Jam penerbangan; Indonesia - Canada, itu jam 14.05
Dan sekarang masih pukul, 13.45
Kim kini sedang duduk di j.co dengan junkyu, yedam, jaemin, yeji, dan heejin.
Mereka tertawa ringan, kim akan sangat merindukan momen seperti ini.
'Diharapkan penumpang yang akan pergi ke Canada memasuki waiting room'
Semuanya menatap kim sendu, "kim, it's the time, so let's go" Ujar junkyu sembari berdiri dan mengambil kopernya.
Kim mengganguk, dia melihat ke arah pintu j.co disitu ada kak mingyu, mamah, dan papah yang sedang menunggu sembari tersenyum
Kim menghela nafas, "guys, maaf untuk kesalahan aku selama ini—dan jangan pernah lupain aku ya", kim tersenyum.
Dia menatap yeji yang sudah menitikan air mata, "buat kamu yeji, jangan berantem terus sama renjun okay?", yeji mengangguk pelan, lalu ia memeluk sahabatnya itu.
Lalu dia melepaskan pelukannya, ia menatap ke arah heejin, "heejin, kamu sahabat aku dari SD setelah hwang—", dia terkekeh pelan
"—jangan lupain aku, dan jangan berantem sama jisung" Dia memeluk sahabatnya, heejin hanya bisa terisak di pelukan kim
Ia beralih ke yedam, "buat kamu maaf gabisa pelukkan, belum mukhrim hehe—" Ia terkekeh
"—makasih udah ngirimin aku surat, atau ngasih makanan" Ia mengulurkan tanganya ke arah yedam, yedam membalas uluran nya
Ia beralih ke jaemin, "buat kamu jaemin, makasih udah mau dengerin curhatan aku, jadi sahabat terbaik aku, dan aku bakal inget kamu selama lama nya"
Jaemin dan kim berjabat tangan.
Setelah itu, mereka pergi ke depan pintu check in,
"Ade, hati hati disana, nurut sama junkyu" Ucap mamah kim, orang tua kim dan kakak nya memang tak ikut.
Karena kedua orang tuanya mesti mengurus perusahaan, dan kakaknya yang sedang mengurus kuliahnya.
Kim tersenyum, "iya mah, ade gabakal nakal kok", ia memeluk mamahnya
"Ade kalo uangnya kurang, telepon papah aja ya princess nya papah" Ujar papah nya kim sembari merentangkan tangannya
Kim memeluk papahnya, "iya pah, tenang hehe"
Terakhir, ia beralih kepada kakanya, "ade disana harus semangat yaa, I love you adek kesayangan kakak"
Kak mingyu memeluk kim, lalu mengecup dahi kim, "iya kakk"
Lalu kim dan junkyu pergi ke dalam waiting room.
Kim berpegangan tangan pada junkyu, junkyu yang memegang koper langsung nengok, "kenapa kim?" Tanya junkyu karena ia merasa sodaranya itu berkeringat.
Kim menoleh, "aku takut kyu, aku takut penyakit aku gabisa sembuh"
Junkyu menggeleng, "hey, percaya sama Tuhan, pasti penyakit kamu bisa sembuh kok cantik"
"Kalo ga sembuh gimana?"
Junkyu gelagapan, "e—eh gaboleh ngomong gitu, kita serahin aja semuanya ke Tuhan, banyakin sholat, banyakin istighfar, banyakin berdoa diberi kelancaran dalam berobat kamu"
"Semoga aja, lagian penyakit aku udah lumayan parah", kim tersenyum miris, sembari menundukan kepalanya.
"Kita serahin aja semuanya ke Allah swt."
▌│█║▌║▌║ coмpαɢɴoɴ vιvαɴт ║▌║▌║█│▌
Hwang sudah rapih dengan kemeja kotak kotak dan celana jeans, dan kacamata,
A—ah jangan lupakan dengan setangkai bunga mawar.
Ia ingin menemui wanita nya itu.
Dia hari ini benar benar bebas, karena ryujin sedang pergi bersama Guanlin, dengan alasan kerja kelompok,
Padahal hwang tau kalau ryujin itu ingin pergi ke club.
Dia merapihkan rambutnya, "udah ganteng gue"
Lalu ia lari ke bawah dan mengambil kunci mobilnya, "BUNDA HYUNJIN BERANGKAT DULU MAU KETEMU CALON MENANTU BUNDA, ASSALAMU'ALAIKUM"
Bundanya yang masih di dapur, lengkap dengan apron nya itu kebingungan melihat putranya berlarian, dengan pakaian yang rapih.