6-Aneh

21 2 1
                                    


"Bang sekolah dulu ya" Pamit Nara hendak membuka pintu mobil Nazar.

"Ya kan gue nganterin lu buat sekolah bukan jualan sayur." Nazar menjawab dengan sinis.

"Bego banget gua punya abang." gumam Nara.

Nara keluar dari mobil yang abangnya kendarai dengan kesal. Kemudian ia masuk kesekolah dan ingin menuju kelasnya. Sepertinya Nara melihat orang yang dikenalinya dari jauh dan tersenyum padanya. Orang yang membuat Alena ribut sendiri.

"Hay Ra" Fero tersenyum.

"Hmm.. e.. hay" Jawab Nara agak canggung. Ia merasa ingin menjauhi Fero agar tidak ada masalah dengan Alena,tapi nyatanya Fero seperti mendekatinya.

"Kok lo kaya canggung gitu si Ra, santai aja kali."

"Engga kok. Lo mau apa cegat gue disini,mana tengah jalan. Mau malak ya? Kayanya gua mau pelit" Celetuk Nara yang mengundang kekehan Fero.

"Ga bakal palak duit lo kok,gua palak lo aja boleh?" Goda Fero.

Nara tertawa
"Apaansi"

"Pulang bareng yu nanti" Ajak Fero.

Nara berfikir sejenak, ia kan mau menjauhi Fero tapi kenapa jadi semakin dekat begini.
Mau nolak ga enak,mau terima nanti jadian. Yaampun dia kan cuma nawarin pulang bareng bukan jadi pacarnya. Sepertinya ia mulai sedikit gelo.

"Eh lo kok malah bengong" Ucap Fero yang menyadari Nara.

"Iyaa nanti gue pulang bareng lo. Gue kekelas ya Ro" Pamit Nara kemudian menuji kekelas.

...

Kelas XII Ips 2 sedang sunyi hanya ada suara perut yang lapar tetapi bisa didengar oleh yang mempunyai perut lapar saja.
Kelas ini sedang Ulangan sejarah dadakan, sepertinya Bu luki senang sekali yang dadakan.

"Ra kapan bel sih? Lama banget kaya nya" Lala berbisik ke Nara.

"Gatau gue, kan lo tau jam kelas kita rusak. Coba tanya irene dia kan pake jam mulu" Nara menjawab sambil matanya menunjuk irene yang berada didepannya.

"Ren ren ren" Panggil Lala dengan pelan.

"Hah apaan,gue belom nomor 13 mah" Jawab irene sambil menunjuk kertas ulangannya.

"Paansi lo, takut amat gue contekin. Bel istirahat kapan bunyi?" Tanya Lala dengan sedikit kesal. Memang Irene jika ditanya tentang jawaban ia sedikit pelit dan pasti bilang"Gue belum". Buang aja teman kaya gitu mah.

"Oh ben-

Kringg Kringg kringgggg

"Yu Ra tinggalib siirene mah" Lala masih sedikit kesal dengan irene dan meninggalkan irene.

"Gue salah ya? Gue kan cuma waspada aja" Gumam Irene.

Irene mengejar Nara dan Lala yang hendak menuju kantin. Ketika Irene mengejar Nara dan Lala lari lebih cepat,Nara juga mengatakan 'Eh ada orang gila ngejar' dan itu membuat Irene melepaskan sepatunya dan melempar ke arah Nara. Namun sayang disayang sekali sepatunya malah mengenai musuh bubuyutannya,Fiko.

"Sepatu sapa sih ini,buset dah." Kesal Fiko sambil mengusap kepalanya yang terkena sepatu.

"Sepatu jodoh lo mungkin Ko" Celetuk Maliki yang berada disampingnya.

"Mending Yang punya cewe mah" Jawab Arka dengan datar.

Seorang wanita berlari kearah mereka dan berteriak.
"Eh sepatu gue tu" Ucap Irene dengan nada ngos-ngosan, sebenarnya ia sangat malas mengambilnya diFiko. Tapi itu kan sepatu kasayangannya.

Sembunyi RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang