Part 19

1.4K 227 10
                                    

Myungsoo terlihat kesal menyaksikan sepasang anak manusia yang saling berbincang dengan manis. Disamping terdapat Jiyeon yang menatapnya seolah meledek.

"Kau cemburu,iyakan?" Tanya Jiyeon. Myungsoo memutar matanya malas.
"Aku cemburu? Heol yang benar saja. Memangnya dia siapaku"
"Baguslah jika begitu. Tapi dari tatapanmu sangat kentara kalau kau sedang menahan kesal karena Suzy dekat dengan jaksa muda itu" selidik Jiyeon. Myungsoo hanya diam dan terus menyaksikannya dengan perasaan yang tidak nyaman.
"Cih bukan urusanku"
"Dari responmu aku menduga kau selalu seperti ini" Myungsoo menoleh cepat pada Jiyeon
"Seperti ini bagaimana?"
"Cemburu dan salah paham kepada setiap namja yang mendekati Suzy". Myungsoo diam untuk berfikir
"Apa aku salah, dia selalu..."
"Jadi kau juga berfikir Suzy menjalin hubungan dengan jaksa itu?"
"Tentu saja,lihatlah mereka begitu dekat sampai berani bersentuhan begitu di depan umum"
"Aygoo penyakit cemburumu itu tak tertolong tuan. Pantas saja hubungan kalian tidak bertahan lama"
"Kau sok tahu agashi"
"Bukan sok tahu tapi sangat tahu. Suzy sangat enggan untuk melakukan kontak fisik dengan namja kecuali ayahnya,keluarganya dan namja yang dipercayai orangtuanya"
"Geotjimal,apa kau tidak lihat dia dengan Kim Soo Hyun itu?"
"Heii itu hanya profesinonalitas dalam pekerjaan. Aishh jika aku jadi Suzypun tidak akan betah kalau kau seperti begini terus"
"Wanita selalu mencari pembelaan"
"Itu karena tuduhanmu sangat kekanakkan. Kau cemburu pada rekan kerja Suzy dan sekarang pada namja yang kau lihat sekarang"
"Aish sudahlah. Kenapa harus membahasnya lagipula kami sudah berakhir"
"Heol,baiklah terserah padamu saja tuan. Aku hanya kembali mengingatkan untuk saling percaya jika ke depannya kalian memutuskan untuk kembali. Dan si Oh Sehun itu adalah sepupu Suzy dari pihak eommanya". Myungsoo kembali mengengok cepat kearah Jiyeon. "Aku tahu karena appa yang menjelaskannya".
"Dia juga kenapa tidak mau menjelaskan kepada setiap aku curiga". Jiyeon terkekeh dengan ekspresi merajuk yang ditunjukkan Myungsoo
"Apa kau akan percaya kalau Suzy menjelaskannya? Penyakit cemburumu sepertinya terlalu akut untuk mempercayai sebuah penjelasan". Myungsoo mendesis namun dalam hati membenarkan ucapan yeoja cerewet di sampingnya.

****

Suzy menatap lekat yeoja yang kini duduk di hadapannya. Cukup lama keduanya terdiam karena saling canggung.
"Hmm Suzy-ah gumawo". Suzy menautkan alis bingung dengan penuturan yeoja di hadapannya.
"Hmm,gumawo sudah menyelamatkan perusahan dan nama baik uri appa". Jawab sang yeoja yang tak lain adalah Jiyeon. Suzy membenarkan posisi duduknya agar lebih nyaman.
"Aku melakukannya untuk ayahmu"
"Arra,untuk itu aku sangat berterima kasih padamu dan...." jiyeon sangat gugup dan memainkan jari jemarinya sambil menunduk,sementara Suzy masih menunggu kelanjutan dari ucapan Jiyeon. "Dan aku minta maaf sudah memperlakukanmu selama ini dengan buruk. Sasil,minta maafpun aku rasa masih tak cukup untuk menebus semua kesalahanku padamu". Suzy dapat merasakan kegugupan dari Jiyeon,hati kecilnya sangat legah karena tak ada yang membencinya karena ia takut ego dan dendam membuatnya berbuat yang sangat fatal dengan mengandalkan kekuasaan. "Nan jeongmal mianhae suzyah". Ucapnya lirih sambil menatap Suzy.
"Sejujurnya aku sangat membenci kesombonganmu". Aku Suzy
"Arra,jika berada diposisimupun aku akan merasakan hal yang sama"
"Jadi kau ingin aku bagaimana?". Jiyeon kembali menunduk karena bingung harus apa.
"Jika memaafkanku sulit untukmu,setidaknya aku tetap berterima kasih untuk kebaikanmu". Suzy melirik jam di tangannya sejenak dan menoleh pada Jiyeon
"10 menit lagi jam kerja berakhir. Kau bisa menungguku untuk makan malam bersama soojung dan Naeun?" Jiyeon mengangkat kepalanya dan menatap Suzy dengan berbinar
"Suzya ah...." pekiknya senang dan langsung menghambur ke pelukan Suzy "huaaahhhh gumawo,jeongmal gumawo". Suzy tersenyum dan mengangguk. Ia membalas pelukan Jiyeon dengan perasaan legah
"Syukurlah, gumawo Jiyeonah sudah terlebih dahulu memperbaiki hubungan kita". Bathin Suzy.

Soojung dan Naeun menatap intens Jiyeon yang kini ikut membalas tatapan tajam keduanya.
"Yak Bae Suzy,kau bilang Jiyeon sudah meminta maaf padamu tapi lihatlah,dia tetap sama. Tatapannya tetap menyebalkan". Ucap Naeun
"Wae? Aku merasa bersalah pada Suzy bukan kalian. Memangnya selama ini aku membully kalian eoh?"
"Ck..ohhoo, Suzyah yang seperti begini masih kau percaya?". Suzy terkekeh dengan sikap protes Soojung maupun Naeun,sementara Jiyeon menanggapinya dengan santai.
"Jiyeon hanya bercanda pada kalian,geojongmal".
"Lihat dan dengar,Suzy yang berurusan denganku saja sesantai ini. Kenapa kalian yang sewot seperti korban saja"
"Astaga aku benar benar ingin mencekiknya".
"Sudahlah, aku hanya berharap hubungan kita kembali membaik. Setiap manusia berhak mendapatkan kesempatan untuk itu aku memberikannya pada Jiyeon"
"Aish baiklah,karena Suzy yang memintanya jadi aku memaafkanmu"
"Nado,aku juga memaafkanmu"
"Rupanya kalian berdua sangat percaya diri. Kapan aku meminta maaf pada kalian sehingga memberi maaf? Heol"
"YAK". Pekik Soojung-Naeun. Jiyeon mengangkat bahunya acuh sementara Suzy hanya meringis menyaksikannya

Beautifull LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang