Choose One

8K 1K 103
                                    

©Cover : Cocochanbaek

Pernah kah kamu menyadari sifatmu yang perlahan berubah karena kehadiran seseorang? Seperti nya hal itu berlaku untuk seorang Byun Baekhyun. Dia yang menangisi wajah lebam Park Chanyeol adalah salah satu nya. 'Menangis' bukan lah gaya nya, kau tahu?

Dia tak ingin terlihat menyedihkan didepan orang namun kejadian ini membuat hati nya tersayat. Park Chanyeol yang notabene nya bukan siapa-siapa, mempertaruhkan harga diri sebagai CEO karena diri nya.

"Sakit?" Tanya Baekhyun sembari mengoleskan obat ke wajah Chanyeol. Sekarang mereka sedang berada di kamar apartement Baekhyun untuk mengobati luka lebam yang tadi Chanyeol peroleh.

"Ngga." Jawab nya datar padahal Baekhyun tahu betul Chanyeol sedang menahan sakit karena terkadang ia meringis pelan. "Lo kenapa nangis tadi?" Chanyeol menatap manik mata Baekhyun dalam, mencoba mencari alasan dibalik air mata nya yang jatuh beriringan karena kejadian tadi.

"Gue ga nangis." Jawab Baekhyun berusaha memasang ekpresi 'tak tahu apapun' meskipun ia sedang menahan malu sekarang. "Lo lucu kalo nangis." Ucap Chanyeol tertawa kecil dan setelah nya meringis karena luka di ujung bibir nya.

"Ini kedua kali nya gue ngobatin lo babak belur. Sekali lagi lo berulah, gue ga akan peduli." Ucap Baekhyun sembari membereskan kotak P3K yang sudah tak beraturan. "Thank you, Byun." Baekhyun melirik Chanyeol setelah pria itu berterimakasih dengan suara yang pelan dan terdengar tulus di pendengaran nya.

Baekhyun meletakkan kotak P3K didalam nakas samping kasur nya lalu kembali duduk menghadap Chanyeol yang sedang menatap kosong kearah jendela lalu ia tersenyum melihat Chanyeol yang sedang berada dihadapan nya. Apakah hanya dia yang merasa seberuntung ini karena dapat melihat rambut berantakan dan rambut yang menutupi dahi seorang CEO Park? Seperti yang kalian tahu, rata-rata seorang CEO selalu merapihkan rambut nya keatas agar terlihat berwibawa dan maskulin.

"Gimana bisa masuk kerja kalo wajah lo masih lebam gini? Lo harus sembuh dulu, Yeol." Baekhyun mengusap pelan wajah Chanyeol dan mengamati setiap luka yang tercetak jelas disana. Chanyeol beralih menatap manik mata Baekhyun dan merengkuh nya kedalam pelukan. "Meluk lo aja bisa bikin gue sembuh, Baek."


Sepertinya Baekhyun sudah terbiasa dengan pelukan tiba-tiba nya Chanyeol. Ia tak menegang dan kaget lagi sekarang karena tergantikan dengan perasaan hangat dan nyaman yang menjalar ke seluruh tubuh nya. "Kalo gitu...gue ga keberatan lo peluk sampe sembuh." Kedua nya pun saling mengeratkan pelukan mereka, Chanyeol yang membutuhkan pelukan nya dan Baekhyun yang mencoba membuat nya senyaman mungkin.

Pagi ini Baekhyun sudah berkutat dengan resep bubur ayam yang ia temukan di Youtube demi memberi asupan pagi untuk Chanyeol. Tak peduli bagaimana rasa nya nanti yang penting dia sudah berusaha.

"Yeol..." Baekhyun meletakkan sup yang ia masak diatas nakas lalu menggoyang-goyangkan bahu Chanyeol perlahan.

"Hm." Chanyeol hanya bergumam tanpa membuka mata nya.

"Bangun!" Karena kesal akhirnya Baekhyun menarik kedua tangan Chanyeol hingga ia terduduk. Untung nya cara tersebut berhasil namun saat Baekhyun masih menggenggam pergelangan tangan Chanyeol, tiba-tiba Chanyeol balik menarik tangan Baekhyun dan mendekap nya. "Selamat pagi." Ucap Chanyeol sembari mengusap pelan surai lembut milik Baekhyun. "Lo bau belum mandi!" Teriak Baekhyun yang tak sepenuh nya benar karena sebenarnya wangi maskulin Chanyeol masih dapat ia hirup pagi ini.

"Ah iya kah? Semua perempuan yang gue ajak tidur ga pernah protes tuh." Pernyataan menyebalkan itu jelas membuat Baekhyun langsung mendorong keparat itu menjauh. "Ya tidurin perempuan-perempuan itu aja lah jangan gue." Ucap Baekhyun sembari turun dari kasur untuk menjaga jarak. "Emang gue tidurin lo? atau... Lo emang mau gue tidurin?" Ucap Chanyeol meledek sembari memperlihatkan smirk nya.

Frappucilove ☕ [Chanbaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang