Bagian 10 (Final)

766 89 5
                                    

.

.

.

Yeh Shuhua menatap kosong ke arah jendela di kelas. Bahkan tak menyadari tatkala bel sudah berbunyi dan kawan-kawannya sudah berhamburan keluar dari kelas.

Hanya tersisa anak-anak yang sedang mendapat jadwal piket, dan Lai Guanlin yang memperhatikan kawannya yang satu ini.

Terhitung sudah lewat dari dua minggu sejak Shuhua menginap di rumahnya Guanlin—ah rumah Wooseok dan gadis itu jadi pendiam semenjak pulang darisana.

Guanlin juga sebenarnya merasa heran, dan Shuhua tak sedikitpun berminat untuk menceritakan sesuatu pada Guanlin.

“Oy.” Sapa Guanlin sambil mengibaskan tangannya di depan wajah Shuhua, membuat gadis itu akhirnya tersadar dari lamunan.

“Kau banyak melamun akhir-akhir ini, ada apa ?”

Dan Shuhua hanya menggeleng, membuat Guanlin menghela nafas sudah paham pasti gadis itu akan bertindak demikian.

Kalaupun menjawab, paling Shuhua akan berkata Tidak apa-apa khas seorang wanita sekali.

“Baiklah terserah, yang jelas mungkin aku benar-benar harus memberimu ini..” ujar Guanlin sambil mengambil sesuatu dari tas nya, kali ini membuat Shuhua mengerutkan dahinya.

“Apa ?” ucap Shuhua akhirnya mengeluarkan suara.

Sebuah buku, seperti buku sketsa atau entahlah apa itu Shuhua tak begitu tau. Guanlin menyodorkan buku itu di hadapan Shuhua.

“Aku menemukan ini di kamar Wooseok hyung, aku rasa kau perlu melihatnya sendiri.”

Shuhua terlihat semakin bingung dan memasang ekspresi penuh tanya pada Guanlin.

“Jangan bertanya, pokoknya kau lihat saja, aku duluan.” Pamit Guanlin setelahnya, tak membiarkan Shuhua menyahut kembali.

Shuhua ragu. Sudah sejak kejadian di balkon itu dia benar-benar merasa malu dan bingung pada dirinya sendiri.

Ia sudah berusaha melupakannya tapi lagi-lagi Guanlin malah mengungkit nama itu. Shuhua tak mau tau, tapi ia penasaran.

Jemarinya bergerak ingin membuka tapi enggan, bergerak lagi, tapi terhenti.

Ia melanjutkan itu hingga akhirnya berteriak kesal membuat beberapa kawannya yang tengah piket terkejut tapi tak heran, Shuhua memang sering seperti itu.

Shuhua membuka lembar pertama dari buku tersebut. Isinya sebuah gambar, seperti sebuah sketsa tapi bukan juga. Yang Shuhua tau itu seperti sebuah komik tapi masih guratan asal dan tak ada kata-kata sama sekali di sana.

Tapi,

Kenapa ia merasa seperti mengenal adegan di dalam gambar itu ?

Mata jernih gadis Yeh tersebut membulat dan menjadi antusias di saat yang bersamaan.

Lembar pertama ia mengingat jelas sekali, itu adalah pertama kali saat ia melihat Wooseok dan berteriak menyebut pria tersebut raksasa.

Giant +Wooseok;Shuhua [COMPLETE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang