Chapter 10 ⚔️ Weird Betting

78 31 44
                                    

•••
"Hati ini berbisik menyukaimu, wajah ini meronta menahan malu. Sepertinya aku akan total terkuasai, oleh bibir indah yang mengalun senyum manismu itu. Semuanya datang dari hati, aku tidak mampu membohongi diriku, kebohongan nyata adalah ia yang keluar dari lisan."
•••

"K-kami...."

"Siapa kalian?" tanya wanita itu penuh curiga. Sekali lagi dia melesatkan anak panahnya untuk menggertak.

"K-kami tadi—" jawab Saturn tergagap.

"Adikku suka padamu," potong Rhea. Wajah Saturn kembali memerah, dia menatap Rhea berang dan cukup malu untuk kembali memandang wanita itu lagi. "Sepertinya." Andai saja hewan bekaki empat bisa mengedikan bahunya, mungkin Rhea melakukannya.

Wanita itu menurunkan panahnya dan mengembalikannya ke bentuk semula, ia tersenyum sangat manis saat itu.

Dia mendongak, wajahnya bisa terlihat jelas sekarang, alis yang tersusun indah dan manik mata hijaunya menatap Saturn dari bawah hingga atas dengan sorot yang hangat. "Memangnya apa alasanmu menyukaiku?"

Saturn salah tingkah, tak tahu apa yang harus ia katakan, peluh dingin mulai bercucuran dari kepalanya, bibirnya terkatup diam tak berani berbicara. "Jawablah!" seru Rhea.

"A-aa...." dia kembali tergagap.

"Oh, ayolah! Aku tidak bertanya untuk melihatmu tergagap seperti orang aneh sekarang." Wanita itu menatap tepat ke dalam mata Saturn dengan seulas senyuman yang bisa meluluhkan siapa pun.

"A-aku." Saturn mencoba mengontrol dirinya.

"Ehe?" gumam wanita itu sambil menelengkan kepalanya.

"Aku–aku menyukai suaramu... ya aku sangat menyukai suaramu!" Saturn sedikit melonjok, dia mendapati dirinya cukup malu sekarang.

"Kau pucat dan merona saudaraku. Kau pucat dan merona secara bersamaan dalam satu waktu," tukas Rhea.

Dia tertawa. "Kalian orang aneh... kau! Kau yang memiliki dua kaki, kau menyukai suaraku atau harpaku?" Saturn mencoba menerka apa yang baru saja diucapkan wanita itu.

"Wajar, memang terlalu banyak yang mengincar harpa ini, jadi, sekali lagi kutanya, siapa kau? Siapa kaum yang mengutus kalian?"

"Aku tidak–aku tidak tahu apa yang kau bicarakan, tapi, aku seorang manusia."

Alis mata kanannya terangkat, wanita itu tak percaya dengan apa yang dikatakan Saturn. "Kau jangan berbohong."

"Tidak, aku benar-benar manusia, memangnya kenapa?"

"Tapi–ah, tidak! Kau penipu, banyak yang ingin harpa ini, apakah kau Brigant dari kaum Warlock! Aku tidak ingin membayar pajak pada kalian!"

"Bukan, aku memang hanyalah manusia, manusia biasa."

"Rambutmu, aura sihir pada dirimu dan hewan piaraanmu itu?"

"Dia saudaraku! Dan rambutku?–Rambutku memang sudah seperti ini sejak aku lahir dan aura sihir–aura sihir apa yang kau maksud?"

"Sudahlah, aku tidak percaya sedikit pun dari kaummu, Warlock muda!"

"Terserah, aku juga tidak terlalu peduli dengan pendapatmu." Saturn mulai berbalik untuk meninggalkannya.

Rhea pun mengikutinya dengan tertawa renyah. Ah... masa muda, gumamnya pelan dengan senyuman yang genit. "Cih haha,"

Namun, wanita itu menghentikan langkah mereka yang mulai menjauh dengan menembakan anak panahnya sekali lagi tepat di depan kaki Saturn. Wanita itu tidak ingin Saturn dan Rhea pergi begitu saja, dia mengira Saturn dan Rhea mungkin akan melaporkannya kepada Brigant lain.

The League of Magicworld #ODOCTheWWG #Longlist2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang