01.Terjebak

73 6 0
                                    

Hy hy kalian para pecinta reading :)
Maaf yah cerita ini agak nggak bagus , yah maklumlah author baru belajar :) and gpp kalau mau ngasih masukan

Sebelumnya jika ada kesamaan latar dan tempat itu nggak di sengaja yah , ini real fikiran athor guys:) .

Alaah, author cerewet yah ? Ok deh next aja keceritanya . Kalau ingin cerita Rayana terus berlanjut berikan vote kalian yah , saran dan masukan jg di terima asal jangan yg merugikan :) .

Happy reading manteman :)



"Raya kamu harus ikut aku sekarang" !!! Kata Adrian dengan angkuh .

Raya tetap saja tidak bergeming dari tidurnya , walaupun dia memang sudah bangun sejak tadi , tapi dia begitu malas membuka matanya karena pagi ini moodnya telah di rusak oleh pria yang sudah beberapa bulan ini mengurungnya dengan alasan wasiat .

Dalam diamnya raya teringat kedua orang tuanya , betapa ia sangat merindukan sosok mereka , Dia sangat membenci keadaan yang telah membuatnya kehilangan kedua orang tuanya dan sekarang ia harus tinggal bersama pria yang suka mengaturnya .

Aku melihat dia yang tidak bergeming dari tidurnya , memikirkan bagaimana cara untuk membangunkan si gadis yang selalu membantahku ini , langsung saja ku goncangkan tubuhnya yang berada dalam selimut.

"RAYA..." kalau kamu nggak bangun aku akan menciumu sekarang.

Setelah aku mengancamnya , terlihatlah gadis itu membuka paksa selimutnya .
Dia begitu sempurna dengan muka bangun tidurnya .

"Lo kenapa sih nggak bisa liat gue bahagia" ? Raya membentak dan terlihat kesal .

"Kamu itu harus kuliah raya , cepatlah bangun ku tunggu kau di meja makan" Adrian dengan wajah dinginnya.

Setelah raya telah membersihkan dirinya dan bersiap ke kampus , kini saatnya ia turun untuk sarapan pagi .

Seperti hari-hari biasa setelah kepergian orang tuanya , dia selalu saja berhadapan dengan pria dingin yang semaunya mengaturnya .

"Ciih, tidak bisakah setiap pagiku ada hal-hal yang membahagiakan" ? Kata raya dengan nada yang kecil sambil mengoleskan selai ke roti di piringnya .

Tanpa di sadari adrian mendengar dan menatap tajam ke arahnya , dia langsung saja . . . . . ?




Maaf yah guys segitu dulu ceritanya , letter next yah :)

Bye :)

RAYANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang