Y A N G K E D U A

68 16 12
                                    

Luka tidak memiliki suara sebab air mata jatuh tanpa bicara

Ada hari dimana hari itu adalah hari yang paling membosankan dan menjengkelkan bagi kalangan anak kampus. Masa masa njelimet nan ruwet, detik dari akhir penentuan semua perjuangan ditahun sebelumnya. Yang menentukan bagaimana masadepan mereka kelak. Skripsi. Tahun kemarin Madinta gagal dalam menjalankan skripsinya difakultas kesenian. Padahal usut punya usut, Madinta bukanlah salah satu dari rombongan mahasiswa goblok dan bego. Tapi, entahlah. Maybe, dosen sang maha benarlah yang sangat menginginkan Madinta tinggal dikampus yang menyejukkan bagi para pendatang baru, namun tidak untuk mahasiswa kawak cem Madinta and the geng. Dan ditahun ini Madinta harus benar benar serius dalam menjalaninya, jika tidaaakk. Maka Ia akan menjadi mahasiswa bangkotan dikampusnya.

"mau survei kemana lo, Din?" Tanya Jesicca teman kampus Madinta.

"kayanya gue kudu kemuseum deh, Jes" balas Madinta memasang wajah serius kali ini.

"bhahahahaaa.." tawa Jesicca meledak setelah mendengar jawaban Madinta.

"yee.. kok malah tawa si lo"

"kocak amat dahh. Seriusan nih, seorang Madinta Rahel yang urak urakan kaya gini mau masuk museum?? Entar yang ada dikira bukannya mau cari proposal lo malah mau jadi tukang cleaning server"

"anjay lo, ngeledeknya jangan jujur amat napee"

"abisnya sihh, ngelawak kebangetan. Ckck. Jadi mau mulai kapan?"

"besok"

"wettt..?! besok? Syokked guenya. Ngebut amat, yaelahh santai aja kali mah. Kaya gue nih"

"santai santai taik lo, kalo taon ini gua ngulang lagi abis gue kena azab dari Revan"

"azab seorang adik yang tak berguna bagi nusa dan bangsa, ya?"

"taik lo"

"wokawoka. Sama siapa?"

"alone"

"diih, udah kaya judul pilem akhir taon aja. Home Alone. Bedanya, kalo Madinta jadinya mahh.." jesicca sedikit memutar otak. Madinta memandanginya.

"Skripsi Alonne"

Garing sumpah

"yee,,, recehh. Gue kirain mau judul apaan gitu yang cakepan"

"hehehee, maklum. Kelewat jayus guenya"

"ngantin kuy. Lavaar aing"

"kuylah"

-

Gisella's pov

-

Gue lari lari disekeliling kampus nyariin Bimo. Soalnya tadi pagi Madinta titip salam langsung harus ke Bimo. Ah, sumpahh ngapain juga gue harus repot repot lari beginian? Luntur deh reputasi gue jadi cewe kalem. Menyadari betapa gobloknya gue lari gak jelas disiang bolong begindang akhirnya gue memutuskan buat jalan qalem ala Gisell yang sesungguhnya. Dengan beberapa helai senyuman cakep yang dengan mudah gua sumbangin ke berbagai senior papan atas. Eh, itu si bimo

"Bimo..." sapa Gisell qalem.

"eh. Gisell. Kenapa?" balas Bimo qalem juga.

"kata Madinta nanti malem lo harus masakin makan malem buat dia. Soalnya besok udah mulai skripsi"

"ya ampun Madinta. Kenpa gak ngechatt aja coba. Harus ngerepotin lo gini"

"udah biasa gue mah. Sante aja"

MADINTAWhere stories live. Discover now