Sudah beberapa minggu ini Reza menjalani kehidupan di sekolahnya dengan banyak mata yang menatapnya tajam.
Setiap kali Ia melewati para siswa laki-laki, terutama kakak kelasnya sering kali Reza menjadi perhatian tersendiri.
Mungkin, ini disebabkan karena kakak kelas yang dulu Ia kagumi bersama Galih sekarang menjadi pacarnya.
Dengan insiden tabrakkan di koridor dan berakhir pada tanggung jawab yang sedang Reza alami sekarang.
"Makin kesini kok makin banyak yang natapin gua ya?" gumam Reza ketika baru saja sampai di kantin.
Suasana yang tadinya ramai menjadi tenang dan banyak mata tertuju ke Reza di selingi bisik-bisik yang membuat Reza sedikit tak nyaman.
Reza mencoba untuk mengabaikannya, Ia membeli semangkuk bakso dan langsung duduk di meja kantin.
Sesaat Reza ingin makan, ada seseorang yang menarik bahu Reza dan menyeretnya dengan kasar, ia diseret ke belakang gedung sekolah yang nampak sepi.
"Hmm... jadi ini nih orangnya?" ternyata ada seseorang yang sudah menunggu kedatangan Reza di sana.
"Iya gua udah cek kok gak mungkin salah orang, yaudah gua kan udah bawa dia, mana imbalannya?", siswa yang menyeret Reza meminta bayaran ke orang yang Penampilannya seperti preman, ternyata Orang tersebut merupakan siswa kelas 3 hanya saja tak mengenakan seragam sekolah.
"Nih ambil aja jangan sampai ketauan Lisa, awas lu!" sedikit mengancam, preman tersebut pun memberikan uangnya dan mendorong siswa tersebut untuk pergi.
Setelah siswa tersebut pergi, Preman kelas 3 ini pun mendekati Reza. Tanpa berbicara barabg sedikit, Ia langsung menendang Reza tepat di perutnya dan membuat Reza tersungkur menahan rasa teramat mulas di perutnya.
"Aghh..! " Reza mengerang kesakitan.
Belum sempat Reza berdiri, preman itu menerjangnya sekali lagi di wajah Reza dan membuat Reza tersentak ke bawah. Tak tahan dipukuli terus, Reza mencoba membalas.
Pada saat Preman itu ingin menginjaknya, Reza menangkap kaki si preman lalu dengan cepat kaki Reza menjengkal balik dan membuat Preman tersebut terjatuh. Tak mau kehilangan kesmpatan, Reza langsung mengambil posisi di atas dan mengunci leher preman tersebut sangat dalam.
"NYERAH GAK?!" Reza bertanya sambil menguatkan kunciannya.
Si Preman merontah dan memukul sembarang ke arah Reza, preman itu kehabisan tenaga dan wajahnya mulai membiru Reza pun melepas kunciannya.
"Mau lu apa sih?" Reza bertanya dengan nafas yang terengah-engah.
"Sialan lu tunggu aja, gua bakal bawa temen gua buat ngroyokin lu!" ancam si Preman sambil berlari menjauh."Bodo' sebelum lu bawa temen lu, gua pasti laporin lu ke BK bego. Nah mumpung bokap gua Polisi jadi kalo lu mau nyari gara-gara diluar silahkan, hukum berlaku kok!" dengan lucunya Reza balik mengancam Si Preman dengan profesi sang ayah. Si Preman terdiam dan pergi begitu saja.
"Adu du duh, sakit banget untung ayah ngajarin gua bela diri, makasih banget loh yah." Reza terduduk di tanah sambil meredam rasa sakitnya.
"Huh... kalo dilanjutin pasti ribet nih, mending gak usah dilaporin lah." Perlahan Reza bangkit dan berjalan ke ruang UKS.
Saat Reza berjalan menuju ruang UKS Ia berpapasan dengan Lisa yang kaget melihat penampilan Reza yang berantakan dan terlihat memar di wajah Reza.
"Reza! Lu kenapa, kok bisa sampe kek gini?!" Lisa memperhatikan memar di wajah Reza.
"Tau ah." Balas Reza tak minat.
"Za?" Lisa menatapnya dengan serius.
"Udah ah males Gua ngomong sama Lu, lagian kenapa harus Gua yang jadi pacar lu, mereka banyak yang gak terima tau gak?!" Reza kesal setelah apa yang Ia alami.
Lisa tersentak mendengar Reza yang membentaknya, sejenak Lisa terdiam dan tak lama air matanya pun berlinang.
"G-gua minta maaf, Gua tau bakal kek gini jadinya, tapi kalo gak ada Elu dia pasti datang lagi, gua takut." Lisa menggengam tangan Reza kuat.
"Si preman?" Reza bertanya,
Lisa mengangguk pelan sambil mengusap pipihnya.
"Yaudah antar Gua ke UKS aja yuk." Ajak Reza sambil menghela nafas panjang.
"Elu gak, marah?" Lisa bertanya sambil melihat mimik Reza yang terlihat lebih tenang dari sebelumnya.
"Y-ya mau gimana lagi, dari pada elu di gangguin si preman. G-gua gak terima lah." Reza terbata-bata karena tatapan Lisa yang begitu lekat.
"Makasih ya udah mau jadi pacar gua." Ucap Lisa dengan senyuman manis yang ditujukan ke arah Reza, membuatnya semakin gugup.
"Iya." jawab Reza singkat.
*
Hmm...
Makasih sudah mampir
Maaf atas kekurangan di cerita ini ya...
Saran dan kritik di butuhkan disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gua Cupu Terus Kenapa?
Ficção AdolescenteSi Cupu Reza berpacaran dengan Idola sekolah? Hal itu terjadi begitu saja, Reza yang tak ingin berurusan dengan orang lain pun tak bisa menolaknya. Di sinilah awal cerita yang harus Reza lewati bersama pacar pertamanya Lisa.