu reda. Shuhua merasa ia bisa benar-benar mati karena merasa canggung kini.

Ya bagaimana tidak ? pria bernama Jung Wooseok tersebut kini melangkahkan kaki ke arahnya.

Duduk di sofa yang tepat berada di belakang Shuhua. Iya, posisi Shuhua dengan duduk bersimpuh di karpet yang ada di depan sofa sementara tangannya sibuk mengerjakan soal-soal yang ada di buku.

Persetan Lai Guanlin dan alasan menyebalkannya. Padahal jika ia berniat untuk segera pulang ia bisa saja menerobos hujan dan memesan taksi kan ? lagipula uang jajan pria yang satu itu tidak akan habis meski ia setiap hari menaiki taksi berkali-kali, Shuhua tau itu.

Tangan Wooseok meraih remot yang ada di meja. Lantas menyalakan televisi dengan layar besar di hadapannya. Mencari acara secara random, tapi ia tak membesarkan volumenya, seolah paham tengah ada seseorang yang belajar di hadapannya kini.

Padahal, Shuhua sendiri sudah buyar.
Ia tak lagi fokus untuk mengerjakan soal-soal di hadapannya kini.

Tapi yang Wooseok lihat dari arah belakang adalah sosok Shuhua yang seolah serius mengisi soal-soal di bukunya.

“Kakimu, sudah baik-baik saja ?”

Suara berat Wooseok memecah keheningan di antara keduanya.

Shuhua menimbang-nimbang terlebih dahulu sebelum ia menoleh ke arah kirinya, meski tak melihat langsung ke arah Wooseok tapi Wooseok bisa melihat sisi samping wajah gadis Taiwan di depannya.

“Hm, iya baik-baik saja.” Ucap Shuhua pelan. Wooseok lantas mengarahkan pandangannya pada cara duduk Shuhua yang bersimpuh.

Menduduki kedua kakinya sendiri.

Setelahnya mata Wooseok seolah mencari sesuatu dan setelah menemukan selimut tipis yang tersampir di lengan sofa, ia segera melemparkannya pelan ke arah pangkuan Shuhua.

“Duduk yang nyaman. Pakai itu untuk menutupi kakimu.”

Kalimat tersebut terasa mengambang di kepala Shuhua. Kepalanya mendadak merasa pening, wajahnya kembali memanas.

Betapapun setiap wanita pasti akan meleleh jika diperlakukan seperti itu bukan ? lantas Shuhua segera membuka selimut yang Wooseok berikan, mengubah posisi duduknya, dan menutupi kakinya yang banyak terekspos karena ia menggunakan rok sekolah yang tak terlalu panjang.

Berkat Wooseok, Shuhua jadi bisa duduk dengan nyaman kini.

Keadaan kembali hening, tak ada obrolan terkecuali suara dari arah televisi di hadapan mereka.

Shuhua masih berharap waktu berlalu dengan cepat dan hujan reda agar ia bisa pulang. Dan Jung Wooseok mulai merasa bosan, jadi diam-diam mengintip pada apa yang tengah Shuhua kerjakan.

“Itu salah.”

Shuhua mengerjat terkejut saat mendadak saja suara Wooseok tepat berada di belakangnya. Ia jadi kaku seketika.

“Ini... bukan seperti itu penulisannya. Kau harus menggabungkannya.” Ujar Wooseok sambil menunjuk ke arah tulisan hangeul Shuhua yang nampak keliru.

Seperti seorang murid yang patuh, Shuhua langsung menghapus tulisannya tadi dan membenarkannya. Tapi lagi-lagi Wooseok mengoreksinya.

Dan tanpa sadar akhirnya mereka berdua terjebak pada posisi seperti itu. Wooseok yang menjadi guru bagi Shuhua.

Giant +Wooseok;Shuhua [COMPLETE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang