Abdurrahman berkata: "Saat di majelisnya ia menerangkan tentang kisah Yusuf a.s., saat itu Aku mendengarnya bericara tentang tafsir firman Allah swt :
((وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي هُوَ فِي بَيْتِهَا عَنْ نَفْسِهِ وَغَلَّقَتِ الْأَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ. وَلَقَدْ هَمَّتْ بِهِ وَهَمَّ بِهَا لَوْلَا أَنْ رَأَى بُرْهَانَ رَبِّهِ كَذَلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاءَ))
"Dan perempuan yang dia (Yusuf) tinggal di rumahnya menggoda dirinya. Dan dia menutup pintu-pintu, lalu berkata :"Marilah mendekat kepadaku." Yusuf berkata : "Aku berlindung kepada Allah, sesungguhnya tuanku telah memperlakukanku dengan baik." Sesungguhnya orang yang zalim itu tidak akan beruntung. Dan sungguh perempuan itu telah berkehendak kepadanya (Yusuf). Dan Yusuf pun berkehendak kepadanya, sekiranya dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, Kami palingkan darinya keburukan dan kekejian." [Yusuf : 23-24]
Abdurrahman berkata: "Aku mendengar perkataan suci yang membuat para malaikat meletakkan sayap-sayapnya lantaran ridho dan takjub dengan Pakar Fiqihnya Hijaz. Ada ucapan yang ku hafal darinya:
"Cinta itu sungguh aneh! Ratu ini (Zulaikha) jatuh cinta kepada budaknya yang dibeli oleh suaminya dengan harga miring. Lantas di mana kerajaan dan kekuasaannya dalam gambaran ayat suci tersebut? Ayat tersebut tak lebih hanya mengungkapkan [وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي] kata [الَّتِي] adalah ungkapan untuk semua jenis wanita, karena dalam hal cinta tak ada yang namanya kerajaan dan jabatan, sedangkan seorang ratu hanyalah wanita!""Yang lebih aneh lagi adalah ungkapan [رَاوَدَتْهُ] menggunakan bentuk tunggal sebagai cerita panjang yang mengisyarakatkan bahwa wanita ini (Zulaikha) menawarkan diri kepada Yusuf dengan berbagai warna-warna (pesona) kewanitaannya, dari satu pesona ke pesona lainnya. Pergi dan kembali dengan gaya yang berbeda. Sebab kata [رَاوَدَتْهُ] itu berasal dari [راود الإبل في مشيتها, تذهب وتجيء في رفق] Seekor unta membujuk saat berjalan artinya pergi dan datang penuh kelembutan. Ini menggambarkan kebingungan wanita yang sedang jatuh cinta, kegalauannya dalam hal cinta dan usaha yang ia lakukakan untuk menggapai harapannya. Halnya menggambarkan kepongahan wanita ketika berlemah-lembut menawarkan kelemahannya yang alami, seolah-olah kesombongan adalah hal lain dan bukan tabiatnya. Bagaimanapun dia berupaya terjatuh pada orang yang ia cintai, maka mau tidak mau kesombongan ini tampak sebagai pencegahan, keheranan atau kegalauan. Meskipun naluri di balik itu semua terdorong jauh dan terencana."
Kemudian Atho' berkata : "[عَنْ نَفْسِهِ] (menginginkan) dirinya (Yusuf). Hal ini menunjukkan bahwasannya Zulaikha tak tertarik padanya, akan tetapi tertarik pada tabiat manusiawi Yusuf. Maka Zulaikha datang pada tabiat ini. Dan seolah-olah Ayat ini menjelaskan tentang adab yang sangat tinggi dan bersih (dari ungkapan tak selayaknya) dengan makna : "Sesungguhnya wanita (Zulaikha) akan melakukan apapun yang ia bisa untuk mendapatkannya (Yusuf), datang kepadanya dari segala penjuru dengan segala yang ia punya di jasadnya, kecantikannya dengan tabiat manusia. Menawarkan padanya dengan segenap penawaran wanita di awal melepas baju kerajaannya di hadapan Yusuf."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesucian Cinta (Kisah Cinta Sallamah & Abdurrahman Al-Qosh)
EspiritualKESUCIAN CINTA Oleh: Imam Abdullah El-Rashied FB | IG | TW | TG | WP | YT @elrashied_imam elrashied.wordpress.com _ Sallamah : "Aku - Demi Allah - mencintaimu!" Abdurrahman : "Akupun -Demi Allah, yang tiada tuhan selain-Nya (juga mencintaimu)" Salla...