03. Hati batu

38 5 0
                                    

Assalamualaikum para readers tercinta dan terkasih,
Kembali lagi untuk melanjutkan kisah RAYANA yang penuh teka-teki

Maafin yah , Author kirim partnya dikit (,
Yah maklum dalam membuat suatu cerita Author Amatiran banget.
But demi kalian nih di usahain publish tiap hari.

Jangan lupa dong ninggalin jejak tekan Bintangnya biar author juga semangat nerusin ceritanya .

Ok . Next Reading guys ,
Stay always reading my readers !!!
.
.
.
.
.
.
.

Aku menghentikan mobil dengan tiba-tiba, ku lihat dia terhuyung ke depan karena ulanhku, ada sedikit rasa kasian melihatnya, tapi kekesalanku mengalahkan rasa ibahku padanya. Aku begitu tidak menyangka dengan Raya, bisa-bisanya gadis ini menanyakan hal seperti itu padaku.

Ku mengeluarkan dia dari mobil dan menariknya ke arah taman yang berada di dekat sini, yang pasti bukan Raya kalau tidak selalu menggerutu dengan gayanya. Ku lihat dia terus merunduk , mungkin dia fikir aku akan melakukan sesuatu yang aneh padanya.

“Dasar gadis aneh” gumamku dalam hati.

Aku duduk di bangku taman saat ini bersama wanita yang entah mengapa membuatku begitu kesal sejak pertanyaan bodohnya itu dia lontarkan dengan tiak merasa bersalah sedikitpun .

. . . . .
Aku berdiri di hadapanya , tepatnya di taman ini dia sedang duduk dan aku berdiri, sepertinya aku ini tersangka yang sudah menculik permen dari warung.
Aku terus saja merunduk , agak sedikit lelah terus saja berada di posisi ini.
Rasanya ingin kabur dari tempat itu, tapi ku takut.

Sudah satu jam aku berdiri . Adrian terus saja menatapku.
Benar-benar lelaki yang tak punya hati, yang benar saja menghukumku hanya karena pertanyaanku, lagian emang apa salahnya pertanyaan itu.

Aku memberanikan diri untuk membalas tatapan matanya,

“Bisakah aku duduk ?” kataku dengan memelas.

Dia menatapku , terus menatapku...
Aku sangat heran apakah matanya itu tak lelah meliahtku terus-menerus, dasar Adrian yang aneh.

“Adrian . . . ?” panggilku kepadanya
“ada apa ?” jawabnya
“Apakah kau tidak kasian melihatku berdiri terus menerus ? aku lelah.
“aku tak menyuruhmu berdiri, siapa suruh kau tak duduk”
“What ???”

Oh tuhan, bisa-bisanya dia dengan entengnya mengatakan itu, aku sudah begitu lelah , tanpa kuperdulikan dia, ku duduk dengan menghempaskan bokongku ke bangku taman .
“Aku mau pulang, lagian jam kuliahku sudah lewat, ini semua karenamu” kataku sambil menatap ke arahnya.

“Kau tau salahmu apa ?” katanya sambil menatapku kembali dengan tatapan yang begitu menusuk.

“Yang benar saja, aku tiba-tiba kau bawa kesini dengan membiarkanku berdiri sejam, lalu kau mengatakan jika aku punya salah ?” aku menatapnya dengan heran .

Dia tak membalas perkataanku, tetapi menatapku dengan dalam . Aku merasakan takut dia semakin mendekat, terus mendekat. Ya tuhan apakah yang dia ingin lakukan ?
Adrian mempersempit jarak di antara mereka, tiba-tiba saja. . . . . . . . . . ?

.
.
.

Wah, pasti penasaran kan apa yang akan terjadi pada Raya, dan apa yang di lakukan oleh Adrian (

Segitu dulu yah, part ini. Author bakal publish jika kalian rajin vote.

Jangan pernah bosan yah !

See you in the next chapter yaw ! bye bye :*

RAYANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang