VIII -Menghilangnya Arjuna

80 5 1
                                    

"Lo nyari siapa sih Let, dari tadi celingak-celinguk mulu" Ucap Leina. Kini mereka sedang berada di kantin.

"Hah? Nggak kok. Nggak nyari siapa-siapa" Aletta lalu melanjutkan makannya.

"Nggak nyari siapa-siapa, tapi matanya lirik-lirik ke gerbang mulu. Nyari siapa sih?" Sylvi mulai curiga dengan gelagat Aletta yang dari tadi laraklarak-lirik mereka gerbang kantin.

"Udah ah, nggak ada kok. Yuk ah lanjut makannya ntar waktunya habis lagi" Ajak Aletta lalu terfokus dengan makanannya.

"Hmm.. Kayaknya gw tau nih" Sylvi mulai mengetuk-ngetukkan jarinya di dagu lancip nya.

"Tau apa Syl?" Tanya Verani.

"Udah ahhhh"

Mereka semua lalu melanjutkan makannya masing-masing setelah bel berbunyi mereka lalu masuk ke kelas karena setelah ini yang masuk adalah Pak Subroto, guru terkiller sepanjang masa yang bisa saja menghukum walau hanya terlambat beberapa menit saja.

--

"Mentari, mama perhatiin kamu lihat handphone mulu mulai tadi. Nungguin siapa sayang?" Tanya Mommy nya.  Kini Aletta sedang berada di ruang keluarga bersama sang Mommy. Televisi memang hidup, tapi pandangan Aletta tak sama sekali kesana.

"Hah nggak kok, lagi seru aja nih" Ucapnya lalu pura-pura memainkan HP nya.

"Seru apaan, orang cuma usap-usap layar beranda gitu hahahaha" Mommy nya langsung tertawa melihat kelakuan anak tirinya ini.

"Lagi nunggu chat seseorang kali tuh" Ucap Papinya dari belakang.

"Ihh papi apaan sih, nggak nunggu siapa-siapa juga. Ini lagi nge-trend kali main usap-usap layar beranda. Papi aja yang nggak tau" Elaknya.

"Yaaa, ngeles ajaa kamu cantik" Papi nya semakin menggodanya, katanya Aletta lagi nungguin chat dari seseorang tapi orangnya nggak ngechat. Karena bete Aletta lalu memilih masuk ke dalam kamarnya.

  ➖➖➖

Tidak terasa seminggu sudah Aletta tidak melihat keberadaan dari sang bad boy junior siapa lagi kalau bukan Arjuna. Mood nya kini sedang kacau, dia bingung sebenarnya Arjuna kemana. Dia juga malu kalau harus bertanya ke Sylvi, nanti dia dikira ada rasa ke Arjuna.

"Lo kenapasih Let, beberapa hari ini celingak-celinguk mulu. Nyari siapa sih?" Sylvi mulai membuka obrolan, dari tadi dia memperhatikan Aletta yang tidak fokus dengan makanan didepannya.

"Nggak, cuma pengen liat-liat sekitar aja" Aletta lalu kembali melahap makanan yang sedari tadi menganggur.

"Ihh jawaban lo gitu mulu ah, bosan gue" Leina lalu meneguk minuman teh es yang ada didepannya padahal kan ada sedotan.

"Santai kali Lei" Ucap Verani.

"Gimana mau santai, si Aletta tiap ditanya pasti begitu" Katanya sambil membalik sendok yang didalam piring.

"Iss emang gitu tau, cepat bener dah abisnya. Lapar apa doyan lo?" Tanya Aletta ke Leina.

"Apaan, orang lo yang lambat kali. Makanan dimuka cuma dianggurin, minuman dianggurin, ada 2 cowok ganteng di anggurin, bagibagi kali sama gw"

"Apasih ahh bahas itu mulu, males ahh"

Sepulang sekolah, sebenarnya ada rapat OSIS. Tapi mood Aletta sekarang benar-benar kacau dan tidak tertolong jadilah dia ingin kabur dari tanggung jawabnya.

Goresan Luka ALETTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang