VI - ketemu lagi

143 3 0
                                    

Aletta, Leina, Sylvi, dan Verani sedang berada di Pasar Malam. Ya, Aletta lah yang menyebabkan mereka semua berada disini. Aletta memaksa teman-temannya untuk ikut dengannya, padahal mereka ingin jalan-jalan ke mall ingin melihat trand-trand baru.

"Lo kenapa sih suka banget ngajak kita ke pasar malam gini Let?" Tanya mereka.

"Iya nih, kan lebih seru di mall gitu" Sahut Verani.

"Gatau juga, suka aja sih gw kesini lebih adem gitu" Jawab Aletta Sekenanya.

"Adem pala lo peyang, jelas-jelas ademan di Mall lah. Orang pake AC juga"

"Bawel banget sih kalian, ayo ah" Aletta menarik tangan teman-temannya.

"Iya-iya" Akhirnya mereka menurut mengikuti kemauan Aletta.

Mereka menaiki wahana di pasar malam di Bandung, pasar malam di dekat Bandara disini hanya diadakan sebulan 2×. Ya dua kali itu Aletta selalu menyempat kan agar selalu bisa jalan-jalan disini, itu pun kalau dia sedang tidak sibuk.

Aletta dan Leina duduk di salah satu tempat duduk dekat parkiran, sedangkan Leina dan Sylvi sedang mengambil mobil untuk mereka berempat agar segera pulang, karena mulut bawel sangat Sylvi akhirnya mereka memutuskan untuk pulang saja.

"Letta, gw mau ke ke kamar mandi dulu" Leina berdiri dari posisi nya semula.

"Mau gw temenin?" Tawar Aletta.

"Ah gausah deh, kalau kita berdua ntar mereka cariin kita lagi. Bentar ya Let" Leina segera berjalan ke arah kamar mandi.

Aletta memainkan kukunya sambil menunggu ketiga temannya, tiba-tiba seorang lelaki duduk di ujung bangku yang dia duduki. Aletta bergeser agar tidak terlalu dekat.

"Gausah jauh-jauh gitu kali Al" Sahut lelaki yang di ujung bangku.

Sebentar, Al? Seperti nya Aletta mengenal orang yang menyebut nya dengan panggilan Al.

Aletta melirik ke lelaki disebelahnya, memakai topi serta hoodie abu-abu dan celana jeans hitam.

"Arjuna?"

"Yoi, kenal juga lo sama gw"

Arjuna mendekat ke arah Aletta. Aletta tersenyum kikuk canggung dengan adek kelasnya yang satu ini.

"Ngapain?" Tanya Arjuna basa-basi.

"Ngulek sambel" Jawab Aletta sinis.

"Ngulek sambel buat apa?" Tanyanya lagi.

"Buat nyambelin mulut lo!" Sahut Aletta dengan nada galak.

"Galak amat neng, ntar nggak ada cowok yang suka lho"

"Biarin, lagian lo udah ngeliat gw duduk masih aja nanya"

"Iya-iya deh, nungguin siapa?"

"Teman gw"

"Siapa?"

"Kepo!"

"Rei?"

"Hah? Kok? Bukan"

Goresan Luka ALETTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang